16.07.2023
__________________________________
Hari ini sepertinya akan menjadi hari bersejarah bagi Yumna. Pasalnya, jika biasanya dia ke sekolah menggunakan ojek online atau angkutan umum, hari ini dia diantarkan oleh satu keluarga. Ada ibunya, ayah tirinya dan dua saudara tirinya. Jangan tanyakan yang satu lagi, gadis itu sudah pasti tidak mau datang ke tempat tinggal Yumna. Dia memilih untuk bersekolah diantar oleh supir keluarganya.
"Belajar yang rajin ya, Yumna." Ucap ibunya seraya mengusap rambut Yumna.
Selayaknya, ucapan itu diterima dengan manis oleh Yumna, namun gadis itu malah celingukan melihat sekitarnya. Dia sedang memastikan jika tidak ada yang sedang melihat adegan ini. Bisa-bisa orang akan menyangka jika orang-orang yang sedang ada bersamanya saat ini merupakan keluarga aslinya.
"Iya, Mama hati-hati di jalan, ya. Aku masuk dulu." Ucap Yumna dengan buru-buru. Dia bahkan segera berlari ke dalam sekolah.
"Ma, bekal Mishall ketinggalan." Celetuk Riki dari dalam mobil.
Ibu Yumna langsung menoleh ke arah kotak bekal itu. "Ya ampun, sangking buru-burunya sampai tinggal." Gumamnya.
"Biar Riko antar aja, Ma." Celetuk Riko.
"Sini Ki, biar aku yang kasih ke Mishall." Pinta Riko sambil mengulurkan tangannya.
Dia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam sekolah. Langkahnya sedikit dia cepatkan karena takut kehilangan jejak Yumna yang tadi berlari masuk ke dalam gerbang.
Beruntung dia masih bisa menemukan Yumna sedang berjalan di pelataran sekolah.
"Mishall!"
Yumna berhenti berjalan. Matanya tiba-tiba melotot saat mendengar suara Riko memanggilnya. Dia segera menoleh ke arah Riko dan memelototi pemuda itu dengan garang.
"Eh! Ngapain lo masuk ke sekolah gue?" Geram Yumna sembari melihat sekelilingnya.
Riko menipiskan bibirnya. Dia mengangsurkan kotak bekal di tangannya pada Yumna. "Ini ketinggalan. Kasian Mama udah susah payah buatin kamu bekal. Jadi aku nyusul ke sini." Jelasnya.
Yumna berdecak kesal. "Kenapa nggak nyokap gue aja yang nyusul sih?" Gerutunya sambil menerima kotak bekal itu.
"Kamu larinya kencang banget tadi. Mana tega aku biarin Mama ikut lari-lari ngejar kamu."
Yumna berdecih. "Anak berbakti banget ya lo. Pantes nyokap gue nyantol banget sama lo." Sinisnya.
Riko menghela napasnya. Dia tidak tau bagaimana cara membuat Yumna tidak lagi berbicara seperti itu dengannya. Dia hanya ingin menjadi sosok kakak yang baik bagi adik sambungnya itu, namun sepertinya hal tersebut hampir mustahil terjadi. Kebencian Yumna pada keluarganya seperti sudah mendarah daging.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkara Cinta Yumna
General Fiction"Aku tau kamu bohong. Tapi aku tetap tersenyum untuk semua yang kamu lakukan. Aku tetap merasa bahagia karena bisa bersama dengan kamu. Karena aku sungguh-sungguh mencintai kamu, Rawi." Rawi termenung di depan ruang tunggu pasien. Kepalanya tidak la...