Theo sudah sampai di kampusnya, dia tengah memarkirkan motornya di parkiran.
"Hai Theo!" Seru Cantika yang memang kebetulan baru memarkirkan mobilnya.
Theo hanya menoleh sekilas, dia masih sibuk untuk membuka helmnya.
"Masuk bareng yuk!" Ajak Cantika.
Theo hanya mengangguk singkat, dia menaruh helmnya dan mengikuti Cantika yang berjalan di sebelahnya.
"Theo, sore nanti main ke rumah ku yah? Papah katanya mau ketemu kamu," ujar Cantika.
Theo menghentikan langkahnya, begitu pula dengan Cantika. Kini mereka saling tatap dengan tatapan yang berbeda.
"Ngapain?" Tanya Theo sambil menaikkan satu alisnya.
"Ya main aja, papah mau ketemu sama kamu," ujar Cantika.
"Gak bisa!" Sentak Theo.
"Loh, nanti kita kan pulang sebelum sore. MAsa kamu gak bisa? Apa kamu mau ke basecamp?" Tanya Cantika.
Theo menggelengkan kepalanya, dia beranjak pergi karena tak ingin mengiyakan ajakan Cantikan.
"Theo! Tunggu Theo! Apa susahnya sih ketemu papah aku, papah aku cuman mau ngobrol aja!" Kesal Cantika.
"Gue sibuk!" singkat Theo dan semakin berjalan cepat.
Cantika segera mengejar Theo dan memegang tangan pria itu. Namun, Theo segera menepisnya.
"Theo, kamu kenapa sih? Belakangan ini kamu kayak ngehindar dari aku, sebelumnya kamu perhatian sama aku. Kamu deket sama aku, kenapa sekarang menjauh!" Marah Cantika.
"Cantika, stop! Stop bikin gue tambah stress! stop! we're just friends!" Perkataan Theo tentu saja menohok hati Cantika.
"Ya kita hanya teman, kapan kamu kasih kepastian ke aku? Bisa gak, kita lebih dari sekedar teman? Aku sudah nyaman sama kamu, apa perlu kita menikah?"
Theo menatap tak percaya pada Cantika, dia tak suka dengan wanita yang agresif seperti Cantika. Menyatakan perasaan dan memaksa, Theo paling benci hal itu.
"you're crazy? I don't have any feelings for you? what certainty should I give? marry? oh come on, how can a marriage be built with one love?"
kamu gila? Aku tidak punya perasaan padamu? kepastian apa yang harus saya berikan? nikah? oh ayolah, bagaimana pernikahan bisa dibangun dengan satu cinta?
"Theo, aku ... Aku cinta sama kamu!" Terus terang cantika sambil menatap mata Theo yang tajam bagai elang.
Theo hanya diam, dia hanya bisa menghela nafas kasar.
"Buang cintamu itu, dari awal seharusnya kamu tidak membuka hati kamu untuk aku. Karena seberapa besar cinta kamu, tetap saja aku tidak bisa membalas," ujar Theo dan beranjak pergi.
"Apa ada wanita lain di hati kamu? Katakan, siapa wanita itu?" Teriak Cantika yang mana membuat Theo menghentikan langkahnya.
"Ada, dia adalah istriku." Lirih Theo.
Theo beranjak pergi, dia melanjutkan langkahnya dan tak menghiraukan Cantika yang menangis. Beruntung masih sangat pagi, sehingga parkiran masih sepi.
Theo menjalani kelasnya, dia masib teringat akan ucapan Cantika. Wanita itu mencintainya, padahal dirinya tak pernah memberikan harapan.
"SI bos tumben bengong bos, awas nanti kesambet loh bos." Celetuk Aksa.
"Lagi galau kali si bos, udah lama gak dapet jatah. Mending cari bini bari bos." Lanjut Reksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist Transmigration
FantasyMemasuki raga seorang wanita hamil, itulah kejadian yang di alami oleh aubrey Fathiah. dimana ia harus menghadapi berbagai masalah yang datang di kehidupan Alana yang merupakan raga yang ia tempati saat ini. "Mending kita cerai deh, buatnya aja aku...