Happy reading
🌺🌺🌺
Setelah semuanya Damar tau, ia mengutuk dirinya sendiri. Apa yang di katakan Varo waktu itu kini sudah ia rasakan, ia menyesal tidak mencari tahu lebih cepat malah ia memilih mendengarkan kedua prempuan iblis itu.
"Arghh!" Damar memukuli stir mobilnya dengan kuat, air matanya meluruh saat mengingat dimana ia menghakimi Syafila, mengusirnya, membuangnya seperti sampah bahkan menganggapnya sudah mati.
"Maafkan abi nak..tunggu abi yah nak. Abi akan jemput kamu biar kita bisa tinggal sama-sama lagi" ujarnya yang semakin mempercepat kecepatan mobilnya.
Setelah menempu perjalanan akhirnya Damar sudah tiba di rumah mendiang mertuanya yang di tinggali oleh Syafila. Langsung saja ia mengetuk pintu, tidak lama kemudian Bu Nina membuka pintu dan merasa sedikit terkejut atas kehadiran Damar.
"Syafila nya ada di dalam kan Bu?" Tanya Damar.
"Maaf tuan, non...non Fila belum ketemu juga".
Damar mematung di tempatnya mendengar pernyataan bi Nina.
"Bekuan ketemu?, Emangnya Fila kemana?".
"Tadi sore non Fila ke minimarket dekat situ untuk beli sesuatu, awalnya saya ingin menemani tapi non Fila tidak mau akhirnya dia pergi sendiri dan sampai sekarang belum ketemu juga, sekarang den Varo juga sedang mencari non Fila".
Damar ingin rasanya menangis sekencang-kencangnya, ia begitu menyesali semuanya andai saja Syafila masih satu rumah dengannya pasti kejadian ini tidak akan terjadi.
"Kalau begitu saya permisi dulu".
"Iya tuan".
Damar kembali masuk ke dalam mobilnya menancap gas menuju rumah Varo. Harapan satu-satunya saat ini adalah Varo. Tidak butuh waktu lama Damar pun sampai di kediaman Varo, langsung saja Damar mengetuk pintu.
"Tuan mencari siapa?" Tanya salah satu bodyguard yang sedang menjaga di luar.
"Saya ingin bertemu dengan Varo".
"Baiklah, mari tuan saya antar. Tuan Varo sedang di ruang tamu" damar mengikuti bodyguard itu hinggah di ruang tamu dan terlihatlah Varo yang sepertinya sibuk menelpon seseorang dan khawatir.
"Permisi, ada yang ingin bertemu dengan tuan" Varo membalikkan badannya saya mendengar penuturan bodyguard nya, saat melihat siapa orang yang di maksud ia pun terkejut.
"Silakan kembali ke depan" bodyguard itu mengangguk kemudian kembali keluar.
"Ada apa tuan Damar kesini?" Tanya Varo dengan nada dinginnya.
"Saya ingin mencari Syafila, dia disibukan. Soalnya tadi saya kerumahnya tapi tidak ada jadi saya fikir mungkin sedang bersama kamu".
Varo mengeryitkan heran melihat Damar yang tampak berbeda dari biasanya. "Apa ini benar-benar tuan Damar?".
Damar yang mengerti maksud dari Varo pun menghela nafas beratnya. "Saya sudah tau semuanya, apa yang kamu katakan dulu sekarang sudah terjadi saya akui saya sangat menyesal, bantu saya bertemu dengan putri saya lagi".
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA SANG MUALAF
Teen Fiction"kenapa?". "Kenapa harus aku?, Ini ujian atau siksaan" ujar seorang gadis yang sedang merengkuh dirinya dalam keadaan gelab. "Fila udah capek ya Rabb. Fila pengen pulang, jemput Fila sekarang, Fila kangen umi" air mata sudah mengalir sperti derasnya...