Menjadi imam

231 8 0
                                    

Happy reading

~~🌺🌺🌺~~

Hari ini adalah hari Syafila di pulangkan, kondisinya sudah membaik meskipun terkadang Syafila masih suka melamun, tapi Varo dan Arman terus berusaha untuk menghibur Syafila.

"Maaf yah kakek nggak bisa antar kamu, karena ada meeting dadakan di luar kota" ujar Arman sendu.

"Tidak apa-apa kek kan ada kak Varo yang antar Fila".

"Iya kek, saya akan jaga Fila dan antar ke rumah dengan selamat" ujar Varo.

Keduanya sudah sampai di area parkiran. "Kakek akan tinggal selama 4 hari di Bandung, jadi selama kakek nggak ada Varo yang akan jagain kamu, tolong jangan repotin Varo yah".

"Iya kek".

"Tenang saja, Varo akan jaga Fila kek. Kalau boleh saya bawah Fila ke rumah, boleh?" Tanya Varo.

"Tentu saja, kakek merasa tenang kalau Syafila bersama kamu".

"Yaudah kakek berangkat yah, ketinggalan pesawat, baik-baik yah disini assalamualaikum" Arman melangkah masuk mobilnya kemudian berlalu pergi.

"Wa'alaikuumussalam" jawab keduanya serempak.

"Ayok kita pulang, kamu harus banyak-banyak istirahat".

"Di suruh tidur mulu, Fila bosan tau tidur terus" Syafila menggembungkan pipinya.

"Terus maunya gimana?".

"Fila mau jalan-jalan, kak Varo harus traktir".

"Siap tuan putri, panglima akan menuruti perintah tuan putri" ujar Varo dengan nada yang sedikit lantang membuat Syafila tergelak.

Keduanya memasukinya mobil dan meninggalkan rumah sakit. Di dalam mobil Syafila dan Varo saling mengobrol dengan berbagai tema pembicaraan. Tampa sadar mereka pun sampai di sebuah restoran, keduanya turun dan masuk ke dalam mencari tempat duduk kemudian memesan makanan.

"Syafi..." Syafila menatap Varo.

"Kenapa kak?".

"Hemm itu, anu".

Syafila mengeryitkan dahinya. "Anu apa kak?".

"Saya mau minta tolong untuk di ajarkan membaca ayat-ayat yang biasa kamu baca".

Syafila tersenyum. "Ohh mengaji".

"Mengaji?".

"Iya, itu namanya mengaji. Nanti Fila ajarin yah kita belajar sama-sama, tapi nanti kita beli Al-Qur'an dulu yah" Varo mengangguk antusias.

~~~

Seusi makan siang, Syafila dan Varo ke tokoh Islam yang menjual semua perlengkapan ibadah yang di butuhkan.

"Kak Varo mau yang mana?" Syafila menunjukkan dua Al-Qur'an sampulnya berwarna merah dan biru navy.

Varo menunjuk Al-Qur'an berwarna biru navy. "Yang ini cantik".

SETULUS CINTA SANG MUALAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang