Bagian 33: Kisah terpendam Samuel

49K 5.4K 975
                                    

Sudah 5 hari berlalu sejak kejadian dimana Theo mengetahui penyamaran Alana, kini pria itu tengah berhadapan dengan Bara.

"Gue gak setuju!" Ketus Bara.

"Alana masih jadi istri gue, dan mau gak mau lo harus terima dia balik tinggal sama gue!" Sentak Theo.

"Balik tinggal sama lo? Setelah semua apa yang lo lakuin ke dia? Ngaca dong, lu gak ngeharapin kehidupan dia kenapa sekarang seolah-olah lo jadi suami yang baik buat dia?" Kesal Bara.

Mereka tengah beradu argumen, dimana Bara tak rela jika Alana kembali bersama Theo. Pria yang hampir membuatnya tiada, bagaimana pun juga Alana adalah sepupunya yang berarti adalah saudaranya juga.

"Dia istri gue!" Seru Theo.

"Ikatan antara lo dan Alana sudah selesai semenjak bayi kalian lahir! Ingat, lo udah buat perjanjian dengan Alana!" Peringat Bara.

"Lo gak ada hak ikut campur urusan gue!" Marah Theo.

"Oh jelas, gue berhak ikut campur urusan kalian karena Alana adalah sepupu gue!"

Theo membulatkan matanya, dia tak tahu menahu tentang Alana yang memiliki sepupu.

"Apa lo yakin dia gak benci lo? Setelah lo buat kakaknya dia, keluarga satu-satunya yang ia miliki masuk penjara dan berakhir di rumah sakit jiwa? Lo masih yakin jika Alana ingin kembali bersama lo?" Seringai Bara.

"Menurut gue, gak ada yang perlu di pertimbangkan untuk mempertahankan suami modelan lo!" Setelah berkata seperti itu, Bara bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar Al yang di mana di sana terdapat Alana.

Cklek!

"Siapin barang lo, udah cukup lo nginap di sini. Papi suruh gue bawa lo pulang hari ini juga!" Titah Bara.

"Bar, gimana gue bisa balik. Disini ada anak gue," ujar Alana tak terima.

"Lo gak bisa bawa Alana, karena Al masih butuh ibunya!" Ucapan Tegas Theo membuat Bara menyeringai.

"Kata siapa gue cuman balik bawa Alana? Tentu saja Al gue bawa juga, sebelum semua bukti terkumpul jika Verry memang benar pelakunya ... Lo gak ada hak atas Al!" ujar Bara.

Tangan Theo mengepal, rahang Theo mengeras. Dia sangat marah ketika Bara mengatakan hak tersebut.

"Kita sudah sepakat, kasus atas meninggalnya adek lo kita buka kembali. Tes DNA belum buat kita semua puas untuk mengetahui siapa pelaku sebenarnya, untuk itu carilah bukti itu sesegera mungkin. Karena saat ini, lo gak punya hak atas Al! Dia masih hak Alana, sesuai hukum!" Ujar Bara.

Victor, dia membawa Verry berobat ke luar negri untuk menyembuhkan penyakit mentalnya. Verry harapan mereka agar pria itu bisa memberikan bukti walau sedikit tentang pelaku.

Itu pun Alana yang meminta pada Victor, karena Alana tak mungkin bisa menyembuhkan sang kakak yang terus berteriak histeris ketika orang misterius itu selalu datang.

Selain pengobatan, juga untuk keselamatan Verry. Karema Axton, sudah menjadi korban. Alana tak ingin sang kakak juga turut menjadi korban.

"Gue tunggu di mobil!" Ketus Bara.

Alana hanya bisa menuruti, dia tak bisa tinggal kembali disini. Apalagi mengingat jika Theo berlaku kasar padanya.

Alana mengemasi barang-barang Al, setelah itu dia memasukkannya ke dalam koper dan menggendong Al.

Netranya menatap Theo yang kini tertunduk, Alana sangat paham jika pria itu tak bisa melawan.

"Theo, seperti perjanjian. Jika memang Bang Verry benar-benar bersalah, itu tandanya hak asuh Al menjadi milikmu. Namun jika sebaliknya, kamu harus menerima kenyataan jika nantinya aku dan Al tak dapat lagi kamu temui," ujar Alana.

Plot Twist TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang