Happy reading
🤍🤍🤍
"Hufff...pak beni kemana yah lama amat" Syafila melirik jam tangannya, sudah ada 20 menit menunggu jemputan di halte dekat sekolahnya.
"Badan aku lemes banget, pusing taxi juga nggak ada" keluh Syafila.
Tak jauh dari Syafila ada mobil yang berhenti ia pun menoleh, orang itu membuka pintu dan betapa terkejutnya dia saat melihat orang itu adalah Barnes yang sedang melangkah ke arahnya.
"K-kak Barnes" tubuh Syafila menegang melihat sosok itu sudah berdiri 5 langkah di depannya. Laki-laki itu tersenyum miring melihat Syafila.
"Hai cantik, kita ketamu lagi kenapa kamu berani pergi tampa izin dari rumah?" Ujar Barnes dengan nada dinginnya mampu membuat Syafila menegang.
Barnes melangkah pelan ke arah Syafila sedangkan Syafila perlahan mundur menengok ke segala arah berharap ada yang menolongnya dari mahkluk buas ini.
"Hey kenapa takut? ayok kembali bersamaku ke rumah, kamu sudah jadi milik saya!" ujar Barnes penuh penekanan.
"Nggak akan, aku nggak akan kembali ke rumah kotor itu, dasar pria menjijikkan!" Teriak Syafila membuat Barnes tersulut emosi.
"Jangan coba-coba mendekat, aku tidak Sudi dekat dengan orang yang seperti mu, seenaknya merenggut mahkota perempuan yang tidak bersalah demi memenuhi nafsu birahimu itu" Syafila pun ikut tersulut emosi.
Barnes mencekal pergelangan tangan Syafila dengan kuat membuat sang empuh meringis kesakitan.
"Berani sekali kamu menghina saya, dasar jalang!" Sarkar Barnes menatap Syafila dengan tajam, namun bukannya takut Syafila malah membalas tatapan tajam Barnes tak kalah tajam.
"Apa katamu, jalang? Apakah aku yang datang ke rumahmu dan menawarkan tubuhku padamu?, lalu apakah aku meminta uang padamu setelah semua nafsu birahi mu terpenuhi?" Barnes terdiam mendengar pertanyaan Syafila.
"Bukankan?, aku hanya prempuan yang tidak tau apa-apa dan berakhir hancur karena keluargaku sendiri dan juga karena mu. Bahkan sampai saat ini aku berharap ini semua mimpi, jangan kan orang lain bahkan diriku sendiri jijik dengan tubuhku" deraian air mata juga ikut meluruh, sedangkan Barnes hanya menatap Syafila.
"Apa kau tau? Dari lahir aku di ajarkan untuk menjaga kehormatan ku dengan baik. Tapi kamu! Kamu merenggut nya dengan mudah dan dengan paksaan. Jika kau memang menginginkan aku kenapa tidak kau nikahi aku dulu baru kau ambil hakmu?, Kenapa harus dengan cara kotor seperti itu hah?!".
Perkataan Syafila berhasil membuat hati Barnes meluluh, di lihatnya mata Syafila yang penuh luka disana, harusnya dia bisa berfikir lebih jernih semalam, kalau saja Barnes menikahi Syafila dulu, gadisnya itu tidak akan terluka sperti ini.
"Kenapa kau diam?! Ayok tampar aku semalam kau belum puas menyiksa diriku kan, ayok bunuh aku, aku sudah lelah dengan semuanya" ujar Syafila.
Perlahan Barnes melonggarkan cekalannya, merasa ada kesempatan Syafila pun melancarkan aksinya.
Bughh
"Arghhh".
Syafila menendang kaki Barnes dengan sangat kuat hinggah jatuh, Syafila pun berlari sejauh dan sekuat yang ia mampu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA SANG MUALAF
Teen Fiction"kenapa?". "Kenapa harus aku?, Ini ujian atau siksaan" ujar seorang gadis yang sedang merengkuh dirinya dalam keadaan gelab. "Fila udah capek ya Rabb. Fila pengen pulang, jemput Fila sekarang, Fila kangen umi" air mata sudah mengalir sperti derasnya...