29 - Skandal

13.5K 1.8K 67
                                        

Seluruh kerajaan tiba-tiba saja dikejutkan dengan skandal kencan salah satu kandidat putri mahkota dengan seorang lelaki misterius.

Masalahnya, seseorang yang mengaku melihat kejadian ini hanya memberikan bukti foto gelap yang hanya menunjukkan siluet dari dua orang tersebut. Ia mengklaim melihat salah satu kandidat putri mahkota pergi keluar bersama seorang lelaki. Ia mengatakan bahwa interaksi mereka terlalu intim jika dianggap sebagai teman, dan mengancam akan memberikan bukti yang lebih jelas jika si kandidat tidak dengan sukarela mengundurkan diri. Meskipun sampai saat ini belum ada yang tahu siapa kandidat tersebut, suasana Keraton tetap was-was dan hati-hati.

"Saya punya bukti yang lebih jelas daripada foto siluet ini. Jadi, saya akan beri waktu satu bulan pada kandidat tersebut untuk mengundurkan diri. Jika dia tidak segera mengundurkan diri, maka saya tidak akan segan untuk menguak identitas anda." Gusti Ratu membaca tulisan di komunitas daring itu dengan keras. 

Dayang pribadi Ratu berdiri dengan kepala menunduk karena takut. Gusti Ratu terkenal sebagai seorang penyabar, tapi berita seperti ini bukanlah masalah yang bisa ia tolerir. Ia tidak sudi memiliki calon menantu yang punya kemungkinan tidak setia pada pasangan. Apalagi dengan adanya kasus seperti ini, kredibilitas Keraton dalam proses seleksi akan diragukan masyarakat. Gusti Ratu yakin kalau mereka sudah melakukan seleksi dengan baik, tapi tentu saja ada pengecualian dalam seleksi kali ini.

"Panggil Riani ke sini. Kita harus melakukan penyelidikan internal. Situasi ini sulit, orang yang menyebarkan ini tidak memberi petunjuk seperti lokasi, waktu dan bahkan gambar yang jelas, tapi melihat niatnya, ia dengan frontal meminta si kandidat ini untuk mengundurkan diri yang berarti ia benar-benar punya bukti yang lebih jelas daripada ini."

Dayang pribadi Ratu yang bernama Laila itu kemudian memberikan salam, "Baik Kanjeng." lalu melangkah keluar ruangan.

Gusti Ratu kemudian bersandar pada kursinya sambil menekan-nekan kepalanya. Ia menghembuskan napas keras. Ia kemudian meraih ponselnya untuk menghubungi Dita.

"Selamat Pagi Kanjeng." Jawab suara anaknya dengan ceria.

"Tidak perlu formal. Apa kamu sudah membaca skandal pagi ini?" Tanya Gusti Ratu dengan nada kaku.

"Ah, ibu sudah tahu ya?"

Gusti Ratu menahan diri agar tidak membentak anak pertamanya. "Pradipta, apa kamu bisa tenang di saat seperti ini?"

Dita diam sesaat kemudian bergumam pelan, "Maaf, Saya akan segera menyelidikinya."

Gusti Ratu mendengus, "Awas saja kalau kamu masih melindungi siapapun yang jadi dalang skandal ini. Ibu tidak akan tinggal diam."

Dita menjawab dengan nada serius, "Saya akan menindaklanjuti ini dengan serius bu. Saya juga tidak mau jika calon istri saya memiliki skandal seperti ini dan memiliki kecenderungan untuk tidak setia."

Kekesalan Gusti Ratu sedikit mereda. "Baiklah, Ibu percaya pada kamu. Cepatlah pulang bersama semua kandidat."

Telepon itu diakhiri. Gusti Ratu akhirnya sedikit lebih tenang. Beberapa saat kemudian pintu ruangannya diketuk pelan. Ia mempersilahkan si tamu untuk masuk. Dayangnya Laila masuk dengan diikuti Dayang Riani.

"Riani, kamu tentu sudah tahu skandal pagi ini kan?" Tanya Gusti Ratu bahkan sebelum Dayang Riani memberi salam.

"Iya Gusti. Skandal kencan salah satu kandidat kita, apa ada hal yang perlu saya lakukan?"

Gusti Ratu mengangguk. "Coba kamu selidiki dan cek semua jejak romansa para kandidat. Aku sangat stres karena bisa-bisanya skandal seperti ini muncul saat mereka semua ada jadwal di Borneo bersama Dita."

Privilege [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang