Bagian 16: secerca cahaya

66.1K 7.1K 410
                                    

AUTHORNYA DI TEROR SAMA KALIAN😭😭😭 JADI LANGSUNG GASS BUAT.

Sirine ambulans terdengar, bunyi ketika sepatu dan juga brankar yabg tengah di dorong.

Terlihat para perawat tengah mengeluarkan pasien dari dalam ambulans dan membawanya ke brankar.

"Pah, hubungin Theo!" Titah Kinara.

Adit mengangguk, dia menghubungi putranya agar segera datang ke rumah sakit. Sementara Kinara menemani menantunya itu memasuki ruang UGD.

"Sakit." Lirih Alana.

Kinara tak henti-hentinya berkata tenang pada menantunya, kejadian ini sangat mengingat kan dirinya akan kejadian dimana saat sang putri harus berjuang melahirkan cucu pertamanya.

"Alana kuat kan sayang? Alana pasti kuat, sabar yah," ujar Kinara.

Alana pun memasuki ruang UGD, Kinara hanya bisa menunggu di depan pintu sambil harap-harap cemas.

Tap!

Tap!

Tap!

Terlihat Victor berlari ke arah ruangan itu, dia langsung membuka pintu dan menghiraukan Kinara.

Di dalam, Victor segera mengecek kondisi Alana. Dia di temani dengan temannya yang seorang dokter kandungan untuk melihat kondisi dari Alana.

"Dari awal kita sudah duga hal ini akan terjadi, kelahiran prematur harus segera kita lakukan sekarang," ujar teman Victor yang bernama Lia itu.

"Apa harus seperti itu?" Ragu Victor.

"Detak jantung bayinya lemah! Cepat kau temui keluarga pasien, kita mereka untuk mentandatangni surat! Keadaan ibunya kritis begitu juga dengan bayinya!" Sentak Lia sambil memasang masker oksigen pada Alana.

Surat yabg Lia maksud, tentu saja Victor mengerti. Ia segera keluar dan menemui tantenya itu.

Cklek!

Victor menatap tante dan juga omnya yang tengah duduk di ruang tunggu.

"Tan." Panggil Victor sambil mendekati keduanya.

Kinara dan suaminya langsung berdiri, mereka menatap Victor dengan pandangan cemas.

"Theo mana?" Tanya Victor.

"Dia sedang dalam perjalan," ujar Adit.

Victor mengangguk, tak lama datanglah seorang suster dan menyerahkan sebuah kertas.

"Tante, om aku butuh persetujuan Theo," ujar Victor.

"Persetujuan?" Bingung Kinara.

"Dari awal sudah aku katakan, kandungan Alana sangatlah lemah. Dia hamil di umurnya yang masih sangat muda bahkan belum menginjak 20 tahun. Pendarahan yang Alana alami, membuat kami harus segera mengeluarkan bayinya," ujar Victor.

Victor menyerahkan kertas itu pada Kinara, dia sudah tahu jika nantinya Kinara pasti akan menangis.

"Hiks ... Victor tante mohon, selamatkan keduanya. Kami tidak bisa memilih." Isak Kinara sambil mengatupkan tangannya.

"Apa harus kami memilih salah satu?" Tanya Adit setelah dia membaca kertas yang ia ambil dari istrinya.

Victor mengangguk, dia menyerahkan bolpoin kala melihat Theo yang sudah sampai di dekat mereka.

"Theo, tanda tangan. Kami harus menyelamatkan bayimu ataukah istrimu, tetapi tentu saja kuasa sang maha pencipta sangatlah besar. Kami harus lebih prioritaskan keselamatan bayimu ataukah istrimu, jika nantinya keduanya selamat itu merupakan sebuah keajaiban takdir," ujar Victor pada Theo.

Plot Twist TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang