Kedatangan Syela

240 12 3
                                    

Happy reading

🌼🌼🌼

Aku mencintaimu dengan versiku sendiri, mungkin sedikit berbeda namun ini benar-benar tulus

~Alvaro Aushaf~

Wajar jika Dia pergi, karena semuanya atas kesalahan ku sendiri

~Barnes Adelio~

Mungkin kamu lupa, bahwa memperbaiki yang patah hanya akan membuat sembuh tapi tidak akan membuatnya utuh kembali

~Syafila Alisha~

🥀🥀🥀

Tidak terasa kini kandungan Syafila sudah berusia 2 bulan, seperti pada umumnya Syafila juga sering merasakan ngidam kadang Varo panik saat Syafila menangis karena permintaannya tidak di turuti.

"Nyam nyam" Syafila begitu asik menikmati nasi goreng buatan Varo.

Varo menggaruk-garuk kepalanya melihat Syafila yang begitu lahap menyantap masakannya, padahal dirinya saja pun belum mencicipi di tambah lagi ini adalah kali pertamanya ia berkutat dengan bahan dapur.

Tadi tiba-tiba Syafila meminta di bikin kan nasi goreng tapi harus Varo yang membuatnya, awalnya tidak mau karena takut Syafila keracunan dengan masakan anehnya. Tapi karena Syafila begitu memelas padanya ia pun terpaksa harus melakukannya.

"Apa rasanya enak?" tanya Varo.

"Iya, enak banget malahan" ujar Syafila yang terus melahap masakan Varo.

"Apa boleh aku mencobanya?".

"Boleh, tapi satu sendok aja yah" Varo mengangguk, ia mengambil sendok lain lalu menyuapi mulutnya dengan masakannya.

Saat makanannya sudah masuk mulutnya, Varo langsung melebarkan matanya lalu berlari ke arah wastafel, memuntahkan semua makanan di dalam mulutnya.

"Huwekkk....sangat asin" cepat-cepat Varo berlari merebut nasi goreng yang di makan Syafila.

"Jangan di makan, ini tidak enak".

"Tidak enak apanya, itu sangat enak. Berikan".

"Tidak".

Mata Syafila mulai berkaca-kaca, bibirnya melengkung membuat Varo terpaksa harus memberikannya.

"Baiklah, ini. Tapi itu rasanya sangat asin" ujar Varo yang melihat Syafila begitu menikmati masakannya.

"Ini enak, kak Varo aja yang lidahnya bermasalah" ujar Syafila yang sudah selesai makan.

"Kalau aku minta lagi tolong di buatkan yah, enak banget" Syafila memberikan jempolnya pada varo yang tengah tercengang.

"Apa orang mengidam akan mengatakan semua masakan itu enak meskipun asin?" Varo sungguh heran melihat piring Syafila yang begitu bersih, bahkan raut wajah Syafila seperti orang yang baru saja memakan masakan restoran bintang lima.

Ting tong

Suara bel mengalihkan atensi keduanya.

SETULUS CINTA SANG MUALAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang