Bagian 32: Kapan Menikah?

739 53 1
                                    

Kubiarkan Ethan tidur di kamar tamu. Aku sengaja tidak ingin bertanya banyak hal padanya, karena aku juga sedang menghindari Farra. Apalagi aku sudah bertemu dengan Kyara, aku tidak ingin apa yang sudah aku upayakan untuk memenangkan hati Kyara ini berujung sia-sia.

Ada pertanyaan yang sebenarnya sedikit mengganggu aku, tentang Ethan dan Farra. Aku heran kenapa temanku ini sangat menghindari Farra, sementara aku tahu bahwa Ethan tidak pernah ambil pusing terhadap perempuan-perempuan yang pernah diajaknya tidur.

"Lan?" suara Ethan mengejutkan aku yang sedang berada di dekat kolam renang.

"Ya, Than?" aku menatapnya sekilas.

"Sebenarnya ada yang mau aku ceritakan sama kamu..." kata Ethan ragu.

Aku menatapnya lebih lama, tidak biasanya laki-laki ini terlihat begitu canggung berbicara denganku.

"Kenapa?" aku menyulut sebatang rokok yang sudah aku selipkan di antara bibirku.

"Soal Farra..." kalimat Ethan menggantung.

Aku menghembuskan asap rokok ke udara, "kenapa sama dia?"

"Ada alasan kenapa aku menghindari dia...." kemudian Ethan terdiam, seperti sengaja mengggantung kalimatnya agar aku bertanya.

Sekilas aku memandangnya, "kamu berharap aku bertanya?"

"Sort of..." jawabnya sambil tersenyum kecil.

"Proceed!" perintahku.

"Lan..." Ethan memulai kalimatnya dengan menyulut sebatang rokok, "kamu tahu kalau Farra itu bukan jatuh cinta sama aku?"

Asap dari tembakau yang kami bakar menyatu dengan udara, membuat pandangan kami berubah putih. Sedikit enggan, aku mulai mencondongkan badanku agar bisa melihat wajah Ethan di sebelahku. Tampak, sahabat karibku ini sedang berusaha menyembunyikan kegelisahannya.

"Lalu? Farra jatuh cinta sama siapa?"

"Kamu," jawab Ethan cepat.

Aku tertawa kecil, "sebenarnya kamu suka sama Farra?"

"Yep," Ethan mengangguk.

"Lalu kamu berhenti berharap sama dia karena kamu merasa nggak mampu memenangkan hati dia?" selidikku.

"Aku tahu banget siapa lawanku, Lan..." sekali lagi Ethan menghembuskan asap dari mulutnya, "aku nggak mungkin menang melawan dia."

"Kalau aku bilang bahwa aku nggak mau sama Farra, kamu mau berusaha lebih?" aku berjalan meninggalkan tepi kolam renang dan beranjak duduk di sofa.

Ethan berbalik ke arahku, "apa alasan kamu nggak mau sama Farra? Dia kurang apa, Lan? Dan bukannya kamu juga sudah pernah tidur sama dia?" cecar Ethan sedikit berapi-api.

"Man!" sergahku cepat, "first of all, aku nggak tidur sama dia. Dia yang tidur sama aku."

"Apa bedanya?"

"Bedanya ada di keinginanku. Kalau aku tidur sama dia, artinya aku memang ingin tidur sama dia. Tapi kalau dia yang tidur sama aku, artinya aku nggak ada keinginan untuk tidur sama dia!"

Ethan berdecak, "buat aku sama saja, Lan!"

"Jelas nggak, Than!"

"Sama saja! Karena kamu ingin tidur sama dia atau nggak, dia tetap akan mau sama kamu, Lan... Sekuat apa pun aku selama ini untuk mengambil hatinya, aku nggak pernah berhasil." jelas Ethan sambil menatapku dalam.

"Try harder..."

"Harder is never enough to beat Alan Chevalier Hartadi!"

Kemudian Ethan pergi meninggalkan aku di sofa sendirian. Tanpa mempedulikan Ethan yang rupanya keluar dari rumahku begitu saja, pikiranku berlari jauh pada kejadian malam itu di apartment Farra.

Perempuan yang Aku NikahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang