Jeff terdiam di ruangannya, lagi-lagi ada yang mengungkit kematian istrinya. Jeff merasa kembali mengingat detik-detik saat sang istri pergi meninggalkannya.
"ARGHH!!!"
BRAAKK!!!
Jeff menghempaskan barang-barang di meja kerjanya, nafasnya terdengar memburu. Netranya menatap sebuah bingkai di sampingnya.
PYAARRR!!
Jeff memukul bingkai itu, sehingga kaca bingkai tersebut pecah.
Jeff seorang yang temperamental, dia tak bisa membendung emosinya. Bahkan Stevi, yang merupakan istrinya pun takut ketika Jeff marah.
"Steviiii!!! Kenapa kau mendatangi dia lagi! Sudah cukup kau mempermainkan perasaanku!"
Jeff bersandar pada kursinya, dia memejamkan matanya. Namun, terdengar suara teriakan yang selama ini terus dia dengar.
"ALANAA!!!"
"THEOOO!!
"Papah hiks ... Bunda ...,"
Jeff menutup telinganya, dia tak ingin mendengar suara itu. Dia lelah, sehingga Jeff membuka lacinya dan mencari obat.
Dia meminum obat penenang, hanya obat itu yang dapat membuat dirinya tenang.
"Aku lelah Stevi, aku lelah. Berhenti mengusik kehidupanku, aku selalu di hantui kecelakaan yang tak pernah terjadi padaku." Lirih Jeff.
Cklek!!
Jeff mengalihkan pandangannya, wajahnya berubah menjadi datar ketika melihat siapa yang datang.
"Jeff aku mau ...,"
"Keluar!" Sela Jeff.
Aubrey saling meremas tangannya, tatapan Jeff yang menusuk mampu membuat Aubrey bergetar takut.
"Aku mau minta maaf, dengarkan aku dulu. Biar aku jelaskan," ujar Aubre dengan memelas.
"Jelaskan tentang kebohonganku huh?!" Sengit Jeff.
Aubrey memberanikan diri mendekati Jeff, tatapannya menyiratkan rasa bersalah.
"Jeff maafkan aku, aku masih terkejut dengan semuanya. Kau membohongiku dan aku seperti bertransmigrasi. Aku bingung, aku berada di mana." Lirih Aubrey.
Jeff bangkit dari duduknya, dia berjalan menuju Aubrey. Aubrey menjadi takut, dia berjalan mundur dengan menatap takut pada Jeff.
Jeff sedikit mengadahkan kepalanya, dia menarik pinggang Aubrey sehingga Aubrey menabrak dada bidang Jeff.
"J-jeff ...,"
"Masih percaya dengan ilusimu itu?" Tukas Jeff sambil menatap tepat di mata Aubrey.
"Aku menikahimu awalnya hanya karena istriku, tetapi mimpi bertemu denganmu membuat cinta itu hadir." Sorot mata Jeff berubah menjadi serius, Aubrey sempat tertegun dengan ketampanan milik Jeff.
Jeff memang mirip dengan Theo, tetapi wajahnya terlihat lebih tampan dan tegas.
"Aku selalu hadir di mimpimu?" Tanya Aubrey dengan pandangan bingung.
"Ya, kau ada di mimpiku. Sebelum sebelum berangkat ke kantor, aku lebih dulu menjengukmu. Aku ceritakan semua mimpiku padamu. Walau tak ada respon, entah mengapa aku merasa nyaman setiap kali ku menceritakan itu."
Aubrey masih menyimak penjelasan Jeff, dia menempelkan telapak tangannya pada dada bidang Jeff. Sehingga detak jantung nya terasa berdegup kencang di telapak tangan Aubrey.
"Stevi mempertemukan aku padamu, menjelaskan semua masalahku lewat mimpi itu. Mimpi yang selalu berlanjut. Ini terdengar tak masuk akal, tapi itulah kenyataannya. Stevi membuat ruang dalam hatiku sedikit terbuka padamu." Lirih Jeff sambil menyingkirkan anak rambut Aubrey yang menutupi matanya.
"Jika begitu, artinya kau tau jika orang tuamu bukanlah orang tua kandungmu? Kau sudah tahu siapa orang tua kandungmu?!"
Jeff mengangguk. "Aku sudah menyelesaikan masalah itu satu bulan yang lalu. Aku juga sudah bertemu orang tuaku dan juga ...,"
"Kembaranmu?" Tebak Aubrey.
Jeff mengangguk, dia sedikit mengangkat ujung bibirnya. Tak ada kata canggung, mereka seperti sepasang kekasih yang sudah lama kenal.
"Apa Cantika juga ada? Aku seperti memainkan peran disini." Batin Aubrey.
"Apa kau masalah dengan status ku? Kau masih perawan, Sedangkan aku sudah tidak perjaka lagi. Aku sudah pernah menikah dan telah memiliki dua anak. Aku takut, kau bermasalah dengan status ku," ucap Jeff.
Tok!
Tok!
Tok!
"Tuan! Keluarga anda datang!"
Jeff melepaskan rangkulamnya dari pinggang istrinya, dia berjalan ke arah pintu dan keluar dari ruang itu. Aubrey belum menjawab, tetapi pria itu lebih dulu keluar.
Aubrey akan mengikuti suaminya, tetapi tatapannya jatuh pada nama besar yang di pajang di dinding.
"Jeff & Stevi, so sweet banget." Gumam Aubrey.
Aubrey pun keluar dari ruang kerja Jeff, dia akan menuruni tangga. Tatapannya mengarah pada lantai bawah, dimana ada seorang suami istri dan juga seorang laki-laki seumuran Jeff.
"Benar, mereka ada." Gumam Aubrey.
Netra Aubrey membulat ketika melihat seorang wanita yang menempel pada suaminya.
"Di alam bawah sadarku ada ulet keket, disini juga ada! Apakah tidak bisa kehidupan ku tidak ada wanita seperti itu!" Geram Aubrey.
Jeff seperti menyadari kehadiran istrinya, dia mendongakkan dan mengulurkan tangannya.
"Ayo sayang, sapa mertuamu." Titah Jeff.
Wanita yang memeluk lengan Jeff seketika melototkan matanya, dia melepas pelukannya dan menatap Aubrey yang tengah menghampiri mereka.
"I-istri?!
Jeff menolehkan kepalanya menatap wanita yang tengah terkejut itu.
"Iya Meisya, dia istri abang. Kau pasti akan suka padanya," ujar Jeff dengan senyum tipisnya.
Aubrey menyapa kedua orang tua Jeff, dia tersenyum semanis mungkin agar keduanya terkesan.
Namun, bukannya terkesan tetapi kedua orang itu menatap Aubrey dengan raut wajah terkejut.
"Istri? Jeff, kapan kau menikahinya?!" Sentak wanita paruh baya.
"Mah, aku menikahinya sebelum Stevi tiada. Ini juga amanah dari Stevi," ucap Jeff.
"Oh, jadi kau menikahinya karena pesan Stevi? Kamu gak cinta dia kan bang?" Tanya Meisya, adik tiri dari Jeff. Mereka berbeda ayah dan ibu, tentu saja keduanya tidak ada ikatan apapun.
Aubrey sedikit tersinggung dengan ucapan Meisya tentang status dirinya yang menikah dengan Jeff karena sebuah amanah.
"Apa urusannya dengamu? Urusan hati suamiku, hanya aku yang merasakan cintanya. Bukan kamu!" Sengit Aubrey.
Jeff menatap Aubrey dengan tatapan tajam, dia tak suka istrinya mengatakan hal seperti itu.
"Apa? Kau mau marah? Tadi saja kamu baru menikmati ku, menikmati cintaku, ragaku, hati dan ..."
Ingin rasanya Aubrey tertawa melihat wajah emosi Meisya.
"Kenapa kau marah? Oh iya, kamu pasti marah denganku karena aku baru mau akan memberimu keponakan bukan?"
"Maafkan aku, aku baru saja tersadar dari koma sehingga kami menundanya. Tapi, santai saja. Sebentar lagi keponakanmu akan hadir disini." Ucap Aubrey sambil mengelus perut datarnya.
Jeff melongo, padahal dirinya dan Aubrey tidak melakukan apapun.
Lunas yah🤩🤩🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist Transmigration
FantasyMemasuki raga seorang wanita hamil, itulah kejadian yang di alami oleh aubrey Fathiah. dimana ia harus menghadapi berbagai masalah yang datang di kehidupan Alana yang merupakan raga yang ia tempati saat ini. "Mending kita cerai deh, buatnya aja aku...