Bagian 10: Belum blojol kan oma?

77.9K 7.6K 308
                                    

HEH! BAR-BAR SEKALI KALIAN KOMEN NEXT UP NYA😭😭😭. YAUDAH DEH, AUTHOR LANGSUNG GERCEP BUAT😌

KARENA AUTHOR SEDANG BERBAIK HATI DAN MOOD SEDANG BAGUS, SILAHKAN MEMBACA UP NYA😍😍😍

TANDAI TYPO

Theo berlarian di koridor rumah sakit, tujuannya kini adalah ruang dokter kandungan.

Tap!

Tap!

Tap!

Cklek!

Theo membuka pintu ruangan itu dengan cepat, netranya melihat Alana yang akan di periksa.

"Theo?" Ujar Kinara dengan bingung, pasalnya ia belum memberitahu putranya itu tentang kondisi menantunya.

"Bagaimana keadaannya mah?" Tanya Theo sambil mendekati Kinara.

Kinara menggeser tubuhnya agar Theo berada tepat di samping istrinya.

"Ini lagi mau di USG, kata Victor sih gak papa cuman tegang aja perutnya." Ujar Kirana.

"Maaf tuan, apa nona ini sering pendarahan atau mengalami keram perut?" Tanya sang dokter yang mengehentikan obrolan anak dan ibu itu.

Theo diam dengan cukup lama, kemudian dia mengangguk sebagai balasan. Beberapa kali Alana selalu masuk rumah sakit karena pendarahan, kehamilannya sangat lemah begitu juga dengan kondisinya.

"Kandungannya lemah, apalagi di umurnya yang masih sangat muda kehamilan ini sangat beresiko baginya. Bahkan kelelahan sedikit saja, itu akan berdampak buruk bagi bayinya," ujar sang dokter.

"Beruntung, kandungannya sampai menginjak bulan ke tujuh. Dugaan saya, jika bayi di dalam kandungannya akan lahir prematur." Lanjut keterangan sang dokter.

Theo memandang Alana yang masih belum sadarkan diri, ada rasa bersalah di dalam dirinya. Namun, apalah daya. Nasi, sudah menjadi bubur.

"Mari kita lakukan USG agar kita tahu bagaimana kondisi bayi anda saat ini, karena dari laporan yang Dokter Victor berikan dapat saya simpulkan seperti tadi." Ujar sang dokter sambil menyiapkan alat yang akan dia gunakan untuk pemeriksaan.

Dokter itu menyingkap baju Alana, dia mengoleskan jell pada perut Alana dan menempelkan alat yang tadi dia siapkan.

Tangan dokter itu menggerakkan alat tersebut, Theo dan Kinara pun dengan fokus menatap monitor.

"Bisa di lihat yah, keadaan bayi masih aktif. Hanya saja beratnya masih belum cukup," ujar sang dokter yang masih menggerakkan alat tersebut.

Tanpa sadar, The menggenggam tangan Alana. Dia mengelusnya dengan ibu jari, dan netranya tetap fokus menatap monitor.

"Lihat Theo, hidungnya mancung sekali!" Seru Kirana dengan air mata bahagianya

"Iya mah, sangat mirip denganku," ujar Theo menimpali perkataan sang mamah.

Selesai pemeriksaan, dokter itu pun kembali ke kursinya untuk menuliskan sesuatu. Theo pun ikut duduk di hadapan dokter tersebut bersama Kinara.

"Baik tuan, bulan depan adik anda harus melakukan USG kembali agar kita bisa persiapan kapan dia melahirkan." Titah sang dokter.

Mendengar sang dokter menyebutkan kata adik, Theo pun menjadi heran.

"Adik?" Tanya Theo.

Dokter yang tadinya tengah fokus menulis pun akhirnya mengalihkan pandangannya.

"Iya, itu ... Adik anda kan?" Ucap sang dokter yang ikutan bingung.

"Bukan, itu istri saya." Terang Theo.

Plot Twist TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang