Happy reading
🌺🌺🌺
Jam sudah menunjukkan pukul 04:05 sore. Usai melaksanakan sholat ashar, Syafila melangkah turun menuju dapur untuk mencari cemilan.
Sesampainya di dapur ia membuka lemari yang biasa di tempati untuk menyimpan berbagai cemilan, namun sekarang kosong.
"Non cari apa?" Tanya Bu Nina yang baru saja datang dari pintu belakang.
"Cari cemilan bu, tapi kosong".
"Ohh cemilan, ini ibu baru mau pergi beli. Tunggu bentar yah non saya beli dulu" hendak Bu Nina melangkah, tapi Syafila memanggilnya kembali.
"Bu Nina".
"Iya non, ada apa?".
"Biar Fila aja yang pergi, mau beli sesuatu juga".
"Eh eh, jangan non. Non Fila kan belum sembuh masih lemas biar ibu aja yah".
"Nggak kok Bu, ini udah Segeran. Biar Fila aja okey".
"Ibu temanin yah".
"Nggak usah Bu, kan cuman di minimarket situ".
Bu Nina pun memilih mengalah saja. "Yaudah, tapi non Fila hati-hati yah, cepat pulang juga".
"Iya Bu, yaudah Fila pergi bentar yah assalamualaikum".
"Wa'alaikuumussalam" Bu Nina memandang khawatir pada Syafila yang sudah keluar dari rumah.
Tidak butuh waktu lama untuk Syafila sampai di minimarket karena memang jaraknya sangat dekat bisa dengan berjalan kaki. Syafila mulai memilih-milih cemilan yang dia mau, setelah semuanya sudah cukup ia pun menuju kasir untuk melakukan pembayaran.
"Fila".
Syafila menoleh cepat karena ia begitu mengenali suara itu dan benar saja dugaannya tidak meleset.
"Ngapain lagi kamu?" Ketus Syafila.
"Saya tadi ke rumah kamu, tapi katanya kamu disini" jelas Barnes.
"Sudah selesai mbak" ujar penjaga kasir itu dengan ramah seraya memberikan ATM Syafila. Syafila langsung keluar dari minimarket itu seraya menenteng kantong cemilannya.
"Fila tunggu" Barnes mengejar Syafila yang kini semakin mempercepat langkahnya.
"Fila tunggu saya dulu".
Syafila mendengus kesal karena Barnes berhasil menghadangnya.
"Apa?!".
"Saya mau bicara sama kamu, boleh yah" Syafila hanya berdehem, melihat itu Barnes pun menarik tangan Syafila yang terbalut handhsock untuk duduk.
"Jangan pegang-pegang!" Syafila menyentakkan tangan Barnes hinggah terlepas.
"Maaf maaf, ayok duduk dulu" Syafila hanya menuruti saja.
"Ngomong cepat Fila mau istirahat!" Ketus Syafila.
"Hemm...saya mau" Barnes mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru navy dari kemejanya. "Saya mau melamar kamu".
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTA SANG MUALAF
Teen Fiction"kenapa?". "Kenapa harus aku?, Ini ujian atau siksaan" ujar seorang gadis yang sedang merengkuh dirinya dalam keadaan gelab. "Fila udah capek ya Rabb. Fila pengen pulang, jemput Fila sekarang, Fila kangen umi" air mata sudah mengalir sperti derasnya...