6. (ATHALA)

22 2 0
                                    

06:56

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

06:56

"Lo apa kabar, Bro?" Itu adalah pertanyaan Sandi yang di tujukan kepada Zico. Sazico Aldigara Pratama, cowok tinggi dengan kulit putih ke barat-baratan. Zico adalah salah satu teman akrab Sandi dan Rafka, kabarnya cowok itu baru saja pulang dari luar negri dua hari yang lalu, dan baru bisa berangkat sekolah hari ini.

Ziko tersenyum lebar. " Gue baik-baik aja! Kalian sendiri gimana?" Zico menaikkan sebelah alisnya, menagih jawaban ke arah Sandi dan Rafka bergantian.

"Aman....Hidup gue mah selalu penuh tawa, dan bebas dari kecewa." Balas Sandi penuh percaya diri, yang langsung mendapat tatapan mengejek dari Rafka. "Kenyatanya tiap hari ngenes, gara-gara gamon sama Elya"

Mendengar cibiran Rafka yang kurang mengenakkan, Sandi langsung melempar tatapan horor  kearah Rafka, "Dari pada lo! Di gantungin mulu sama  Athala." Balas Sandi tak kalah kejam.

Zico tertawa keras mendengar celotehan mereka berdua. "Eh, gue bawa oleh-oleh!" Zico menunjukkan plastik hitam di tanganya.

"Apaan tuh?!" tanya Sandi penuh semangat.

Perlahan Zico membuka ikatan pada plastik hitam di tangannya, kini posisi mereka berdua berada di tempat parkir sekolah. Memang sudah menjadi kebiasaan ketiganya, sebelum masuk ke dalam kelas mereka akan menghabiskan waktu di parkiran dengan membahas hal-hal yang terkadang terdengar sangat unfaedah.

Setelah ikatan plastik itu terbuka sepenuhnya, seketika wajah Sandi langsung kehilangan minat.

"Nih, satu buat lo" Zico memberikan satu oleh-oleh darinya untuk Rafka, "Dan yang satu buat lo." Sandi masih mematung, matanya tak dapat lepas  dari satu objek yang saat ini sudah berada di tanganya.

Rafka menghela nafas kasar, tanganya beralih memukul pundak Zico yang saat ini sudah kembali duduk di atas motornya yang terparkir tepat di samping Rafka.

Zico menatap Rafka penuh pertanyaan. "Kok lo malah mukul gue sih, Raf?"

Rafka memutar bola mata malas. "Sebenernya lo dari jepang apa dari tanah abang sih?"

Zico mengernyit, "Ya dari jepang lah, Rafka ini ada-ada aja kalo nanya. Yakali Zico anak sultan ini main ke tanah abang." Jawabnya.

"Mana ada di jepang orang jualan Pete, Zic" sarkas Sandi yang mulai geram. Dia tidak habis fikir dengan temannya yang satu ini, bisa-bisanya Cowok ini membawakan oleh-oleh dari jepang berupa Pete. Mana Petenya masih mentah lagi.

Selama ini di antara mereka bertiga Zico memang salah satu orang yang paling humoris. Bahkan hal sekecil apapun yang dia lakukan selalu berhasil membuat orang lain tertawa.

"Terserah lu deh, Zic. Gue mau masuk kelas!" Rafka melempar pete ke arah Zico, dan langsung di tangkap oleh sang empu. Begitu juga dengan Sandi yang kemudian menyusul Rafka dari belakang, meninggalkan Zico yang masih cenggo di tempat, dengan kedua tangan memeluk pete.

ATHALA MISERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang