05.09.2023
__________________________________
16.09.2023
__________________________________
Pandangan mata Zeba tidak lepas melihat dua orang yang sedang berdiri berdampingan di depan sana. Dia masih belum percaya jika takdir ternyata membawa mereka menjadi sepasang. Sesuatu yang dulu dia anggap hanya permainan anak remaja nyatanya membawa kisah penuh drama hingga masa dewasa.
Dua orang yang awalnya dia kira akan berakhir terpencar nyatanya dipertemukan kembali oleh takdir yang mengikat mereka berdua. Takdir yang meski begitu ingin diputus, namun benangnya terlalu kuat jika hanya bertemu dengan gunting tumpul yang berupa jarak.
Senyumnya tidak pudar menyaksikan kedua orang yang tampak salah tingkah di depan sana. Apalagi setelah cincin pernikahan terpatri apik di jari manis masing-masing.
"Takdir emang selucu itu, ya. Aku pikir kisah mereka putus di tengah jalan dan nggak bakal bisa disambung lagi. Tapi, ternyata malah beneran berjodoh."
Zeba menoleh ke arah Nuha yang tampak sumringah dalam sendu. Perempuan yang aslinya petakilan itu ternyata bisa terharu juga menyaksikan salah satu sahabatnya dipinang. Dia tersenyum geli, ingatannya seketika berlari pada masa lalu.
"Lo gila, ya!? Ngapain lo taruhan sama temen-temen lo kayak gitu?" Cecar Zeba sambil terus menggebuki Gara yang sudah meminta ampun.
"Nggak usah aduh-aduh! Pukulan gue nggak pernah bikin lo babak belur, ya! Jawab!!" Teriaknya penuh geram.
"Aku tau gimana Rawi, Yeka. Taruhan ini nggak bakal berakhir buruk kok. Lagian aku yakin Rawi nggak mau nerima hasil taruhan dari aku. Makanya aku berani taruhan pakai motor kesayangan aku."
"Bodo amat! Awas kalau sampai teman gue kenapa-kenapa. Nggak bakal gue izinin lo nginjak rumah gue lagi!" Gertak Zeba penuh permusuhan.
"Nuh, kamu tau nggak? Dulu tuh, ya. Aku sempat marah besar sama Gara karena ketahuan nantang Rawi dengan taruhan untuk pacari Yuyum." Aku Zeba.
"Hah!?" Mata Nuha sontak melotot dengan wajah terkejut. Raya yang disampingnya juga ikut berekspresi yang sama.
Zeba yang tadinya terkekeh geli kini mendadak terdiam. Dia sekarang baru sadar jika Nuha dan Raya tidak tau menahu tentang taruhan di masa lalu. Hanya dia, Gara dan Angga lah yang tau bagaimana Rawi bisa menjadi kekasih Yumna.
"Maksudnya gimana nih? Rawi pacaran sama Yuyum karena taruhan? Dia nggak benar-benar sayang sama Yuyum?" Tanya Nuha.
"Nggak gitu kan, Jeb?" Tanya Raya seolah berharap pendengarannya salah.
Mata Zeba berkedip-kedip dengan pikiran kosong. Dia tidak mengira jika rahasia itu terbongkar di hari pernikahan Yumna dan Rawi.
Harusnya, kisah itu sudah terkubur lama menjadi masa lalu. Apalagi, pada akhirnya Rawi benar-benar menaruh hati pada Yumna. Seharusnya, dia bisa melupakan saja dan tidak mengenang-ngenang lagi masa itu.
"Jeb! Jawab dong. Kok aku nggak tau apa-apa?" Pekik Nuha tanpa sadar hingga para tamu menoleh ke arah ketiga perempuan yang memakai seragam Bridesmaids.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkara Cinta Yumna
General Fiction"Aku tau kamu bohong. Tapi aku tetap tersenyum untuk semua yang kamu lakukan. Aku tetap merasa bahagia karena bisa bersama dengan kamu. Karena aku sungguh-sungguh mencintai kamu, Rawi." Rawi termenung di depan ruang tunggu pasien. Kepalanya tidak la...