Alana tengah menahan tawa saat ini, dimana Theo tengah menatapnya penuh peringatan setelah Samuel pulang.
"Kalau saya gak ada, jangan membiarkan orang lain masuk! Kamu itu gak menghargai majikanmu banget sih!" Ketus Theo.
"Maaf tuan, kalau soal itu katanya tuan Samuel kan sepupu tuan. Sudah biasa dia menjenguk keponakannya bukan?" Jawab Alana.
"Berani kamu ngelawan saya?" Seru Theo tak terima.
Alana melipat bibirnya, sepertinya sekarang bukan saatnya membalikkan ucapan Theo.
"Saya memperkerjakan kamu untuk ngerawat anak saya, bukan ngebantah saya! Ngerti gak!" Ketus Theo.
Alana mengangguk, entah apa yang ada di pikiran Theo. Terkadang pria itu memakai kata gaul untuk mereka, dan jika kesal memakai bahasa formal.
"Bun ... Bun ... Bun." Celoteh Al.
"Ehm ... Saya izin melihat tuan kecil tuan," ujar Alana pada Theo.
Theo mengangguk, sehingga Alana bangkit dari sofa dan mendekati brankar putranya.
"Kenapa tuan?" Tanya Alana pada Al, dia memanggil putranya tuan karena tak ingin Theo curiga.
"Bun, bun." Ujar Al sambil memukuli dada Alana.
Alana sontak saja membulatkan matanya, dia sedikit menolehkan kepalanya menatap Theo yang tengah memperhatikannya.
"Aduh, jangan sekarang sayang. Lihat, papah mu sedang melihat kita. Kau kau bunda di usir huh?" Bisik Alana.
Al yang masih bayi tentu saja tak mengerti ucapan Alana, dia tetep menepuk dada Alana sambil merengek.
"Dia mau apa?" Tanya Theo sambil menghampiri keduanya.
Alana tersentak kaget, dia menegakkan tubuhnya dan memegang pegangan brankar dengan erat.
"Itu uhm ...,"
Alana bingung ingin mengatakan apa, sedangkan Theo sudah memperhatikan putranya yang menangis dengan pandangan tertuju pada Alana.
"Urus dia, kenapa malah diam saja!" Ketus Theo.
"Maaf tuan, tuan kecil sedang buang air. Saya akan membawa ke kamar mandi untuk di bersihkan," ujar Alana dengan berharap Theo mengizinkannya.
Alana tengah panas dingin menunggu jawaban Theo yang belum kunjung memberikan jawaban.
"Ya, bawalah," ujar Theo tanpa banyak berpikir.
Alana menghela nafas lega, dia segera menggendong Al. Kebetulan, infus Al memang sudah di lepas.
Alana memasuki kamar mandi dan tak lupa mengunci nya, sungguh perasaannya kali ini sangat lega.
"Nda." Celoteh Al.
"Iya, iya," ujar Alana dan menduduki atas closet duduk.
Alana menidurkan Al di gendongannya, dia membuka dua kancing teratas dan mengeluarkan satu nutrisi untuk sang putra.
"Shh." Ringis Alana saat sang putra menghisap dengan kuat, dia masih belum terbiasa dengan menyusui putranya.
Alana tersenyum ketika melihat sang putra yang tenang sambil menyusu kepadanya, sungguh miris dimana dia menyusui putranya harus berada di dalam kamar mandi seperti ini.
Sedangkan di luar, Theo tengah membereskan barang bawaan Al. Dia mengerutkan keningnya ketika melihat bungkusan popok yang masih rapih dan masih tersegel.
"Kenapa dia tak membawa popok Al? Haisss pembantu itu!" Gerutu Theo.
Theo mengambil popok itu, dia berjalan mendekati kamar mandi dan mengetuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist Transmigration
FantasyMemasuki raga seorang wanita hamil, itulah kejadian yang di alami oleh aubrey Fathiah. dimana ia harus menghadapi berbagai masalah yang datang di kehidupan Alana yang merupakan raga yang ia tempati saat ini. "Mending kita cerai deh, buatnya aja aku...