36 | Swimming Pool

61 2 3
                                    


¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Suasana yang berbeda berhasil menyambut Erin dan Jimin bangun dari tidurnya. Sebuah pemandangan langit yang cerah seolah menggiring mereka untuk segera beranjak dari tempat tidur.

Kini sudah waktunya matahari akan pergi menenggelamkan dirinya. Erin dan Jimin tengah berada di balkon menjadi saksi kepergian sang mentari.

Dengan manjanya, Jimin yang masih bertelanjang dada memeluk dari belakang istrinya yang kini mengenakan peasant mini dress berwarna putih dengan bahu yang terbuka membuatnya terlihat girly.

"Oppa, apa kita sedang honeymoon sekarang?"

"Keke.. Kamu merasa seperti itu? Hm?"

Erin menyenderkan kepalanya ke belakang dan dengan lembut memberi usapan di rambut Jimin.

"Aku ingin merasakan tidur di alam terbuka, bisakah kita pergi ke tempat seperti itu nantinya?"

"Sudah dua kali kamu berkata seperti ini sayang, kamu sangat ingin melakukan itu rupanya,"

"Hm, aku ingin berkemah bersamamu, mengenakan baju seperti ini dan dengan bebas menari di bawah langit malam. Pasti sangat menyenangkan."

Mungkin itu sudah menjadi bucket list Erin sejak dulu, dia sangat ingin melakukannya karena ia sangat menyukai alam. Namun sampai sekarang hal itu belum juga ia rasakan.

"Bagaimana ya? Setelah ini aku sibuk sayang.."

"Aku tahu, aku bilang kan nanti, entah itu kapan pokoknya aku ingin melakukannya denganmu oppa."

"Keke.. Baiklah, aku jadi ingin menari denganmu, kamu masih ingat gerakannya?"

Erin mengangguk lalu memutar tubuhnya menghadap Jimin yang sedang menundukkan sedikit tubuh bagian atasnya, bak seorang pangeran menunggu sang putri menerima ajakannya untuk berdansa.

Dengan anggunnya Erin menerima itu dan mereka pun mulai menari.

Bagaikan seorang pangeran dan putri, mereka melakukan tarian waltz dengan potret yang amat romantis di tengah waktu golden hour yang menemani mereka.

Bergerak kesana kemari dan memutar tubuhnya hingga melakukan gerakan-gerakan yang lebih dinamis membuat mereka tampak sangat elegan, walaupun bukan musik yang mengiringi mereka melainkan suara kekehan kecil dari keduanya.

Hingga akhirnya Jimin mengangkat tubuh Erin vertikal pertanda sesi tariannya usai.

"Wow.. Sangat indah, lain kali aku ingin merekamnya dan menunjukkan pada Hoseok hyung. Bagaimana bisa tubuhmu lentur sekali?"

"Aku sering melakukan pole dance selain pilates, oppa belum pernah melihatnya kan?"

"Benarkah? Wah menarik sekali, terkadang aku juga memikirkan untuk melakukannya,"

"Benarkah? Itu menyenangkan."

"Ajari aku.."

"Itu tidak akan menjadi hal yang sulit untukmu. Tapi.. Jangan bilang oppa mau menunjukkannya pada penggemarmu nantinya?"

Melihat kecemburuan Erin, Jimin hanya terkekeh menggodanya sembari berlari masuk ke dalam kamar. Tentu Erin tidak diam, sembari berlari menyusul Jimin dia kekeh untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.

Tak berselang lama, sekarang giliran Jimin yang mengejar Erin. Dia sedang membujuk wanitanya untuk pergi berenang. Namun, Erin terus menolaknya hingga dia kini berhasil menangkapnya dan dengan lembut dia memaksa Erin untuk mengganti pakaiannya.

"Sepertinya kemarin aku tidak menyiapkannya, pasti oppa kan?"

Perkataannya merujuk pada swimwear miliknya yang tanpa ia ketahui Jimin membawanya dari rumah.

L I F E  | {Park J•M} {Bae E•N}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang