Episode 53: Kegilaan Cantika

37.4K 3.5K 196
                                    

"Dari mana Theo tahu kalau lo bukan Alana?" Tanya Bara dengan kening bertaut.

Alana menemui Bara di kafe untuk membahas masalahnya dengan Theo, dirinya merasa kaget sekaligus terkejut dengan pertanyaan Theo.

"Gue gak tau, saat dia pulang tiba-tiba aja nanya begitu. Gue harus gimana?" Lesu Alana.

Bara mengetuk jarinya di meja, pandangannya mengarah pada jendela luar.

"Lo harus jujur," ucap Bara.

"Apa?! Jujur, terus dia bakal percaya gitu? Bonyok kita aja masih gak percaya." Kaget Alana.

"Terus lo mau nya gimana?" Heran Bara sambil menatap Alana.

Alana menggeleng lemas, dia juga gak tau akan bagaimana dan seperti apa. Dirinya bingung, bagaimana jika Theo tak percaya dan malah meninggalkannya? Bagaimana nasib Al dan janjinya pada Alana.

"Kak, Alana titipin dirinya sama lo. Jelasin sama Theo pelan-pelan, kedepannya dia nerima apa enggak kita pikirin nanti. Kalau lo diem terus, Theo pasti mikir kalau semua yang terjadi hanyalah candaan antara lo dan Alana asli." Saran Bara.

Alana terdiam, benar apa yang di katakan Bara. Dia harus terus terang, sampai kapan dia menutupi semuanya dari suaminya sendiri?

Dertt ... Dertt ... Dertt

Ponsel Alana berdering, dia pun melihat ponselnya dan mengerutkan keningnya.

"Siapa?" Tanya Bara.

"Theo," ujar Alana.

Alana pun mengangkatnya, dia mendengar suara berisik dan helaan nafas kasar.

"Dimana?"

"Di kafe, ada urusan sebentar. Kenapa?" Tanya Alana.

"Kamu ninggalin Al udah 4 jam loh, sekarang dia nangis cariin kamu. Kalau mau main keluar bilang sama aku, jangan main tinggalin Al sama abang kamu yang gak becus ngurus bayi!" Marah Theo.

Alana terdiam, dia salah. Dia memang salah menitipkan Al dengan Verry karena dia ingin nemuin Bara dan tak mungkin membawa Al yang selalu rewel setiap di ajak keluar.

"Pulang sekarang! Aku tunggu!"

TUUUT!

Alana menghela nafas pelan, pasti Theo marah padanya. Salahnya juga karena tak izin pada Theo padahal seorang istri wajib meminta izin walaupun hanya keluar rumah beberapa menit saja.

"Ayo pulang, gue antar," ujar Bara dan bangkit dari duduknya.

Bara dan Alana pun pulang, saat masuk ke dalam rumah Alana mendapati Theo sibuk menenangkan Al yang menangis. Wajah anak itu telah merah dengan suara seraknya.

Tanpa menunggu lama lagi, ALana langsung mengambil alih Al dan membawanya ke kamar untuk dia susui.

Theo menatap Bara dengan pandangan datar, sementara Bara hanya menatapnya santai dan berjalan menuju sofa untuk mendudukkan dirinya di sana.

"Lo jalan sama bini gue?" Ketus Theo.

"Lo nanya apa ngajak perang?" Tanya Bara santai.

Theo mendudukkan dirinya di hadapan Bara, tatapannya masih tajam menghunus pada pria di depannya.

"Ngapain lo ajak bini gue ketemuan?"

"Ya ... Emangnya gak boleh? Gue abangnya dia, kenapa lo harus marah?" Tanya Bara dengan santai.

Di saat keduanya perang dingin, Verry mendekati mereka dengan laptop di tangannya.

"Siapa?" Tanya Verry sambil melirik Bara.

Plot Twist TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang