Bagian 15: kemarahan Theo

70.1K 6.2K 276
                                    

❗❗❗ BERTEBARAN TYPO

"Pssttt ... Si Theo kenapa dah senyum-senyum begitu?" Bisik Aksa pada Fery yang memang duduk di sebelahnya.

"Entah, kesambet kali," ujar Fery yang juga tengah memperhatikan Theo.

Entah apa yang terjadi pada Theo pagi ini di kampusnya, membuat sahabatnya terlihat bingung.

Berhubung, suasana yang ramai di kelas sehingga membuat mereka tampak puas mengobrol tanpa ada yang memperhatikan.

"Theo!" Sentak Reksa yang memang duduk di belakang Theo.

Theo pun terkejut, dia menormalkam kembali ekspresinya dan menolehkan kepalanya.

"Eh, sorry bos ... Abisnya gue perhatiin dari tadi muka lu kayak abis kesambet kuyang janda gitu," ujar Reksa tanpa salah.

"Betul, lu ngeliatin apa sib bos ampe senyum-senyum begi ...,"

"Sorry, ganggu waktunya sebentar kak,"

Ucapan Fery terhenti kala melihat Cantika yang berjalan mendekat ke arah meja Theo.

Aksa sedari tadi sudah meledek Theo lewat tatapan matanya, apalagi ketika pria itu berbisik pada Fery.

Sedangkan Theo, dia hanya menaikkan satu alisnya dengan menatap datar Cantika.

"Buat yang semalem, gue makasih banget. Sebagai hadiah, gue buatin lo sarapan nasi goreng." Ujad Cantika sambil menyodorkan bekal pada Theo.

Theo mengamati bekal itu, dia tak menolaknya dan tak juga mengambilnya sehingga membuat para sahabatnya meledek karena gemas.

"Yuhuy! Ambil bos! Dari calon pacar tuh, iya gak pren!" Seru Aksa dengan tengilnya.

Cantika, yang memang dia seorang perempuan pun mudah terbawa perasaan. Bahkan kini dia sudah sangat malu dan berlari meninggalkan kelas Theo dan kawan-kawan.

"Widih, di siapin sarapan calon pacar tuh." Ledek Fery.

Yang mengejutkan adalah, Theo tak mengambil kotak makan itu. Dia malah menarik lengan Reksa dan menyuruhnya untuk makan.

"E-ehh apa nih bos?" Bingung Reksa.

"MAKAN!" Titah Theo sambil mendorong kotak makan itu ke arah Reksa.

Reksa, Aksa dan Fery semuanya melongo melihat kelakuan bos mereka.

"Makan Reksa sayang, gue gak mau lo sakit." Pinta Theo dengan nada dingin mengarah pada ledekan.

"Bo-bos lo belok yah?" ujar AKsa dengan suara lirih saat melihat sahabatnya yang tampak seperti orang gagu akibat ucapan Theo.

Theo hanya berdiri dan beranjak sari kelas, di ikuti Samuel dan Angga yang memang memiliki sifat tak jauh beda dengan Theo.

"Mak ... Hiks ... Tenang mak, anakmu masih lurus cuman jadi korban aja hiks ...," ujar Reksa dengan wajah pasrah.

Sedangkan Theo, dia berada di rooftop kampus. Mengambil sebatang rokok dan mengamati mahasiswa lain yang sedang berlalu lalang di bawah.

Lagi-lagi Theo tersenyum, dia sebenarnya mengingat apa yang terjadi pada dirinya tadi pagi.

Flashback On.

"Muka kamu abis ketiban badak sawah yah? Bonyok begitu." Celetuk Alana di sela mereka sarapan.

Tentu saja, Kinara dan suaminya Adit pun menatap ke arah Theo.

"Abis berantem lagi kamu The?" Tanya Adit.

"Enggak pah, semalem abis nolongin orang," ujar Theo mengelak tuduhan sang papah.

Plot Twist TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang