Plot Twist Transmigration

Bagian 36: Kata-kata Angga

Mesin EKG terdengar di ruangan yang tampak sunyi, terlihat Samuel tengah berjuang untuk sadar dengan segala macam alat yang menempel di tubuhnya.

Samuel di nyatakan selamat, tak ada luka bakar tetapi keadaannya cukup parah akibat tertimpa bangunan yang hancur akibat bom itu.

Bom itu di letakkan di tiang ruang tengah, sedangkan kamar Samuel berada di pojok ruangan.

Bersyukur, Samuel selamat. Dan kini, sahabatnya tengah menunggu Samuel bangun karena pria itu di nyatakan koma.

"Theo, gimana hubungan lo sama Alana? Gue sempet kaget waktu tahu ternyata dia masih hidup," ujar Reksa pada Theo yang tengah melamun sambil menatap Samuel.

"Theo!"

Theo tersentak kaget, dia mengarahkan pandangannya ke arah Reksa sambil membenarkan posisi duduknya

"Ya kenapa?" Tanya Theo.

"Ck, lu lamunin apaan sih? Alana?" Kesal Reksa.

"Tadi gue tanya, gimana hubungan lo sama Alana?" Lanjut Reksa.

"Hubungan gue dan dia, entahlah ... Dua minggu sejak kejadian pengeboman itu aku sudah tidak pernah lagi bertemu Alana. Bahkan Al ikut di bawa oleh Alana, ketika gue temuin mereka Bara selalu ngehalangin gue untuk bertemu Alana dengan para bawahannya," ujar Theo.

"Loh, kok gitu!" Kaget Aksa dan juga Reksa.

Theo memang salah, dia telah merusak kebahagiaan Alana. Dia mengakui perbuatannya, bahkan dirinyalah yang telah membuat Verry hancur.

Rasa kehilangan, membuat Theo gelap mata. Dia menjebloskan Verry ke penjara karena amarahnya, dan juga rasa kecewa yang Alana berikan untuknya.

"Emang hubungan bocah kunyuk satu itu sama istri lo apaan?" ujar Reksa.

Theo menggeleng, dia tak tahu apa hubungan Alana dengan Bara. Jujur, hatinya merasa sakit melihat kedekatan Bara dan Alana.

Bahkan Al, putranya itu sudah merasa dekat dengan Bara. Dimana beberapa kali dia mengintai rumah Bara dan melihat Bara yang tengah bercanda dengan putranya di halaman rumah.

"Udah sih Theo, rumah tangga lo itu udah rusak. Mending lo terima deh kalau Alana minta cerai, lagian masih ada Cantika kan? Dia masih ngejar lo, bahkan dia maksa banget buat ketemu lo," ujar Angga yang sedari tadi menyimak percakapan mereka.

"Etdah si gagak, lo kok jadi manas-manasin si Theo sih? Bukannya support dia, lo malah nyuruh dia nyerah!" Seru Aksa.

"Loh? APa salahnya dari ucapan gue? Dia bos Dark knight dan juga penerus bisnis keluarga Rowland. Cari istri mudah bagi lo, apalagi lebih dari si Alana. Cantika, putri tunggal keluarga Sanjaya. Apa salahnya lo nerima dia?" Ucap Angga.

Aksa akan mendekati Angga dengan wajah memerah menahan amarah, tetapi Reksa segera menahan sahabatnya itu.

"Apa alasan lo? Kenapa lo terus deketin gue sama Cantika? Apa ... Lo suka sama bini gue?"

***

Alana tengah memandikan Al, bayi tujuh bulan itu terus bermain air dan tak ingin berhenti menyelesaikan mandinya.

"Udah yuk nak, nanti masuk angin," ujar Alana.

"No no no!" Seru Al.

Alana menghela nafas, Al sudah bisa menolak dan mengutarakan keinginannya. Untuk itu Alana menjadi lebih susah untuk membujuk Al.

"Udah yuk nak." Bujuk Alana kembali.

AL menggeleng, dengan terpaksa Alana membawa Al dan memakaikannya handuk. Membiarkan putranya itu memekik histeris karena acara bermainnya terganggu.