Happy reading
~🏵️~🏵️~🏵️~
Sehabis dari supermarket Varo langsung mengajak Syafila makan.
"Kak Varo kok tiba-tiba muncul di supermarket tadi?" Tanya Syafila dengan mulut yang sedikit penuh membuat Varo sangat gemas.
"Tadi saya ke toko, saya mencari kamu tapi kata karyawan tadi, dia lihat kamu ke supermarket, jadi saya susul" ujar Varo.
"Owhh gitu toh, kirain kak Varo pake keahlian cenayang nya".
"Saya sangat suka kepribadian kamu yang tadi".
Syafila mengangkat kepalanya menatap Varo dengan mulutnya masih tersumpal sendok semakin membuat Varo ingin menggigit Syafila.
"Yang mana nya kak?".
"Itu loh yang pas nampar tiga kutu sekaligus" ujar Varo membuat Syafila tersedak karena reflek tertawa, dengan cepat Varo memberikan minum pada Syafila.
"Hufff....makasih yah kak" Syafila merasa legah.
"Makanya kalau makan itu jangan sambil ketawa, untung cuman tersedak makanan coba kalau tersedak sendok pasti lain lagi ceritanya".
Syafila membulatkan matanya, "Kak Varo do'ain aku kesedak sendok yah".
"Tidak tuh, saya hanya bilang" ujar Varo dengan wajah menjengkelkannya.
"Kak Varo....".
"Kenapa?" Tiba-tiba perasaan Varo jadi tidak enak saat melihat Syafila mengedip-ngedipkan matanya merayu.
"Aku kayaknya ngidam deh".
Varo menelan salivanya dengan paksa, ia takut ngidam Syafila akan aneh-aneh lagi.
"Ma-mau ngidam apa?".
"Hemm tidak susah, aku mau kak Varo elus kepala botaknya dia" ujar Syafila seraya menunjuk ke arah laki-laki kekar dengan kepala botak yang sedikit mengkilap.
Varo sudah duga, pasti akan begini akhirnya. Awalnya ingin menolak, tapi melihat wajah polos Syafila jadi tidak tega menolaknya.
Varo menghela nafas beratnya, lalu mulai melangkah maju mendekati orang itu sedangkan Syafila memperhatikan dari jauh sambil cekikikan.
"Permisi" orang itu pun menoleh pada Varo dengan wajah sangar dan Varo tetap memasang wajah datarnya.
"Kenapa!" Tidak marah namun sedikit terdengar tegas.
"Anu....itu" orang itu mengeryit heran.
"Istri saya lagi ngidam, terus dia nyuruh saya buat elusin kepala botak punya kamu" ujar Varo dengan nada sok cool nya.
Orang itu melirik Syafila dari kejauhan, kemudian menundukkan kepalanya sedikit membiarkan Varo melakukan hal yang di inginkan Syafila. Melihat itu dengan sedikit rasa geli, Varo mengangkat tangannya kemudian mengelus-ngelusnya. Dari kejauhan Syafila cekikikan karena berhasil mengerjai Varo. Tidak lama kemudian, Varo pun sudah kembali duduk di hadapannya dengan memasang wajah kesal pada Syafila.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA SANG MUALAF
Teen Fiction"kenapa?". "Kenapa harus aku?, Ini ujian atau siksaan" ujar seorang gadis yang sedang merengkuh dirinya dalam keadaan gelab. "Fila udah capek ya Rabb. Fila pengen pulang, jemput Fila sekarang, Fila kangen umi" air mata sudah mengalir sperti derasnya...