Bagian 50: Kemarahan Theo

39K 4.1K 102
                                    

"Gue mau pingsan rasanya ngeliat lu kejang-kejang kayak tadi." Ujar Reksa sambil menyuapi Samuel apel.

Sebelum tersadar dari koma, Samuel sempat mengalami kejang-kejang. Hal itu membuat para sahabatnya panik dan langsung memanggil dokter.

"Sam, semenjak bangun lo tambah pendiem deh. Kena geger otak lo?" Celetuk Aksa.

Plak!

"Sembarangan! Lo mau gue sakit begitu hah?!" Sinis Samuel.

Aksa mengusap tangannya yang habis mendapat tabokan maut dari Samuel, ketiganya kini duduk dekat brankar Samuel sedangkan Samuel bersandar di kepala brankar sambil menikmati apel yang Reksa suapi.

Kreett!!

Keempat orang itu mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu, betapa terkejutnya mereka melihat Verry dan juga Victor yang mendatangi kamar rawat Samuel.

"Oh, jadi ini cowok yang udah buat adek gue sengsara? Cukup enak hidup lo yah, masih di kasih kesempatan selamat," ujar Verry dengan tampang dinginnya.

"Ba-bang ...,"

Reksa, Aksa dan Fery sedikit menjauh kala Verry mendekat ke arah Samuel. Victor memberi isyarat pada mereka untuk keluar dan memberi waktu untuk Verry berbicara dengan Samuel.

Tangan Verry terangkat, dia memegang kerah baju Samuel dengan kencang.

"VER! JANGAN GILA, DIA PASIEN BEGO!" Sentak Victor berusaha menarik tangan sahabatnya itu dati sepupunya.

"Lo lupa kalau gue mantan pasien rumah sakit jiwa hah?! Dan itu karena siapa? Karena si pria bodoh ini!" Marah Verry.

"Iya gue tahu, tapi lepasin dulu! Inget rencana kita kesini untuk apa?!" Bujuk Victor.

Verry melepas tangannya, dia menarik kursi dan mendudukkan dirinya di sana.

"Gue gak suka basa-basi, siapa yang selama ini kerja sama sama lo?" Tembak Verry.

"Gue gak tahu." Jujur Samuel.

"Kan? Lo liat kan Vic, percuma. Sampai kapanpun dia tetap diam dan tak akan menjelaskan siapa dalang semuanya!" Marah Verry.

Victor menghela nafasnya, dia mengambil tempat duduk di tepi brankar Samuel.

"Sebenarnya gue udah tahu," ujar Victor.

Tatapan keduanya pun mengarah pada Victor dengan pandangan tak percaya.

"Ver, dari awal gue udah jelasin sama lo kalau Samuel hanya di jadikan kambing hitam oleh Angga. Pelaku sebenarnya adalah Angga," ujar Victor.

"Jadi ... Angga pelakunya?" Kaget Samuel.

Verry terdiam, memang dia ragu jika Angga lah di balik ini semua. KArena ANgga lah yang paling tenang di antara mereka, bukan Verry tak mau percaya hanya saja dia ragu untuk percaya.

"Bisa aja kan dia juga ikut-ikutan, gara-gara dia adek gue sengsara sekarang!" Marah Verry.

"Sorry bang, untuk itu .... Gue gak paham kenapa dia targetin adek lo. Awalnya gue hanya ingin membalas perbuatan Ana pada Aubrey, tetapi siapa sangka jika yang sebenarnya yang ANgga targetkan adalah kehancuran Theo dan orang di sekelilingnya." Sesal Samuel.

"Tunggu ... Aubrey? Siapa dia?" Heran Verry.

Victor pun menjelaskan jika Aubrey adalah sepupu nya, dan hal itu membuat Verry syok bukan main.

"Lo masih punya paman, yaitu paman Calvin. Ana adik Theo yang telah mendorong Aubrey ke kolam hingga nyawanya nyaris tidak tertolong, Angga mengambil kesempatan dendam Samuel untuk menghancurkan keluarga Rowland." Terang Victor.

Plot Twist TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang