🍃🍃🍃HAPPY READING🍃🍃🍃
DEGHH ...
"Suara ini ....,"
Alana berbalik, dia mendapati sosok pria yang dirinya benci. Sosok pria yang telah mengambil putranya saat dirinya terbaring koma.
"Siapa kau? Beraninya kau menggendong putraku! Serahkan putraku!" Sentak pria itu yang tak lain adalah Theo.
Karena tak ada persiapan, Al dengan mudah berpindah tangan ke Theo. Alana masih terkejut dengan siapa dia berhadapan saat ini.
Sangat cepat sekali dia bertemu Theo, padahal dirinya tak mengira jika dia dan Theo akan bertemu kembali secepat ini.
Sedangkan Theo, dia berusaha menarik tangan Al yang terulur ke arah Alana.
"Ini papah, dia orang asing nak!" Kesal Theo.
Tapi lagi-lagi Al merengek sambil meliukkan badannya dan menendang kakinya menandakan dirinya tidak ingin di gendong oleh sang papah.
"BISA DIEM GAK! KALAU KAMU JATOH GIMANA!" Marah Theo.
Alana bahkan juga terkejut mendengar bentakan Theo, netranya melihat sang putra yang tengah melengkungkan bibirnya ke bawah bersiap akan menangis.
Theo menghela nafas kasar, tumben sekali putranya tak menurut padanya.
"Bisakah kau lembut sedikit pada anak kecil? Dia ini hanya anak kecil, bukan tandinganmu." Ketus Alana.
"Berikan dia padaku!" Sambung Alana sambil merebut Al.
Al yang tadinya akan menangis seketika tersenyum, dia bahkan melingkarkan tangannya di leher Alana dan menjatuhkan kepalanya di pundak sang bunda.
"Ck! Lo itu siapa sih? Bikin rusuh di rumah gue aja!" Tanya Theo dengan bahasa kasarnya kembali.
"Saya salah satu dari mereka." Ujar Alana sambil melirik pintu yang tadi dia masuki.
Theo paham, wanita yang tak dia kenal merupakan salah satu calon baby sitter putranya.
Tatapan Theo menajam, dia meneliti pahatan wajah Alana. Sedangkan Alana yang merasa di perhatikan, segera membenarkan kaca matanya.
"Nama lo ... Siapa?" Tanya Theo dengan netra yang tak lepas dari Alana.
"Nama saya ... Ala ... Eh, Aaa Lala," ujar Alana yang hampir keceplosan.
Theo mengangkat satu alisnya, dia tengah bingung dengan jawaban Alana.
"Lala tuan, biasanya saya suka gugup jadi Ngomongnya agak kacau." Ngeles Alana.
Theo dengan mudahnya percaya, dia mengangguk-anggukan kepalanya dan beralih menatap putranya yang dengan nyaman tertidur di pundak Alana.
"Kamu jelek, dekil, bodoh, tapi ... Kenapa putra saya terlihat nyaman denganmu?" Cetus Theo dengan tanpa perasaan.
Tentu saja Alana melototkan matanya, dirinya di katakan seperti itu oleh suaminya sendiri.
Suaminya? Entah lah, status mereka kini apa yang jelas tak seharusnya Theo menjelekkan dirinya.
"Ahaahaa, anda muji saya karena saya dengan mudahnya menarik hati anak anda. Atau anda menyudutkan penampilan saya?" ujar Alana setelah tertawa hambar tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist Transmigration
FantasyMemasuki raga seorang wanita hamil, itulah kejadian yang di alami oleh aubrey Fathiah. dimana ia harus menghadapi berbagai masalah yang datang di kehidupan Alana yang merupakan raga yang ia tempati saat ini. "Mending kita cerai deh, buatnya aja aku...