Happy reading
🤍🤍🤍
Jam sudah menunjukkan pukul 09:05, acara penerimaan lapor sudah di mulai. Syafila terus menatap pintu berharap Damar datang menghadiri acara ini. Namun, spertinya tidak akan mungkin.
"Mungkin Abi bener-bener nggak bisa datang" ujar Syafila pelan.
Varo yang duduk di bangku paling depan, deretan para tamu yang sangat penting itu pun sedari tadi memperhatikan Syafila.
"Tepuk tangan untuk Rina Novalia peraih posisi kedua nilai terbaik tahun ini" ujar panitia yang bertugas membawahkan acara.
Semua bertepuk tangan dan bersorak ria menyambut nama yang di sebut tadi, Rina berjalan berdampingan dengan kedua orang tuanya. Sangat bahagia, Syafila yang melihatnya pun sangat iri.
"Baiklah kita lanjut yang kita tunggu-tunggu, siapa yah peraih posisi pertama nilai terbaik di tahun ini?".
"Dan..." Panitia sengaja menggantungkan kalimatnya, seketika seluruh ruangan hening bercampur tegang begitu pun dengan Varo yang berharap nama Syafila lah yang tercantum sedangkan Syafila tidak perduli itu.
"DAN PERAIH POSISI PERTAMA NILAI TERBAIK DI TAHUN INI ADALAH...".
Suasana ruangan semakin sunyi menanti kelanjutan kalimat panitia itu. Siapa yang tidak tegang saat ingin mengetahui peraih posisi pertama nilai terbaik tahun ini dari 421 siswa jurusan IPA.
"ADALAH...SYAFILA ALISHA DARI KELAS IPA 1 WOWW TEPUK TANGAN!".
Mendengar namanya di sebut Syafila tertegun menatap semua mata orang yang tertuju padanya. Merasa tidak yakin Syafila pun menoleh ke arah Varo yang sedang tersenyum lebar padanya.
Seakan mengerti tatapan Syafila, Varo pun mengangguk, akhirnya Syafila yakin dengan apa yang ia dengar.
"Di persilahkan saudara Syafila Alisha bersama orang tuanya untuk naik ke panggung untuk di berikan penghargaan". Ujar panitia tersebut.
Syafila kembali melirik sejenak ke arah pintu kemudian berdiri, hendak ingin melangkah tiba-tiba suara kenok pintu terbuka mengalihkan semua tatapan.
Ceklek
Pintu terbuka nampak lah Damar dengan seragam kantor yang rapi serta berwibawah tidak lupa dengan tatapan dinginnya.
"Abi" sempat Syafila merasa tidak percaya namun saat Damar sudah berada tepat di depannya akhirnya Syafila benar-benar percaya kalau itu abinya.
"Ayok" Damar melipat lengannya, melihat itu langsung saja Syafila mengalungkan tangannya di lipatan lengan Damar. Untuk pertama kalinya damar tersenyum hangat pada putrinya membuat Syafila benar-benar tidak percaya.
Syafila dan Damar jalan beriringan di sertai sorakan dan tepuk tangan riuh dari para tamu undangan.
"MARI KITA SAMBUT...INI DIA SYAFILA ALISHA YANG BERHASIL MERAIH POSISI PERTAMA NILAI TERBAIK TAHUN INI".
Prokk
Prokk
Syafila pun sudah berada di atas panggung bersiap menerima penghargaan di dampingi oleh Damar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA SANG MUALAF
Teen Fiction"kenapa?". "Kenapa harus aku?, Ini ujian atau siksaan" ujar seorang gadis yang sedang merengkuh dirinya dalam keadaan gelab. "Fila udah capek ya Rabb. Fila pengen pulang, jemput Fila sekarang, Fila kangen umi" air mata sudah mengalir sperti derasnya...