04 - Kandidat kelima

21.3K 2.2K 53
                                    

Suasana tiba-tiba hening saat Kara tersandung kakinya sendiri dan terjatuh ke depan. Renita merasakan suasana menjadi sedikit tegang sekaligus canggung saat itu terjadi. Keheningan itu terpecahkan oleh cekikikan pelan dari Gusti Pangeran. 

Cekikikannya mengundang beberapa orang untuk mengeluarkan tawa tertahan mereka. Bahkan Gusti Ratu dan Gusti Prabu juga tidak menyembunyikan senyuman kecil mereka. Dayang Kara dan penjaganya masing-masing berjongkok sambil mengulurkan tangan mereka pada Kara. Gadis itu menerima uluran tangan mereka lalu berdiri sambil tersenyum yang menurut Renita adalah senyuman malu.

Ia kemudian memberi salam pada Gusti Ratu dan Gusti Prabu hingga menganggukkan kepala sekilas setelah memberi salam pada Gusti Pangeran. Kara kemudian diarahkan oleh dayangnya untuk duduk di kursi paling ujung tempat para kandidat duduk.

Acara akhirnya dibuka oleh Gusti Prabu. Pertunjukan tarian tradisional dari berbagai belahan Nagaragung ditampilkan di pembukaan. Pada saat pertengahan acara seorang wanita paruh baya berjalan masuk. Ia memakai baju Kebaya berwarna biru tua dengan ikatan kain di pinggangnya. 

Ana berbisik di telinga Renita, "Beliau adalah kepala Dayang Keraton. Sekaligus orang yang akan mengatur jalannya proses seleksi putri mahkota. Ah bisa dibilang beliau itu ketua panitia acara ini?" 

Renita menganggukan kepala tanda mengerti sambil mengamati si Kepala Dayang Keraton.

Kepala Dayang memberi hormat kepada Ketiga orang yang duduk di singgasana kemudian berjalan ke tempat sebuah mikrofon di sisi depan singgasana. Ia berdiri tepat di seberang para kandidat.

"Selamat Pagi semuanya, perkenalkan saya Riani, Kepala dayang keraton sekaligus ketua pelaksana untuk proses seleksi putri mahkota. Saya akan membacakan beberapa aturan sekaligus proses seleksi putri mahkota."

Kepala dayang Riani kemudian menarik secarik kertas lalu membacakan isinya di depan mikrofon.

Seperti yang sudah diumumkan di awal, kandidat putri mahkota harus berumur minimal dua puluh tahun dan berikut akan saya bacakan sekilas profil kandidat putri mahkota:

Kandidat pertama bernama Renita Gadis Gunawangsa umur dua puluh tiga tahun memiliki gelar Bendara Ajeng, dan merupakan anak ketiga dari keluarga gunawangsa.

Kandidat kedua bernama Sekar Ayu Ningsih umur dua puluh tiga tahun memiliki gelar Mas Ayu, dan merupakan anak kedua dalam keluarga.

Kandidat ketiga bernama Lita Diayu Ranggaditiya umur dua puluh empat tahun memiliki gelar Raden Ajeng dan merupakan anak pertama dari keluarga Ranggaditiya.

Kandidat keempat bernama Andini Eka Darwono umur dua puluh tujuh tahun memiliki gelar  Raden Ratna dan merupakan anak ketiga dari keluaga Darwono.

Kandidat terakhir bernama Kartika Anjani berumur dua puluh tiga tahun tanpa gelar dan merupakan anak Pertama dalam keluarga.

Demikian adalah profil singkat para kandidat putri mahkota. Berikutnya saya akan membacakan poin-poin dalam proses seleksi putri mahkota.

- Proses seleksi ini akan berlangsung maksimal dua belas bulan. Selama waktu tersebut para kandidat akan tinggal di Keraton sebagai Tamu, sehingga wajib mematuhi aturan Keraton dan dipersilahkan menggunakan fasilitas dalam keraton. 

- Jadwal kegiatan para kandidat akan diatur oleh Keraton dan setiap bulan para kandidat dipersilahkan menerima tamu atau keluar dari keraton selama tiga hari. Waktu tiga hari ini bebas dipilih oleh para kandidat dan selama durasi waktu ini mereka tidak perlu diikuti oleh Dayang dan Penjaga. Akan ada pengecualian dalam setiap situasi.

- Para kandidat akan menerima dana kompensasi selama proses seleksi berlangsung, dan sebagai gantinya, mereka akan melakukan tugas-tugas mewakili nama Keraton Nagaragung.

Privilege [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang