Bagian 35: Aku kakakmu!

51.2K 5.3K 240
                                    

Seorang pria tengah menatap layar laptop dengan senyum mengembang, sedari tadi dirinya tak berhenti menghisap asap merusak itu.

Jentikkan jarinya sangat menggema di ruangan gelap tersebut, sosok pria yang hanya terlihat setengah wajah akibat tertutup gelap.

"Hancurlah ... Hancur sehancur-hancurnya ... Karena setelah ini kalian akan merasakan satu persatu orang terdekat kalian tiada,"

Kreett ...

"Permisi bos, apakah anak itu harus kita tangkap?" Tanya anak buah pria itu.

"Revan? Ah ... Aku hampir melupakan anak itu. Yah, bawa dia karena bagaimana pun juga dia adalah putraku," ujar pria tersebut.

***

"Ya ampun ... Apa ini,"

Alana berjalan cepat menuju dinding, dia menarik bingkai foto itu dan menghancurkannya.

Alana membanting setiap bingkai yang ia dapat, dia sungguh terkejut ketika melihat pria itu memajang fotonya.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Alana sontak membalikkan badannya, dia menatap Samuel dengan sorot mata yang tajam.

"KAU PRIA GILA! KAU PEMBUNUH! KAU BR*NGS*K!" Teriak Alana.

Alana berjalan ke arah Samuel yang menatapnya dengan penuh amarah.

PLAK!

Wajah Samuel tertoleh ke samping, dia memegangi wajahnya dengan nata melotot. Sedangkan Bara dan juga Theo yang berada di belakang Samuel tentu saja terkejut.

"Kau pembunuh! Kau pria itu bukan? Kau pelakunya!" Teriak Alana.

Samuel menegakkan wajahnya, dia mengeraskan rahangnya ketika Alana berbicara dengan nada keras di hadapannya.

"BUKAN! BUKAN AKU PEMBUNUHNYA! AKU HANYA SEKEDAR UMPAN!" Sentak Samuel.

Bara masuk ke kamar Samuel, dia sungguh terkejut melihat betapa banyak foto sang kakak.

Dia berbalik dan menarik kerah Samuel, sorot mata Bara memendam amarah.

"Kenapa banyak foto kakak gue? JELASIN! KENAPA BANYAK FOTO KAKAK GUE!" Marah Bara.

"JELASIN BODOH! LO GAK BISUKAN? JELASIN!"

Samuel tak kunjung membuka suara, sampai Bara memukul pria itu. Sedangkan Theo, dia hanya bisa mengamati foto yang berada di sana.

"OKE! Gue gak tahu di siapa, tapi dia yang mengarahkan gue untuk segala rencana dia. Termasuk membawa Ana dan Verry ke hotel, dan Revan bukan anak Verry! Hanya itu yang aku lakukan!" Seru Samuel.

Flashback On.

Samuel sangat mencintai Aubrey adik kelasnya, tetapi ia tak pernah mendekati Aubrey karena takut wanita itu akan menjauh darinya.

Samuel mengamati Aubrey dari jauh, dia suka tersenyum saat melihat senyuman manis Aubrey.

Dirinya juga kerap kali melihat Aubrey menangis, ingin rasanya dia mendekat dan menghapus air kata Aubrey.

Tetapi lagi-lagi Samuel hanya bisa menatapnya dari kejauhan sampai kejadian naas itu terjadi.

Samuel begitu terpukul, dia menjadi pribadi yang cuek dan dingin. Bahkan hampir setiap hari dirinya berdiri di samping makam Aubrey hanya karena rindu dengan wanita itu.

Padahal, Samuel berniat melamar Aubrey setelah lulus sekolah. Namun, rencana hanya rencana.

Hingga pesan misterius itu muncul, disitu di tampakkan sebuah video mengenai kecelakaan Aubrey.

Plot Twist TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang