Derita yang bertambah

267 13 4
                                    

Happy reading

🌼🌼🌼

"Kak Barnes Fila capek" keluh Syafila.

Barnes sejenak terpaku mendengar kalimat manja yang di lontarkan oleh Syafila. Ia tersenyum bahagia, untuk pertama kalinya Syafila begitu manja padanya.

"Ayok duduk dulu, sambil makan ice crem nya" Syafila hanya mengangguk mengekori Barnes.

Syafila merasa legah, akhirnya ia bisa duduk. Ia membuka bungkusan ice crem yang di belinya tadi.

"Ini untuk kakak" Syafila menyodorkan satu cup ice crem pada Barnes.

"Dan ini untuk aku" Syafila langsung melahapnya, sensasi dingin yang menyegarkan tenggorokannya begitu melegahkan.

Sedangkan Barnes hanya terdiam sambil memandang wajah lucu Syafila. Merasa di perhatikan Syafila pun menoleh pada Barnes dengan sendok yang masih melekat pada bibirnya.

"Kenapa?" tanya Syafila seraya melepas sendok dari mulutnya.

"Tidak apa-apa, ayok habiskan" Syafila hanya mengangguk kemudian melanjutkan makannya.

***

Setelah mengajak Syafila jalan-jalan, Barnes pun mengantarkan Syafila pulang. Di dalam mobil tidak ada obrolan apapun, hanya terdengar suara kresekan cemilan Syafila yang berbunyi. Sekali-kali Barnes tertawa melihat Syafila yang begitu asik mengemil sperti anak kecil.

"Tidak suka belanja baju, tapi ternyata suka belanja cemilan" gumam Barnes dalam hati.

"Huwekkk...." Syafila merasakan gejolak aneh dalam perutnya. Melihat itu Barnes langsung menghentikan mobilnya.

"Kenapa? kamu sakit?, ayok saya antar ke rumah sakit yah".

"Tidak mau, saya baik-baik saja. mungkin masuk angin" ujar Syafila seraya memijit kepalanya yang tiba-tiba pusing.

"Tidak. Kali ini kamu harus menurut" Barnes langsung menancap gas menuju rumah sakit.

Tidak butuh waktu lama mereka sudah berada di area parkiran rumah sakit.

"Ayok" Barnes membukakan pintu untuk Syafila. Syafila hanya menurut saja. Mereka pun berjalan masuk.

Setelah sampai pada ruangan pemeriksaan, mereka langsung masuk saja menemui dokter.

"Dokter tolong periksa dia" titah Barnes dan di angguki oleh dokter tersebut.

"Baik. Ayok tiduran dulu" Syafila hanya menurut saja, ia membaringkan dirinya di atas brangkar membiarkan dokter itu memeriksanya.

Terlihat kekhwatiran dari raut wajah Barnes.

"Bagaimana dok?" tanya Barnes.

"Selamat yah, istri bapak sedang mengandung. Usianya sudah dua minggu" Syafila yang mendengarnya terlihat syok. Lain halnya dengan Barnes yang terlihat sangat bahagia.

"Tolong di jaga kesehatannya yah, usia kehamilannya masih sangat rentan. pola makannya juga tolong di jaga. Jangan sampai setres" jelas dokter.

SETULUS CINTA SANG MUALAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang