Theo terkejut bukan main melihat Cantika yang berada di rumah Angga, selepas dirinya sampai di bandara tadi dia langsung pergi ke kediaman Angga yang asli.
"Kenapa bisa lo disini?" Bingung Theo.
"Apa lo pacarnya Angga?" Lanjut nya.
Cantika menggeleng tegas, senyumnya mengembang dan menyangka jika Theo datang untuknya.
"Kakak benar-benar datang ingin bertemu papa? Apa bang Angga sudah memberitahu alamatku?" Antusias Cantika.
"Papah lo? Abang? Maksudnya?" Bingung Theo.
"Iya, kan kakak mau seriusin aku kan?" ujar Cantika dengan pede.
Theo menggeleng pelan, dia memijat kepalanya yang terasa berdenyut sakit. Dia tengah banyak pikiraan dan kini di hadapkan oleh Cantika.
"Maaf, tapi kedatangan gue kesini untuk menjemput anak dan istri gue,"
Cantika tentu saja terkejut, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Dirinya bahkan seperti tak percaya dengan ucapan Theo.
"Ha ... Hahaha jangan nge prank gini kak, gak lucu. Kakak mau ngeprank aku kan, terus baru ketemu papah? Gak usah gitu kak, aku takut jadinya," ujar Cantika mencoba untuk menghilangkan praduganya.
Theo menggelengkan kepalanya, dia menerobos masuk sambil mencari keberadaan istri dan anaknya.
Cantika mengikuti Theo bersama dengan Reksa, Aksa dan Fery.
"Apa-apaan lo main masuk rumah orang sembarangan!" Seru Angga yang menyambut kedatangan sahabatnya, atau kini yang sudah menjadi mantan sahabat.
"Mana bini dan anak gue?!" Tanya Theo dengan menatap tajam Angga.
"Bini lo?" ucap Angga mencoba untuk menghindar.
Theo mencengkram kerah kemeja yang Angga gunakan, dia akan membogem wajah tampan Angga sebelum teriakan anak kecil membuatnya terhenti.
"PAPAH!"
Theo mengalihkan pandangannya, dia melihat Revan di sana. Terlebih lagi, dirinya melihat istri dan putranya yang sangat dia rindukan.
Cengkraman Theo terlepas, dia segera berlari ke arah istrinya tapi sebelum itu. Angga menariknya dan memukulnya.
BRUGH!
"AAAA!!"
Cantika dan Alana memekik histeris kala melihat Theo tersungkur akibat pukulan Angga.
"Revan anak gue!" Ketus Angga.
"Gue kesini buat jemput anak dan istri gue yang lo culik bodoh!" Sentak Theo sambil berusaha untuk bangun.
Cantika menutup mulutnya, netranya beralih menatap Alana yang berjalan pelan mendekati Theo.
Cantika melihat Alana yang memeluk Theo bersamaan dengan Theo yang mengambil alih Al dari gendongan Alana.
"Kita pulang yah sayang," ujar Theo dan mencium kening Alana dengan sayang.
"Tapi Revan?" Bingung Alana.
"Biarkan dia disini dulu, jika kita paksa maka keselamatan kamu dan anak kita akan terancam. Aku akan bicara baik-baik padanya," ujar Theo dan kembali mencium kening Alana dengan sayang.
Melihat adegan itu, hati Cantika mencelos begitu saja. Tubuhnya terasa lemas, dia seperti terbang dan di jatuhkan secara langsung.
"Angga, bagaimana pun juga secara hukum hak asuh Revan masih berada pada Theo. Lo gak bisa seenaknya ngambil hak orang gitu aja!" Seru Fery, dia yang biasanya diam kini mulai angkat bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist Transmigration
FantasyMemasuki raga seorang wanita hamil, itulah kejadian yang di alami oleh aubrey Fathiah. dimana ia harus menghadapi berbagai masalah yang datang di kehidupan Alana yang merupakan raga yang ia tempati saat ini. "Mending kita cerai deh, buatnya aja aku...