XLVIII. Berdamai

1.8K 172 6
                                    

06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

06.08.2023

_________________________

Hal yang nyatanya harus dihadapi oleh Yumna saat ini adalah bertemu dengan ibu kandungnya. Namun, jika ayahnya masih menyimpan amarah untuk mantan istrinya tersebut, maka Yumna tidak akan bisa mendapatkan fakta apapun tentang bagaimana hubungannya dengan sang ibu sebelum peristiwa naas yang dulu terjadi.

Hari ini, tampaknya ayah dari Yumna kembali mengeraskan hatinya untuk tidak membiarkan mantan istrinya bertemu dan bertegur sapa dengan Yumna. Dirinya sudah kepalang marah dengan apa yang terjadi pada anaknya delapan tahun yang lalu. Anak semata wayang yang sangat dia cintai itu harus merasakan kesakitan dan berada di ambang hidup disaat dia tidak ada di samping anaknya. Hal itu tidak bisa dia maafkan. Membayangkan jika Yumna tiada pada kecelakaan itu saja membuatnya sakit. Dialah yang menyaksikan bagaimana Yumna bertahan hidup selama satu tahun lamanya. Dan setelah anaknya tersebut sadar, dia malah harus dihadapkan pada kenyataan jika Yumna kehilangan separuh ingatannya akibat kecelakaan tersebut.

Ayah Yumna tidak bisa dengan mudah membiarkan mantan istrinya bertemu lagi dengan sang anak. Beliau takut jika nanti nasib buruk kembali menimpa Yumna. Namun, sepertinya kali ini beliau tidak bisa memaksa mantan istrinya pergi, karena Yumna kini sudah membuka suaranya. Anaknya itu ingin bertemu dengan ibu kandungnya.

"Pa, Mama nggak mungkin menyakiti Yumna." Rengek Yumna saat ayahnya masih tetap diam di sofa ruang tamu.

"Iya, Mas. Biarkan aja Yumna ketemu sama Mamanya. Kasihan itu dari tadi masih nunggu di luar." Timpal ibu sambung Yumna.

Ayah Yumna menghela napasnya. "Dia memang nggak akan menyakiti kamu, Yumna. Tapi, kamu bisa aja kembali celaka kalau dekat dengan dia lagi." Keluh ayah Yumna untuk kesekian kalinya.

Yumna menundukkan kepalanya. Dia lalu melirik ibu sambungnya seolah meminta bantuan secara sembunyi-sembunyi. Ibu sambungnya itu jelas tau raut wajah yang Yumna pakai saat ini. Anak itu pasti merasa tidak enak pada ibu kandungnya yang masih menunggu di teras sejak satu jam yang lalu.

"Mas, jangan keras hati begini. Kasian Mamanya Yumna di luar begitu. Setidaknya izinkan Yumna ketemu sama ibunya. Aku yakin Yumna akan baik-baik aja, iya kan, Yum?"

Yumna yang ditanyai begitu langsung menganggukkan kepalanya.

"Terserah kalian. Tapi ingat satu hal, sekali saja dia membuat kesalahan pada Yumna, aku nggak akan maafkan dia." Ucap ayah Yumna yang setelah itu berlalu pergi.

Vani menghela napasnya. Dia menoleh ke arah Yumna sembari mengulas sebuah senyuman. "Ajak ibu kamu masuk, ya? Bunda mau ke dapur dulu untuk bikin minuman." Jelas Vani yang diangguki oleh Yumna.

Dengan langkah pasti Yumna berjalan menuju pintu rumahnya. Dia membuka pintu rumah tersebut dan melihat ibu serta kakak sambungnya masih berdiri menunggu pintu terbuka.

Perkara Cinta YumnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang