"APA?!"
"MAS!" Sentak Kinara ketika sang suami membocorkan hal yang selama ini mereka jaga.
Adit menatap istrinya dengan amarah yang masih membuncah, dia pun menunjuk Theo yang kini tengah terkejut.
"Gara-gara anak ini, aku menjadi seperti ini! Jika saja dari awal kau tak menyuruhku untuk mengadopsinya pasti saat ini kita tengah menikmati hidup! Kau puas hah?!"
"Jadi ... Aku bukan anak kalian?" Tanya Theo dengan suara bergetar.
"BUKAN! KAU BUKAN ANAK KAMI!" Sentak Adit.
Theo memundurkan langkahnya, dia menatap tak percaya pada kedua orang tua yang selama ini merawatnya itu. Netranya pun beralih menatap Kinara yang sedang menangis.
"Mah, benarkah yang papah bilang? Kalau aku bukan anak kandung kalian? Benarkah itu?"
Kinara hanya bisa mengangguk lemah sambil membuang pandangannya, dirinya tak sanggup melihat putra yang selama ini dia sayangi kecewa berat dengannya.
"Aku ... Aku bukan anak kalian, lalu ... Siapa orang tuaku? SIAPA?!"
Adit menyeringai, dia mendekati Theo dengan wajah yang tak lagi menampakkan kasih seorang ayah pada Theo.
"Kau mau tahu heh? Mereka ... Sudah tidak ada, dan apa kau tahu? Akulah yang membunuh mereka,"
JDERR!!
"KENAPA?! APA SALAH MEREKA?! APA SALAH ORANG TUAKU? KAU MEMBUNUHNYA?! BI4D4B KAU!" Theo sangat marah, dia bahkan ingin menghajar Adit. Namun, Reksa menahannya karena takut Theo kelepasan menghabisi Adit.
"LEPASKAN! BIAR GUE HABISI DIA JUGA!"
Reksa menarik Theo lebih jauh, dirinya tak bisa melepas Theo karena jika sampai Theo membunuh Adit bagaimana nasib putranya itu.
"Lo gila? Kalau lo bunuh dia, anak lo gimana? Anak lo gak mungkin mau punya bapak seorang napi! SADAR THE!" Seru Reksa berusaha menyadarkan Theo.
Mendengar itu, Theo melemaskan ototnya. Reksa benar, jika dia di penjara bagaimana nasib putranya?
BRAK!
Mereka semua terkejut melihat banyaknya polisi yang datang, Adit kini sudah pasrah dan di tangkap oleh polisi itu termasuk Kinara.
"Kita balik The, Angga berhasil membawa kabur Revan,"
***
Angga tengah tersenyum sambil menatap Revan yang kini hanya bisa menunduk. Angga puas karena berhasil membawa putranya, ia pun dengan segala cara merayu Revan agar mau berbicara dengannya.
"Revan, apa kau mau susu? Daddy akan membuatkanmu susu," ujar Angga.
Revan tetap bergeming, dia meremas tangannya karena takut. Biarpun dirinya galak, tetapi jiwanya tetaplah anak kecil seumurannya.
Revan hanya bisa menangis dalam hati, dirinya sangat takut saat ini. Di tinggal oleh Theo, dan kini di culik oleh Angga.
"Mau papah." Cicit Revan.
"Aku papah mu!" Sentak Angga.
"Mau papah, hiks ... Mauna papah!" Isak Revan.
Angga sangat marah hingga membuat Revan menciut takut, bahkan saat ini bocah itu memundurkan tubuhnya lantaran melihat wajah tak bersahabat Angga.
Revan mundur hingga tubuhnya menabrak tembok, tak sampai disitu tiba-tiba saja Angga menarik tangannya dan membawanya masuk ke kamar.
"Dengar! Aku papah kandungmu, bukan dia!" Tekan Angga sambil mencengkram kuat bahu Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist Transmigration
FantasyMemasuki raga seorang wanita hamil, itulah kejadian yang di alami oleh aubrey Fathiah. dimana ia harus menghadapi berbagai masalah yang datang di kehidupan Alana yang merupakan raga yang ia tempati saat ini. "Mending kita cerai deh, buatnya aja aku...