¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤Matahari terik kini sudah berganti dengan sinar cahaya rembulan yang menemani Erin kembali ke kediamannya seusai sibuk akan kegiatannya di kampus.
Sesampainya di rumah, dia bergegas mandi dan sekarang dia sudah berada di ruang tengah. Erin sedang merebahkan dirinya, mengecek beberapa email yang masuk.
Dia menghidupkan televisi untuk memecahkan keheningan malam karena sekarang dia hanya sendiri di rumah. Sampai akhirnya dia tertidur di sofa.
Di tempat lain Jimin telah menyelesaikan jadwal latihannya bersama para member. Sekarang dia masih berada di dalam ruang latihan bersama Jungkook, Taehyung dan manajernya.
"Ya.. Pengantin baru! Tolong ceritakan bagaimana pengalaman malam pertamamu". Ucap Kim Taehyung yang terlampau keras.
"YA!!! Diamlah! Kau lupa?!".
"Kenapa kau tampak kesal seperti itu hyung?"
Jimin merebahkan dirinya sembari menghela nafasnya sedikit kasar. Kedua member pun tak henti melayangkan tatapannya pada pria bermarga Park itu.
"Seharusnya aku tidak menikahinya".
Ucapan Jimin membuat kedua temannya itu bertanya penasaran.
"Dia hanya gadis manja yang bersembunyi dibalik image sebagai pemilik perusahaan muda. Kau tahu? Dia bahkan tidak bisa masak dan aku yakin dia tidak bisa mengurus rumah".
Jimin mengingat kembali kejadian di minggu pertama mereka di mana Erin yang terus minta bantuan padanya dan juga kegagalan Erin saat menyiapkan sarapan untuknya hingga membuat moodnya memburuk.
"Asalkan dia cantik, manis, pintar, dan juga sukses itu tidak akan menjadi masalah hyung".
"Hm benar, Jimin-a menurutku itu hal yang wajar."
"Wajar apanya? aku tidak suka wanita yang tidak bisa mengurusku dan juga mengurus rumah Tae,"
"Jadi kau menginginkan Erin untuk mengurusmu? Itu artinya kau ingin dia peduli padamu?"
Mereka bertiga terdiam sejenak hanya saling melempar tatapan.
"Memangnya aku salah?!"
"Kekeke.. Kalau begitu menikah saja dengan Kim ahjumma hyung, dia pandai mengurus apartmentku".
Perkataan Jungkook membuat Taehyung tertawa ngakak, sedangkan Jimin sukses melayangkan tendangannya di tubuh Jungkook.
"Keke.. Astaga itu lucu sekali. Ya Jimin-ah, Erin juga sibuk mungkin dia perlu waktu untuk menyesuaikan diri dan belajar mengurusmu".
"Ahh terserahlah,"
"Jimin hyung, tapi menurutmu dia itu cantik kan hyung?"
"Dia cocok sekali dengan tipeku."
Sela Taehyung dengan senyuman yang mengembang jelas di wajahnya. Paras cantik Erin dan juga gaya stylish dan elegannya sesuai dengan kriteria gadis yang Taehyung idam-idamkan.
"Kau saja kalau begitu yang menjadi suaminya!"
Dengan tegas Jimin mengucapkan kalimat lnya lalu segera beranjak untuk pergi dari sana diikuti kedua temannya itu. Mereka bertiga akan kembali ke dorm. Setelah percakapannya tadi membuat Jimin teringat pada Erin yang sekarang berada di rumah sendiri.
Apa ini?! Kenapa aku malah khawatir padanya sekarang?~Jimin
Erin tetaplah seorang wanita dan dia sedang sendirian sekarang. Jadi Jimin berpikir wajar saja jika dia saat ini mengkhawatirkan Erin.
KAMU SEDANG MEMBACA
L I F E | {Park J•M} {Bae E•N}
FanfictionLIFE Sebuah kisah hidup dua insan yang terpaksa menyatu untuk mewujudkan sebuah janji yang bahkan tidak mereka pikirkan sebelumnya. Dengan siapa dia harus meminta pertanggungjawaban atas kebahagiaan yang seakan perlahan menghilang itu? Jawabannya...