Bagian 44: surat cerai

46.7K 5K 322
                                    

"Sayang, kamu ... Kamu ajuin perceraian kita? Ka-kamu mau kita cerai?!" Tanya Theo dengan suara bergetar.

Alana meringis pelan, dia lupa memberitahukan hal itu pada Theo. Dirinya berniat menggugat cerai Theo kala itu saat dia berhasil mendapatkan Al. Namun nyatanya, masalah abang beserta adik iparnya membuat dia lupa.

"Maaf Bar, waktu itu gue sempet mau ajuin. Cuman gue lupa, dan suratnya masih ada di lemari," ujar Alana.

Bara menghela nafas pelan, kemudian netranya membulat ketika melihat Theo yang berusaha turun dari tempat tidur.

"Eh eh, mau ngapain lo?!" Kaget Bara.

Alana pun sama, dia terkejut melihat Theo yang berusaha turun dari tempat tidur dan berjalan ke lemari pakaian.

"Eh kamu mau ngapain?!" Seru Alana.

Theo tetap berjalan sambil memegangi kepalanya, setelah sampai di depan lemari ia pun membuka pintu lemari pakaian milik Alana.

Theo mengobrak-abrik isi lemari tersebut, Alana dan Bara pun sudah tak mampu lagi berkata-kata.

"Suami lo kenapa itu! Samperin!" Seru Bara.

Tersadar, Alana menghampiri Theo. Dia menarik pelan tangan Theo, tetapi pria itu menepisnya walau keadaan dia lemas.

"Mana? Mana suratnya? Mana surat gugatannya?!" Titah Theo sambil sesekali memegangi kepalanya yang berdenyut sakit.

"Kamu berantakin lemari aku cuman mau cari surat itu?" Beo Alana.

Theo mengangguk pelan, dia membuka laci kecil dan menemukan apa yang dirinya cari.

Theo mengambil sebuah map, Kemudian dia membacanya dan ternyata benar jika itu surat gugatan.

"Aku akan menghancurkan surat ini," ujar Theo.

Belum sempat Alana menjawab, Theo sudah berjalan ke kamar mandi. Bara langsung menyusul pria itu sementara Alana mengambil Al yang tertidur karena bayi itu sudah terbangun.

"Lo mau ngapain bangke?!" Kaget Bara saat melihat Theo menyobek kertas itu dan membuangnya ke kloset.

Theo diam, dia menyobek habis kertas itu dan menyiramnya hingga tak tampak lagi kertas itu.

"Gue hancurin, gak ada perceraian antara gue dan Alana," ujar Theo dengan datar.

"EH DODOL! LO TAU GAK, BISA MAMPET WC RUMAH GUEEE!!! DASAR KERE!"

***

Bara tengah menahan jengah, melihat Theo yang bermanja ria dengan Alana.

"Terus langkah selanjutnya kamu mau apa The?" Tanya Calvin yang memnag berada di kamar Alana bersama dengan Zora yang bermain dengan Al.

"Tenang om, setelah saya sembuh kami akan pindah dari sini," ujar Theo.

"Apa maksudmu?!" ujar Bara tak terima.

Alana adalah kakaknya, walau di raga yang berbeda. Namun, Alana tetaplah sang kakak yang sangat dia sayangi. Rasanya tak rela jika dia haris berpisah kembali dengan sang kakak.

"Ya mau bawa Alana pergi, dia kan istri gue," ujar Theo dengan tenang.

"Iya dia istri lo, tapi dia ...,"

Ucapan Bara menggantung saat dirinya melihat tatapan memohon Alana. Hampir saja dia memberitahu jika Alana adalah Aubrey.

"Apa?" Tanya Calvin penasaran.

"Tapi dia sepupu gue!" Seru Bara.

Alana menghela nafas lega, hampir saja Bara membongkar semuanya.

"Gue tahu, tapi dia udah jadi istri gue." Ucap Theo sambil menegakkan duduknya.

Plot Twist TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang