Happy reading
🤍🤍🤍
Tokk tokk
"Iya sebentar" bi Inah membuka pintu dan terlihat lah pria mudah yang sedang menampakkan senyum hangatnya.
"Maaf tuan ini siapa?" Tanya bi Inah ramah.
"Saya Alvaro Bu, apa tuan Damar ada?".
"Ada, silakan masuk" Varo pun melangkah masuk di ikuti bi Inah.
"Tuan Damar".
Merasa terpanggil, Damar yang sedang menonton acara kesukaannya pun menoleh ke sumber suara.
"Hei tuan Varo, ayok sini duduk, kapan kau datang?".
Varo ikut duduk di samping Damar.
"Baru saja, rumah tuan sangat nyaman" Damar tersenyum mendengar penuturan Varo.
"Ahk kau bisa saja".
"Ohh iya bagaimana keadaan Syafi apa sudah baik, dan dimana dia?".
"Alhamdulillah sudah baik, dia belum pulang sekolah, biasanya jam segini sudah di rumah mungkin sedang di jalan" ujar Damar.
Damar memperhatikan Varo yang sedang menonton. Merasa di perhatikan Varo pun menoleh.
"Ada apa tuan melihat saya seperti itu?".
"Apa kau menyukai putriku?" Varo menegang di tempatnya.
"Hmm...hahah tuan ini bicara apa, saya hanya suka Syafi karena dia anak yang sangat lucu bagi ku" ujar Varo seraya tersenyum.
"Aku yakin rasa suka mu tidak hanya sebatas itu saja".
Varo di buat salah tingkah jadinya. "Hais tuan ini, meskipun saya menyukai Syafi saya harus membuang jauh-jauh perasaan itu, mana mungkin saya bersama putri tuan sedangkan kami sangat berbeda, pasti tuan paham".
"Tidak ada yang tidak mungkin selagi yakin" Damar menepuk pelan bahu Varo.
Drttt drttt
Handphone Damar bergetar ternyata pak Beni, langsung saja Damar menganngkatnya.
"Sebentar yah" Varo hanya mengangguk.
"Ada apa pak?" Tanya Damar.
"Maaf tuan saya mau tanya, apa non Fila sudah ada di rumah, soalnya dari tadi saya menunggu tapi non Fila belum keluar juga".
Damar merubah posisi duduknya menjadi tegak.
"Fila belum pulang, saya pikir sudah jalan kesini" ujar Damar. Varo ikut bingung mendengar pembicaraan keduanya.
"Tapi dari tadi non Fila belum keluar juga, saya sudah tanya teman-temannya tapi tidak ada yang tau".
Damar semakin khawatir di buatnya.
"Tolong cari Fila di kelasnya siapa tau dia ada disana".
"Baik tuan, kalau begitu saya matikan dulu".
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA SANG MUALAF
Teen Fiction"kenapa?". "Kenapa harus aku?, Ini ujian atau siksaan" ujar seorang gadis yang sedang merengkuh dirinya dalam keadaan gelab. "Fila udah capek ya Rabb. Fila pengen pulang, jemput Fila sekarang, Fila kangen umi" air mata sudah mengalir sperti derasnya...