WEHHH, BAR-BAR SEKALI KALIAN😭😭😭 PENASARAN BANGET YAH🤭🤭🤭 AKU BALIK LAGI NIHHH, UNTUK KALIAN😌😌😌.
Aubrey terbangun di sebuah taman, sangat indah bahkan Aubrey tak bisa mendeskripsikannya. Ia berjalan dengan kakinya, tanpa alas kaki yang mana membuat kakinya langsung menapaki rerumputan.
Aubrey melihat ke sekelilingnya, dia tersenyum dan merasakan udara yang sangat sejuk dan suasana yang menyenangkan hingga akhirnya dia bertemu dengan sosok perempuan yang tengah menggendong bayi sambil menimangnya.
"Aubrey,"
Aubrey menatap wanita itu, wanita itu adalah Ana adik dari Theo.
"Kamu Alana adik Theo kan?" ujar Aubrey.
"Benar, ternyata kamu sudah tahu namaku. Panggil saja aku Ana," ujar Ana.
Ana berdiri dari duduknya, dia mendekati Aubrey dengan bayi yang berada di gendongannya.
"Dia merupakan penerus Reymond, aku hanya menjaganya sebentar. Setelah ini, kau yang harus menjaganya," ujar ANa.
"Dih, itu kan anak si Alana. Kenapa harus gue yang jaga?" Ketus Aubrey.
Ana tersenyum menanggapi respon Aubrey, dia sengaja menyerahkan bayi itu pada Aubrey yang menyebabkan Aubrey kesal.
"Ihhh, gue gak bisa gendong bayi!" Kesal Aubrey.
"Kamu seorang ibu, sudah seharusnya kamu belajar merawatnya," ujar Ana.
Aubrey menatap bayi laki-laki yang berada di gendongannya, bayi itu sangatlah tampan. Bahkan Aubrey sempat terkesima dengan pahatan wajah bayi itu.
Tap ... Tap ... Tap
Aubrey dan Ana menoleh, seketika raut wajah Aubrey berubah menjadi terkejut.
"Alana." Gumam Aubrey.
Alana, yah ... Jiwa yang raganya Aubrey tempati datang mendekat ke arah mereka.
"Hai." Sapa Alana.
"Lo ... Lo balik sono ke tubuh lo! Gue mau balik ke tubuh gue!" Histeris Aubrey.
Alana tersenyum, dia menempelkan jari telunjuknya pada kening Aubrey. Seketika, kenangan Alana dan juga Theo menghiasi isi pikiran Alana.
Bayangan keromantisan Theo pada Alana membuat air mata Aubrey jatuh, sangat membuat jantung Aubrey berdesir.
Tak lama, Alana menurunkan kembali jari telunjuknya. Dia tersenyum ketika melihat kalung yang Aubrey pakai mengeluarkan cahaya hijau.
"Kalung itu, kalung yang Theo berikan saat umurku beranjak 17 tahun." Unjuk Alana.
Seketika Aubrey menatap kalungnya, entah bagaimana kalung itu melingkar di lehernya.
"Ini ...,"
"Jaga kalung itu, dan juga aku titip bayiku," ujar Alana.
Tak lama ada hembusan angin, Aubrey pun memejamkan matanya.
Namun, ketika Aubrey kembali membuka mata. Dia berada di sebuah ruangan serba putih, bahkan kini tubuhnya terasa sangat sakit.
Tangannya meraba lehernya, dan benar saja kenapa kalung itu berada di lehernya.
Cklek!
Aubrey melirik siapa yang membuka pintu, dia menatap sosok pria paruh baya yang sangat dia rindukan.
Ya, itu papinya. Papi aslinya, tak sadar dia mengeluarkan air matanya tanpa mulutnya bisa berkata.
Calvin, merupakan dokter senior. Ia adalah ayah dari Aubrey dan juga Bara, saat kehilangan putrinya dia lah yang paling merasa kehilangan karena merasa dirinya gagal dalam melindungi putri tunggalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist Transmigration
FantasyMemasuki raga seorang wanita hamil, itulah kejadian yang di alami oleh aubrey Fathiah. dimana ia harus menghadapi berbagai masalah yang datang di kehidupan Alana yang merupakan raga yang ia tempati saat ini. "Mending kita cerai deh, buatnya aja aku...