Penyerangan

234 12 3
                                    

Happy reading

Jangan lupa vote sebelum membaca agar kita bisa merasakan indahnya bekerja sama😊🌼

~~🥀🥀🥀~~

Usai mengantar kakaknya, Varo langsung cepat menuju rumah, ia begitu khawatir terhadap Syafila meskipun ia sudah memperketat penjagaan.

Sudah ada setengah perjalanan yang ia lalui. Awalnya masih aman-aman saja, tapi sesaat kemudian tiba-tiba banyak motor yang muncul menggedor-gedor kaca mobilnya dengan kasar menyuruh Varo untuk berhenti.

Varo tidak mengindahkan hal itu, ia pun menancap gas lebih cepat menghindari gerombolan itu, ingin meminta pertolongan tapi posisinya ia berada di jalan yang tidak berpenghuni.

"Mau apa mereka?" Tanya Varo pada dirinya sendiri, kini ia tidak lagi membawah mobil dengan santai, ia terus menambah kecepatan karena di pikirannya sekarang ia harus pulang karena Syafila pasti sedang menunggunya saat ini.

Prankk

Salah satu dari gerombolan itu melempar batu ke arah kaca mobil Varo hinggah pecah dan serpihan kacanya mengenai tangan Varo, akibatnya Varo tidak bisa mengendalikan mobilnya sampai memutar stirnya kesana-kemari dan berakhir menabrak pohon, untung saja dirinya tidak kenapa-kenapa hanya sedikit terdapat luka pada tangannya akibat serpihan kaca tadi.

Tidak ada jalan lain lagi selain keluar meladeni 10 orang yang cukup berbadan besar itu.

"Mau apa kalian!" Tanya Varo dengan suara lantangnya. Varo mulai membuka kancing kemejanya untuk memudahkannya jika lawannya menyerang.

Dan benar saja, mereka sudah lebih dulu menyerang mengabaikan pertanyaan Varo. Karena kondisinya Varo belum siap, akhirnya salah satu dari mereka berhasil menendang perut Varo hinggah terdorong dan punggungnya menubruk mobilnya sendiri.

Varo memasang mata nyalangnya kemudian mulai membalas satu persatu  lawannya hinggah tumbang. Saat semua lawannya tumbang, Varo menarik salah satu lawannya kemudian menyudutkannya di samping mobil.

"Siapa kalian dan mau apa dari saya?" Bentak Varo dengan mata tajamnya.

"Tidak perlu tau" ujar orang itu.

"Apa kalian orang suruhan?, Siapa yang menyuruh kalian bilang?!" Orang itu tetap diam tampa mau membuka suara.

Bughh

Varo memberikan satu bogeman pada perut orang itu. "Katakan pada tuan mu itu,  jangan jadi pengecut yang bersembunyi di balik tembok, suruh dia temui aku untuk berduel" ujarnya.

Tampa Varo tahu, dari belakang salah satu gerombolan itu berdiri dan....

Srekk

Satu sayatan tepat mengenai punggung Varo.

"Arghhh...." Varo memegangi punggungnya yang sudah mengeluarkan banyak darah.

Tidak cukup sampai disitu, melihat kelengahan Varo mereka pun menggebuki Varo habis-habisan hinggah terbaring di bawah aspal. Setelah puas mereka pun menaiki motor masing-masing meninggalkan Varo yang sudah terkapar di jalan sepi itu.

SETULUS CINTA SANG MUALAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang