Bagian 38: Plot twist

49K 4.7K 389
                                    

WARNING❗❗❗❗

Mengandung adegan kekerasan, jangan di tiru! Untuk bocil, hati-hati okay! Jangan di tiru, sesat ini🤬🤬.

"Ayah, hari ini bunda ada jadwal arisan." ujar seorang wanita yang terlihat sangat cantik, yang bernama Linda.

"Loh bun, terus Langit dan Awan sama siapa? Ayah kan ada meeting di luar malam ini, apa harus arisan malam-malam?" Tanya suami dari wanita itu, yang bernama Elang.

Mereka sepasang suami istri yang memiliki dua orang putra yang bernama Langit Giotama dan Angga Awan Giotama.

"Kan ada bi Suci yah," ujar Linda.

"Yasudah, hati-hati di jalan bun. Pulang jangan kemaleman yah, bahaya," ujar Elang.

Linda pun mengangguk dan berangkat ke rumah temannya, sementara Elang masih mencari berkas untuk ia bawa.

Namun, dia mendengar suara kegaduhan dari lantai bawah. Dengan penasaran, ia pun keluar kamar dan mendekati pagar pembatas.

Netranya menatap ke bawah, di sana terlihat kisaran 10 orang yang masuk ke dalam rumahnya. Tampak orang-orang tersebut memakai pakaian ninja dan membawa pistol.

Dengan mata kepalanya sendiri, orang-orang tersebut menembak para pembantunya dan juga beberapa bodyguard yang berjaga.

Tersadar, Elang langsung berlari ke kamar kedua putranya. Dia mengunci pintu dan mendekati Awan dan Langit yang sedang bermain di karpet.

"Cepat ikut ayah!" Titah Elang.

Elang menarik tangan awan dan juga Langit ke arah lemari, dia menyuruh kedua putranya yang masih berusia 5 tahun untuk bersembunyi di sana.

"Dengarkan ayah, kalian diam di sini. Jangan berisik, apapun yang terjadi jangan membuka suara okay!" Pinta Elang sambil memegang kedua pundak Awan.

Dor!

Dor!

"AAA!!"

"Ayah itu suara bi Suci!" Takut Langit.

"Syutt dengarkan ayah, Awan jaga adikmu. Ingat pesan ayah tadi, jangan bersuara. Jika terjadi sesuatu sama ayah, lindungi adik dan bunda. Okay," ujar Elang dengan nafas memburu akibat takut.

Elang menutup lemari, dia menghiraukan tangisan Awan dan langit. Dirinya langsung keluar kamar langit dan Awan kembali ke kamarnya. Dia harus menyembunyikan berkas penting.

Elang curiga juga para orang itu mengincar berkas yang ia pegang.

Elang memasukkan berkas itu ke dalam tempat rahasia. Tetapi sayang orang-orang itu sidah lebih dulu menemukannya.

BRAK!

Elang terkejut mendapati mereka yang sudah berada di kamarnya. Salah satu pria itu menariknya keluar kamar dan memasukkannya ke kamar putranya yang berada di sebelah kamarnya.

"Serahkan berkas itu!" Sentak pria itu.

"Tidak akan!" Seru Elang.

Pria itu dengan geram mencekik Elang, dia memukul kepala Elang dengan pistol yang ia bawa hingga mengalirlah darah dari pelipis Elang.

"Dari awal aku sudah bilang padamu, jangan ikut campur dan kau akan menanggung akibatnya!" ujar pria itu.

"Aku harus menyerahkan berkas ini pada papah, dia harus tahu jika Adit telah berusaha untuk merebut perusahaan." Batin Elang.

Awan dan Langit, mereka menangis melihat sang ayah dari celah lemari.

Awan menahan mulut adiknya agar tak mengeluarkan suara, sementara dirinya menggigit bibirnya sendiri.

Plot Twist TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang