Sakit

306 13 2
                                    

Happy reading

🥀🥀🥀

Tidak terasa Syafila sudah 1 Minggu berada di rumah varo. Ia di perlakuan layaknya seperti seorang istri.

Syafila menuruni tangga ingin menuju dapur, langkahnya terhenti saat melihat Varo sedang duduk santai di sofa sambil menonton.

"Kak Varo nggak kerja?" Varo menoleh pada Syafila.

"Tidak, hari ini saya mau istirahat dulu".

"Hemm gitu, yaudah Fila ke dapur yah, kakak mau di bikinin minum nggak".

"Boleh".

"Mau apa?".

"Apa saja, asal jangan kopi".

"Baiklah, tunggu sebentar" Syafila melangkah menuju dapur.

Varo memperhatikan punggung mungil Syafila, lalu tersenyum.

"Apa seperti ini jika sudah punya istri?" Varo menggeleng kan kepalanya diiringi tawa kecilnya.

(. ❛ ᴗ ❛.)

Di terik matahari, Barnes berlari kesana kemari bertanya pada orang-orang tentang keberadaan Syafila, namun tidak ada satupun yang melihatnya. Bahkan orang suruhan Barnes tidak dapat menemukan Syafila. Karena memang Varo sudah menutup jejak keberadaan Syafila tampa sepengetahuan Syafila tentunya, ia tidak ingin ada orang lain yang mengusik kehidupan Syafila.

"Saya harus mencari kamu kemana Fila" suara Barnes terdengar putus asa.

"Kenapa sangat sulit menemukan kamu. Kamu dimana?, kamu baik-baik saja kan?".

"Saya sangat khawatir sama kamu" lirih Barnes.

Ia memijit keningnya yang terasa pusing, badannya terasa panas.

"Sepertinya tuan harus pulang untuk istirahat, biarkan kami yang melanjutkan pencarian" ujar Vito asisten yang paling di percayai Barnes.

"Baiklah, antar saya pulang sekarang" ujar Barnes yang terus memijit pangkal hidungnya.

Baru saja ingin menancap gas, Vito langsung menghentikan pergerakannya saat Barnes tiba-tiba menyuruhnya berhenti.

"Tunggu. Itu Fila" ujarnya seraya menunjuk prempuan yang mirip dengan Syafila.

Bergegas Barnes membuka pintu dan berlari menghampiri prempuan itu, di ikuti oleh Vito.

"Fila, darimana saja kam...." pertanyaan Barnes terhenti saat prempuan itu berbalik, ternyata bukan Syafila melainkan orang lain.

Vito menatap iba tuannya itu.

"Dia bukan Fila tuan, maaf yah kami salah orang" prempuan itu mengangguk.

"Ayok kita ke rumah sakit saja" Vito membantu Barnes menuju mobil.

(◍•ᴗ•◍)

"Emang kita mau kemana kak?" Tanya Syafila yang kini berada di mobil dengan Varo.

"Ke rumah sakit" jawab Varo yang sibuk menyetir.

SETULUS CINTA SANG MUALAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang