19 | Flower Garden

66 2 1
                                    


¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Seperti pagi-pagi biasanya, Erin akan bangun pagi untuk mulai aktivitasnya. Pemandangan yang ia lihat pun tak jauh berbeda, yaitu Jimin yang ada di sampingnya.

Namun jika dulu seolah ada tembok besar yang menghalangi mereka hingga mengharuskan untuk tidur berjauhan, sekarang jarak seakan terkikis. Ranjang yang mulanya seolah sempit sekarang menjadi terlihat begitu lega.

Puas mengagumi wajah imut suaminya, Erin pergi bersiap untuk berangkat bekerja. Tak lupa, dia juga menyiapkan keperluan Jimin terlebih dahulu sebelum akhirnya pergi.

Sekitar pukul 11:00a.m Jimin terbangun dari tidurnya dan tidak menemukan Erin di sana. Saat ingin masuk ke dalam kamar mandi, dia melihat pakaian dan perlengkapan lainnya sudah tertata rapi di meja.

Terdapat kertas note kuning menempel di sana dengan tulisan tangan Erin. Jimin segera datang dan membacanya.

'Oppa.. Kamu pasti tahu kan sekarang aku ada di mana? Keke.. Tapi tenang saja, aku sudah menyiapkan semua keperluanmu Tuan..❤'

Dia tersenyum saat membacanya, tapi bukannya lanjut masuk ke dalam kamar mandi, Jimin memutar tubuhnya keluar menuju dapur. Ia penasaran dengan makanan apa yang Erin siapkan untuknya. Dia menemukan meja makan yang sudah penuh dengan bancan dan tentunya ada note kuning di sana.

'Aku tahu oppa pasti bangun siang kan? Jadi aku membuatkanmu kimchi jiggae.'

"Tapi.. Kenapa mangkuknya kosong? Nasinya saja tidak ada". Gumam Jimin.

'Bawa mangkuknya dan datanglah ke dapur, panaskan dulu! kecuali oppa suka sup yang dingin.
Jangan lupa habiskan!!❤'

"Kekeke.. Dia benar-benar menggemaskan".

Perlakuan Erin yang seperti ini tentunya membuat Jimin lagi-lagi tersentuh dan bahagia. Jimin pun tahu jika Erin adalah wanita yang sibuk dan pekerja keras jadi, setiap perhatian kecil dan tulus yang Erin berikan selalu berhasil memenangkan hatinya.

Jimin segera menghabiskan makanannya itu dan mengirimkan gambar pada Erin sebagai bukti dia telah melaksanakan perintahnya.

•••
Banyak hal yang harus Erin kerjakan di perusahaan mengingat kemarin ia tidak datang ke sana dan hanya menyerahkan semuanya pada sekretarisnya.

Erin merupakan sosok pimpinan yang humble dengan seluruh karyawannya. Penampilannya yang selalu terlihat elegan dan anggun membuat mereka jatuh hati padanya.

Namun, dia juga dikenal tegas dan ulet jika menyangkut pekerjaan. Karena itu, semua orang di sana sangat menghormati Erin dan banyak yang menjadikannya sebagai role model.

"Daepyeo-nim, minggu depan akan ada peragaan busana seasonal brand 'MONO' dan ini proposal yang diberikan Min gwajang-nim".

"Arraseo.. Terima kasih Kim biseo. Dan eonni, oppa bilang kemarin kamu ke rumah?"

Kim biseo yang hendak meninggalkan ruangannya pun memutar kembali tubuhnya dan segera mendekat ke arah Erin.

"Eoh, aku bahkan melihatnya menciummu.. Ohh ya... Kau serius tidak ingin melepaskannya saja? Dia mengkhianatimu".

Mendengar itu Erin pun sedikit menghela napas dan beranjak dari tempat duduknya menuju jendela dengan pemandangan bawah kota.

"Dia tidak mengkhianatiku eonni, dia hanya menyembunyikan fakta itu dariku, kenapa? Karena dulu aku hanya orang asing untuknya walau kami sudah menikah."

L I F E  | {Park J•M} {Bae E•N}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang