Aubrey masih bingung dengan keadaannya saat ini, bahkan sampai dia di izinkan pulang dari rumah sakit Aubrey tak banyak bicara.
"Aubrey, maafkan papi. Sekarang kamu harus ikut suamimu pulang yah nak." Ucap Calvin sambil mengusap kepala putrinya yang sedang duduk di kursi roda.
"Pi." Panggil Aubrey sambil menatap ke arah papinya itu.
"Yah nak?" Sahut Calvin.
"Bagaimana bisa Aubrey menikah dengan pria itu?" Tanyanya.
"Jeff, namanya Jeff." Ralat Calvin karena putrinya memanggil suaminya sendiri dengan nama pria itu.
Aubrey merengut kesal. "Ya jeff, atau siapa lah aku tidak peduli. Tapi yang jelas, bagaimana bisa dia menikahiku di saat aku masih koma?" Protes Aubrey.
Calvin menghela nafasnya sejenak, dia duduk di tepi brankar sambil menghadap ke arah putrinya itu.
Karena tubuh Aubrey yang masih lemas, Calvin memaksa Aubrey untuk mengenakan kursi rodanya.
"Kamu tahu siapa yang mencelakakan kamu?" Tanya Calvin sambil menatap intens putrinya itu.
Aubrey menggeleng, dia tak tahu siapa yang telah mendorongnya. Tahu-tahu dirinya jatuh saat itu dan kegelapan merenggutnya dan berakhir menjadi Alana.
"Dia adalah adik dari Jeff, suami kamu." Jelas Calvin.
Aubrey sangat-sangat terkejut, karena saat dia menjadi Alana ... Ana yang merupakan adiknya Theo lah yang mencelakainya. Tapi kini ... Apa yang harus dia pikirkan?
"Saat itu, tim medis mengatakan tidak ada harapan untuk kamu. Papi dan mami hanya pasrah, bahkan Bara dan mami kamu menetap di Bali agar tak selalu memikirkan kondisi kamu yang tetap tak ada perubahan."
"Papi ingat, kamu sangat ingin menikah muda. Karena papi dan mami selalu memperhatikan Bara dan menghiraukan keberadaanmu. Karena rasa sesal papi, papi menebusnya dengan meminta Jeff menikahimu dengan tebusan adiknya tidak akan papi penjarakan,"
Calvin menjelaskan dengan begitu rinci, dia tak membawa masalah ini ke ranah hukum dengan syarat Jeff harus menikahi putrinya.
Jeff awalnya menolak, sebab dirinya baru saja merubah status nya menjadi duda dan kini harus menikah kembali.
Namun, demi adiknya Jeff rela melakukannya. Jika adiknya samoai di penjara, Jeff khawatir akan masa depan adiknya.
"Penjarakan saja dia pi, kenapa aku harus menikah dengan pria kutub utara itu!" Kesal Aubrey.
"Hei sayang, pria yang kau sebut kutub utara itu aslinya sangat penyayang. Kau akan lihat nanti bagaimana sifat aslinya itu," ujar Calvin meledek putrinya.
Aubrey menggembungkan pipinya, dia kesal dengan papi nya itu yang asal main menikahkannya dengan pria yang tidak dia kenal.
Tidak dia kenal? Entahlah, Aubrey sangat merasa familiar dengan Jeff. Aubrey jeff, wangi jeff, dan cara bicara jeff sangat mirip dengan Theo. Bukan itu saja, wajah Jeff memiliki kemiripan sangat persis dengan Theo.
"Apa mami belum tahu aku sudah sadar?" Tanya Aubrey.
"Sudah, tapi eyangmu sedang sakit. Dia tidak bisa kesini untik sementara, mungkin lusa di akan kembali ke sini dan menemui putri cantiknya." Jawab Calvin.
Cklek!
Jeff muncul dari balik pintu, dia masuk sambil menggendong seorang anak kecil kisaran umur 1,5 tahun.
"Maaf, tadi aku mengurus adminitrasi dulu." Ucap Jeff sambil berjalan mendekat.
Calvin berdiri, dia menghampiri Jeff dan tersenyum menatap anak kecil yang tengah memegang sebuah permen.
"Hei, siapa namanya ganteng?" Tanya Calvin sambil mencubit gemas anak yang berada di gendongan Jeff.
"Ayo, katakan pada opa siapa namamu,"
Sebenarnya Calvin sudah tahu, hanya saja dia ingin bercanda pada anak itu.
"Cio." Cicit anak itu.
"Wah Cio yah, hai Cio. Kesini mau jemput mamah yah? Mau jemput mamah baru Cio, iya?"
Jeff dan Aubrey sama-sama terkejut mendengar perkataan Calvin, entah mengapa jantung mereka berdua terasa berdebar.
Aubrey memutar kursi rodanya, dan kini dia berhadapan langsung dengan Jeff.
Tatapan keduanya bertemu, manik mata kedianya saling mengunci satu sama lain. Calvin yang melihat itu pun menahan senyumnya.
"Bunda."
Tatapan ketiganya mengarah pada Cio yang memanggil bunda. Namun, tatapan anak itu mengarah pada Aubrey
"Bunda, Cio mau ma bunda,"
Cio menendang-nendang kakinya, dia ingin segera di turunkan untuk mendekati bundanya.
Jeff pun menurunkan Cio, anak itu langsung berlari mendekati Aubrey yang terkihat kebingungan.
"Bunda," ucap Cio.
"Wahh!! Sepertinya Cio langsung menerima Aubrey sebagai ibu pengganti!" Seru Calvin untim mencairkan suasana.
Cio memberanikan diri untuk memegang tangan Aubrey, dia tersenyum menatap Aubrey yang malah menatapnya bingung..
Jeff pun sendiri bingung mengapa putranya sangat dekat dengan Aubrey padahal baru kali ini mereka bertemu.
Aubrey mencoba memberanikan diri untuk mengelus kepala Cio, anak itu bakan langsung tersenyum sennag saat Aubrey mengelusnya.
"Siapa nama lengkapnya?" Tanya Aubrey pada Jeff.
"Abelcio, nama Cio Abelcio Jefflico," ujarnya dengan antusias.
"Abelcio?" Tanya Aubrey.
Cio menggeleng tegas. "AbelllllCio,"
"Maksudnya, Abercio." Sahut Jeff.
Aubrey mengerti, anak itu cadel sama seperti Revan. Hah ... Aubrey tiba-tiba merindukan putranya dan juga Revan.
"Kenapa kamu murung?" Tanya Calvin melihat perbedaan ekspresi putrinya.
"Aku merindukan putraku." Lirih Aubrey.
Calvin dan Jeff saling pandang, tak mengerti dengan apa yang Aubrey katakan. Putra dari mana yang ia maksud? Padahal selama ini putri nya koma.
Jeff memandang Calvin meminta penjelasan.
"Saat dia sadar, dia sudah aneh. Sepertinya dia telah menjalani kehidupan di alam bawah sadarnya." Bisik Calvin.
"Jadi ... Itu sebabnya dia memanggil ku Theo?" Gumam Jeff dengan tatapan yang masih mengarah pada istri kecilnya.
Aku up setiap 2-3 hari sekali yah, sekarang aku kerja dari lagi ampe sore kadang lembur sampe malam jadi sudah capek😁. Jadi terima kasih pada kalian yang sabar menunggu up author.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist Transmigration
FantasyMemasuki raga seorang wanita hamil, itulah kejadian yang di alami oleh aubrey Fathiah. dimana ia harus menghadapi berbagai masalah yang datang di kehidupan Alana yang merupakan raga yang ia tempati saat ini. "Mending kita cerai deh, buatnya aja aku...