Happy reading
🤍🤍🤍
Hari ini Syafila sudah di pulangkan ke rumah kondisinya sudah membaik namun tetap harus masih minum obat dan vitamin agar kondisinya pulih total.
"Abi" panggil Syafila yang sedang duduk anteng di samping Damar.
"Apa?!" Ketus Damar, tatapannya lurus ke depan.
"Hem... Fila kangen umi, kita ke makam umi yah bentar" pinta Syafila takut-takut.
Damar hanya diam kemudian membelokkan arah stirnya menuju makam Hanum, dirinya pun juga sangat rindu dengan istrinya itu. Syafila tersenyum melihat Damar.
Damar dan Syafila pun sudah sampai di makam Hanum.
"Assalamualaikum umi, umi kali ini Fila sama abi datangnya" ujar Syafila seraya memegang batu nisan Hanum.
Damar hanya diam ikut berjongkok melihat Syafila berbicara seakan Hanum nyata di hadapannya.
"Umi maaf yah Fila nggak bawah bunga mawar putihnya hehehe, tapi lain kali Fila bakalan bawain kok" Damar buru-buru menghapus air matanya mendengar perkataan Syafila.
Syafila menoleh ke Damar " Abi ayok ngomong sama umi?"
Syafila berdiri membiarkan Damar mendekati batu nisan Hanum.
"Sayang...bagaimana kabarmu? Pasti sangat baik kan. Kamu tau? Semenjak dirimu pergi aku merasa kesepian..." Damar tidak mampu menahan air matanya lagi, rasa rindu yang selama ia tahan ia keluarkan di depan makam istrinya.
Syafila ikut menitikkan air mata melihat Damar yang begitu rapu, Syafila mengusap bahu Damar.
"Aku rindu dengan tingkah manjamu, setiap malam aku tidur sendiri padahal biasanya kita selalu ngobrol dan bercanda sebelum tidur hikss..."
"Setiap malam aku sengaja menyemprotkan parfum yang biasa kamu pakai ke bantal untuk aku peluk."
Hati Syafila ikut tercabik mendengar penuturan Damar. Di balik sifat tegas dan wajah datar Damar tersirat luka yang dalam karena rasa rindunya.
"Andai bisa aku ingin sekali memeluk kamu sebentar saja. Tapi tidak mungkin terjadi. Apa aku boleh minta satu hal, sering-sering yah datang ke mimpiku setidaknya aku bisa memeluk kamu walaupun cuman di alam mimpi."
"Sekarang istirahat dengan tenang yah, aku pulang dulu i love you sayang ummach" Damar mengecup batu nisan Hanum.
"Assalamualaikum sayang" Damar berdiri memundurkan dirinya membiarkan Syafila kembali mendekati nisan Hanum.
"Umi... Fila pulang dulu yah, tapi tenang aja Fila sama abi bakalan sering-sering kesini kok assalamualaikum umi sayang."
***
Usai ziarah ke makam Hanum Damar dan Syafila pun sudah berada di rumah.
"Abi Fila boleh ngomong nggak?" Tanya Fila dengan gugup karena sekarang Damar sudah menatapnya dengan tampang datarnya.
"Kalau misalnya suatu saat nanti Syafila kena masalah, Fila mohon jangan pernah ninggalin Fila yah bi" Damar mengeryit kan dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA SANG MUALAF
Teen Fiction"kenapa?". "Kenapa harus aku?, Ini ujian atau siksaan" ujar seorang gadis yang sedang merengkuh dirinya dalam keadaan gelab. "Fila udah capek ya Rabb. Fila pengen pulang, jemput Fila sekarang, Fila kangen umi" air mata sudah mengalir sperti derasnya...