¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤Hari ini Erin akan pergi mengunjungi Minhyun ke kantornya. Ini pertama kalinya Erin akan pergi ke sana. Di dampingi Seha dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Dengan aura dan karisma positif yang ia pancarkan membuat beberapa pegawai di sana menengok dan menyapa hormat ke arahnya. Karena dia bukanlah sosok yang kaku Erin pun membalas sapaan mereka dengan senyum anggunnya.
Hingga sampailah dia di tempat tujuan dan di sambut Minhyun yang sudah berdiri di depan ruangannya. Dia pun segera mempersilakan Erin untuk masuk ke dalam.
"Mau minum apa?"
"Tidak perlu repot-repot Hwang timjang-nim,"
"Ya.. Santailah saja, kenapa kau jadi formal seperti ini."
"Aku langsung ke intinya saja, oppa tolong tetap rahasiakan pernikahan kami dari publik,"
"Kenapa? Kau takut perusahaanmu di boikot penggemarnya?"
Mendengar itu Erin hanya terdiam, bukannya dia membenarkan perkataan Minhyun, tapi masa depan perusahaannya hanya Erin yang paham dan itu tidak secara penuh berhubungan dan bergantung pada mereka.
Namun, berbeda dengan Jimin. Karir yang ia bangun bisa seketika hancur, kerja kerasnya bisa terasa sia-sia saat para penggemarnya tahu hubungan itu. Seolah fantasi dan ekspektasi mereka tentang sosok Jimin sebagai idol akan sekejab hilang hingga membuat mereka tidak lagi respect dengannya. Seperti itulah situasi dan kondisi yang mengharuskan hubungan mereka harus penuh terjaga dari orang lain.
"Kalau begitu sisa Seojong dengan kekasihnya, aku akan membawa berita Jimin dengan Seojong."
Mendengar itu tentu saja Erin tidak senang. Apa yang sedang ingin dia lindungi sekarang adalah Jimin. Jadi itu tidak akan ada bedanya jika akhirnya hubungan mantan kekasih itu di beberkan karena akan tetap mengguncang karir sang suami.
Erin memberikan sebuah rekaman cctv yang menampilkan keadaan di waktu Seojong dan Jimin bersama di basement. Di sana terlihat Jelas gerak-gerik Seojong saat menjebak Jimin agar seolah mereka terlihat sedang berkencan.
Tidak hanya itu, Erin juga memberikan rekaman suara dashboard mobil Jimin yang mengungkapkan semua sandiwara yang perempuan itu adukan kepada suaminya mengenai Minhyun yang sontak membuatnya terkejut bukan main.
"Apa ini?! Erin-a ini tidak benar, aku tidak meminta hal itu padanya."
"Benarkah?"
"Perempuan ini benar-benar licik, itu semua bohong Erin-ah.."
"Apa oppa masih ingin menuruti keinginan perempuan licik itu untuk mengungkapkan kebohongannya? Jika iya aku harus membeberkan rekaman ini.."
"Erin-a, itu sungguh tidak benar."
"Hubungan mereka juga hanya masa lalu oppa, kamu jangan mempersulit semuanya."
Di tengah situasi yang tegang karena perdebatan mereka, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu ruangan Minhyun. Betapa terkejutnya Erin melihat Manajer Jimin berdiri di balik pintu.
"Erin-ssi.."
"Aku yang memanggilnya ke sini Erin-a, masuklah hyung."
Manajer Jimin pun masuk dan untungnya dia hanya datang sendiri, sempat Erin berpikir jika dia bersama dengan Jimin.
"Apa yang terjadi Minhyun-ah? Dan lagi Erin-ssi kenapa kamu ada di sini?"
"Aku mengetahui kabar pernikahan salah satu idolmu dengannya hyung, duduklah.."
"Apa?!! Apa karena ini kau memanggilku?"
"Eoh, dan ada satu lagi."
Minhyun berniat memberikan foto-foto yang ada di tangannya kepada Manajer Jimin. Namun, Erin sedikit menahan tangannya karena ia teringat perkataan Jimin jika sang manajer tidak menahu tentang hubungan itu dan dia takut Jimin akan di marahi nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L I F E | {Park J•M} {Bae E•N}
FanfictionLIFE Sebuah kisah hidup dua insan yang terpaksa menyatu untuk mewujudkan sebuah janji yang bahkan tidak mereka pikirkan sebelumnya. Dengan siapa dia harus meminta pertanggungjawaban atas kebahagiaan yang seakan perlahan menghilang itu? Jawabannya...