bukan pembunuh!

364 23 16
                                    

Happy reading

🤍🤍🤍

"Abi Fila berangkat dulu yah, jangan lupa makan, do'ain Fila biar ulangannya lancar" Syafila hendak menyalimi tangan Damar namun dengan cepat Damar menarik tangannya seolah ia tidak mau di sentuh.

Melihat itu Syafila hanya tersenyum pasrah.

"Fila berangkat yah assalamualaikum abi sayang" Syafila melangkah pergi namun di ambang pintu ia kembali menoleh ke arah Damar yang fokus dengan tabnya. Syafila menghela kemudian kembali melangkah pergi.

"Wa'alaikuumussalam" ucap Damar dengan suara pelan dan tentunya tidak di dengar oleh Syafila.

***

Hari ini adalah jadwal ulangan semester genap untuk kelas 12. Hari ini tidak seperti hari-hari lalu bagi Syafila, ia kurang semangat atas kepergian Hanum, namun ia harus tetap berusaha mendapatkan nilai terbaik karena ia sudah berjanji pada uminya.

"Berani juga loh datang kesini, masih ada muka loh datang ke sekolah?" ujar Lita yang tiba-tiba menghadang Syafila.

"Emang dia kenapa lagi ta?" Tanya salah satu teman sekelasnya Syafila.

"Ini nih pembunuh, dia yang udah bunuh ibunya sendiri" Syafila yang tidak terimah di tuduh pun mengangkat kepalanya menatap Lita.

"Fila bukan pembunuh! Itu semua karena kecelakaan, kalau kamu nggak tau apa-apa nggak usah nyebar fitnah" bentak Syafila.

Plakk

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi mulus Syafila hinggah meninggalkan bekas kemerahan.

"Ssttt..."Syafila meringis seraya memegangi pipinya yang terasa berkedut.

"Berani loh sama gue hah? Mau gue laporin ke Oma biar loh di keluarin dari sekolah"ancam Lita.

Syafila menggeleng cepat.

"Makanya jangan ngelawan"

"Tapi Fila kan nggak salah" ujar Syafila membela dirinya.

"Mana ada sih maling ngaku" Rena teman satu gengnya Lita pun ikut menimpali.

"Dasar anak durhaka!" Salah satu teman sekelasnya pun ikut memfitnah Syafila.

"Kok gue jadi ngeri sih di sekolah kita ada pembunuh"ujar yang lainnya.

Kring kringg

Bel masuk sudah berbunyi, ada rasa legah di hati Syafila setidaknya ia terlepas dari bullyan untuk sesaat.

"Urusan kita belum selesai jangan merasa legah" bisik Lita, Syafila hanya beristighfar dalam hati memohon perlindungan sang kuasa.

Semua siswa pun tenang duduk di bangku masing-masing karena guru pun sudah berada di depan dan mulai membagikan soal.

15 menit berlalu...

45 menit berlalu...

1.56 jam berlalu...

SETULUS CINTA SANG MUALAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang