Bagian 22: Pertama kali memberi Asi

53.1K 5.1K 216
                                    

🍃🍃🍃 HAPPY READING 🍃🍃🍃

Alana kembali menginjakkan kakinya di kediaman Reymond setelah 6 bulan berlalu, dirinya tak melihat apapun perubahan di rumah itu bahkan dari suasananya pun masih sama.

"Putraku ada di ruang makan, kau bisa menyuapinya." Titah Theo.

Alana menganggukkan kepalanya, dia beranjak menuju ruang makan. Sementara Theo, dia tengah menatap kepergian Alana dengan tatapan heran.

"Dia tahu dimana letak ruang makan?" Gumam Theo.

Tak banyak berpikir, Theo melanjutkan langkahnya ke kamar. Dirinya harus segera berangkat menuju kampus karena ada kelas pagi.

Sedangkan Alana, dia terpaku dengan bayi mungil yang sedang mengacak-acak bubur bayi yang ada di hadapannya.

Melihat hal itu, hati Alana terenyuh bahkan dirinya reflek memeluk Al dan menciumi wajahnya.

Al tertawa senang, bahkan bayi itu memekik senang. Alana segera menaruh tas selempangnya, dia mengambil sapu tangan dan membersihkan wajah sang anak.

"Kau senang sekali bermain," ujar Alana yang masih fokus membersihkan wajah putranya.

Alana melihat mangkok bubur bayi, hanya tersisa sedikit karena tumpah. Sehingga Alana inisiatif untuk kembali menyuapi Al.

"Aaa lagi sayang." Bujuk Alana.

Al melengoskan wajahnya, pertanda dirinya tidak ingin makan kembali. Namun, Alana yang memang tak pernah pengalaman mengurus bayi juga terlihat bingung.

"Nak, kau harus makan. Baru sedikit bubur yang masuk ke dalam perut kecilmu itu," ujar Alana.

Al hanya menatap Alana dengan intens, bayi itu mengadahkan tangannya di minta untuk di gendong. Alana yang mengerti, segera membawa putranya ke gendongannya.

"Cucuku sudah kenyang jika minta di gendong seperti itu, kau ajaklah dia ke kamar. Kamarnya ada di lantai dua, pintunya bercat biru," ujar Seseorang yang baru saja tiba yang tak lain dan taj bukan adalah Kinara.

Alana tersenyum kikuk, entah mengapa saat melihat Kinara dirinya merasa canggung apalagi takut ketahuan jika dirinya sedang menyamar.

"Putraku sudah memberitahuku soal dirimu, melihat Al yang memang tenang di dekapanmu membuat saya yakin jika kamu ibu asuh yang tepat. Karena Al, bayi itu sulit menerima orang lain. Jika dia tak nyaman, maka dia akan menangis atau berteriak." Terang Kinara.

"Terima kasih nyonya telah menerima saya bekerja disini, saya merasa beruntung bisa bekerja pada keluarga Reymond," ujar Alana dengan sedikit membungkukkan badannya.

Kinara mendekat, dia meneliti penampilan Alana.

"Wajahmu terlihat tidak asing, kamu orang mana?" Tanya Kinara sambil menatap wajah Alana.

Alana menjadi gugup, dia ingin membuka suaranya. Namun, Al tiba-tiba menangis sambil menggosok matanya.

"Ekheee ... Hiks ...,"

"Bawa dia ke kamar, dia mengantuk. Saya harus menghadiri acara teman," ujar Kinara dan pamit pergi.

Alana menghela nafas lega, dia berjalan keluar dari dapur dan tak sengaja berpapasan dengan Bi Lili.

Plot Twist TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang