Roda kehidupan itu berputar, tidak selamanya kebahagiaan menyertai kita. Kadang kala kita juga akan di hadapkan dengan beberapa ujian dan penderitaan.
A
T
H
A
L
A
_HAPPY READING_■••••••••●▪▪♡▪▪●•••••••••■
"Selamat pagi, Papa!" sapa seorang gadis cantik dengan seragam sekolah lengkap. Rambut panjangnya sedikit di ikat kebelakang, menambah aura kecantikan tersendiri.
Seorang pria parubaya yang tengah menikmati sarapannya lantas menoleh kala mendengar suara putrinya dari arah tangga. "Pagi juga tuan putriku. Udah mau berangkat sekolah, sayang?" tanya pria itu. Kemudian ia kembali melanjutkan aktifitas sarapannya.
"Iya, Serin mau berangkat. Tapi sekarang mau sarapan dulu," balasnya.
Pria yang memikili nama lengkap Afkar Argadana itu mengernyitkan kedua alisnya, "tumben kamu sarapan, biasanya nggak pernah mau."
"Nggak tau, tiba-tiba Serin laper," tanggap gadis itu dengan kedua tangan menyendok nasi goreng untuk ia suapkan ke dalam mulutnya.
"Yasudah, makan yang banyak! Biar anak papa makin pinter." Afkar tersenyum manis ke arah putrinya. Pria itu sangat menyayangi Serin, sebab hanya tinggal gadis itu yang ia miliki. Sebab Istrinya sudah lima tahun pergi dari dunia ini.
Di tengah-tengah aktifitas memakannya, tiba-tiba Serin teringat sesuatu yang harus ia sampaikan pada Papanya. Gadis itu menghentikan suapannya, kemudian meletakkan sendok di atas piring.
"Pa, Serin punya kabar baik tauk!" gadis itu tersenyum bangga.
"Kabar apa?" Afkar nampak mengangkat kedua alisnya merasa penasaran.
"Papa tau nggak? Sebenarnya Athala itu korban pemerkosaan!" ucap serin antusis dengan senyuman merekah di bibir tipisnya.
Sontak Afkar membulatkan matanya. Ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja putrinya ucapkan. Ia meneguk segelas air putih yang sudah tersedia di sampingnya.
"Kamu serius?" Afkar mentap ke arah Serin dengan tatapan lekat.
"Serius lah, Pa. Semua anak-anak di sekolah udah pada tau."
Afkar seketika tertawa bahagia mendengar berita yang baru saja ia terima. Sepertinya kabar ini bisa ia gunakan untuk meminta Athala menghapus rekaman perihal dirinya yang ada pada gadis itu.
"Ini berita yang sangat membuat Papa bagian, sayang!" gumam Afkar dengan senyuman yang belum luntur dari bibirnya.
Serin tiba-tiba memanyunka bibirnya. Gadis itu baru saja menghabiskan nasi gorengnya begitu juga dengan Afkar. Sebelum kembali berbicara, ia meneguk segelas air terlebih dahulu.
"Serin capek, Pa...!" rengeknya dengan wajah masam.
Afkar mengernyit, merasa tidak faham dengan ucapan putrinya. "Capek kenapa?" tanyanya dengan sebelah alis terangkat, sebagai tanda untuk menagih jawaban.
"Capek di injek-injek terus sama, Athala. Mulai sekarang sekarang Serin nggak mau lagi ngikutin perintah, Papa!" rajuknya. Ia sudah merasa muak dengan drama yang ia buat dengan Papanya tiga tahun ini. Selama ini Afkar selalu menyuruhnya untuk pura-pura mengalah dengan Athala, agar Afkar bisa lebih mudah mempengaruhi pandangan orang lain terhadap keponakannya itu. Karena dengan Serin mengalah, pasti Athala akan lebih berani bertindak semena-mena terhadap Serin. Dengan begitu, pasti banyak orang-orang yang pada akhirnya akan muak melihat tingkah Athala. Dan semua orang akan berpihak pada Putrinya karena Athala sudah terlanjur dicap jelek oleh masyarakat di sekitarnya. Sehingga gadis itu akan sulit mendapatkan kepercayaan dari orang-orang ketika gadis itu bertindak benar sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA MISERY
Teen Fiction"Gue gila!" "Gue bodoh!" "GUE NGGAK BERGUNA!" jeritnya keras. Bibirnya tersenyum hambar, meskipun matanya tak berhenti mengeluarkan air mata. Ia merasakan sesak yang begitu dasyat di dadanya. Dan lagi-lagi darah kembali mengalir dari hidungnya, Ia b...