21.10.2023
______________________________________Riuh suara orang-orang yang menyanyikan lagu selamat ulang tahun kepada seorang balita memenuhi halaman rumah yang hari ini disulap menjadi sebuah acara perayaan.
Ada banyak anak-anak dan para orangtua yang ikut hadir memeriahkan acara.
Yumna yang sedari tadi setia di samping Rawi menatap orangtua si balita yang sedang berulang tahun.
"Yumna..."
Panggilan itu membuat Yumna sontak menoleh ke arah Rawi yang memanggilnya.
"Kamu kenapa?"
"Apanya?" Tanya Yumna balik.
"Kamu melamun?" Tanya Rawi lagi.
Yumna terkekeh pelan. Dia tidak tau jika Rawi mengajaknya berbicara. Sebab dia larut dalam lamunannya sendiri menyaksikan perempuan di depan sana yang beberapa waktu lalu dia ketahui sebagai tunangan kakak tirinya.
"Aku bingung. Antara senang atau sedih melihat kebahagiaan di depan sana. Soalnya, di tempat lain, kak Riko pasti lagi patah hati berat." Guman Yumna.
Ya. Hari ini merupakan hari ulang tahun anaknya Kevin. Sepupu dari Rawi. Dan disana, ada Naina sebagai istri dari Kevin bersama anak mereka. Pemandangan itu sebenarnya bisa menjadi biasa saja jika sebelumnya Yumna tidak tau jika Riko sempat menjadi tunangan Naina.
"Kak Naina memilih untuk kembali karena nyatanya mereka memang saling suka. Cuma, ya kamu tau 'kan tingkat ego mereka gimana?" Kekeh Rawi yang diangguki oleh Yumna.
"Apapun itu. Yang terpenting semua akan baik-baik saja. Mudah-mudahan, kak Riko mendapatkan pendamping yang mencintainya." Ujar Yumna dengan penuh ketulusan.
"Rawi!"
Kepala Yumna dan Rawi sontak menoleh ke arah belakang. Di sana berdiri seorang perempuan yang berpenampilan sangat anggun. Perempuan itu terlihat tersenyum ke arah Rawi dan mulai berjalan mendekat.
"Lama kita nggak ketemu. Gimana kabar kamu?" Tanya perempuan itu.
"Baik."
Jawaban singkat Rawi membuat Yumna sedikit aneh. Tidak seharusnya suaminya itu bersikap ketus kepada seseorang yang terlihat begitu tulus menyapanya.
"Sayangnya aku nggak baik-baik saja." Ucap si perempuan yang belum Yumna tau siapa namanya.
Kini, Yumna mulai mengerutkan keningnya. Dia akan meralat ucapannya tentang tulus tadi. Sepertinya perempuan di depannya memiliki wajah dan sifat yang berbeda.
"Ini pasti istri kamu, ya?" Tanyanya. "Kenalin, aku Nada. Teman dekat Rawi." Lanjutnya tanpa beban sembari mengangsurkan tangannya untuk berjabat.
Yumna kembali mengerutkan keningnya. Terlihat sekali jika Nada sangat ingin terlihat diakui oleh Rawi. Namun, meski begitu, Yumna tetap membalas uluran tangan Nada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkara Cinta Yumna
Ficção Geral"Aku tau kamu bohong. Tapi aku tetap tersenyum untuk semua yang kamu lakukan. Aku tetap merasa bahagia karena bisa bersama dengan kamu. Karena aku sungguh-sungguh mencintai kamu, Rawi." Rawi termenung di depan ruang tunggu pasien. Kepalanya tidak la...