XXXVII. Hati-hati

1.9K 209 22
                                    

25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25.07.2023

_______________________

Yumna menggerutu kesal karena tiba-tiba saja Nuha membatalkan janjinya untuk pergi bersama ke butik langganan Zeba. Hari ini dia sengaja libur dari restoran hanya untuk fitting gaun bridesmaid yang akan mereka kenakan di acara pernikahan Zeba dua minggu lagi. Tetapi, Nuha yang memang paling sibuk di antara lainnya selalu saja suka membatalkan jadwal temu karena urusan mendadak.

"Aneh banget kalau aku sendirian, Nuh. Zeba juga nggak bisa bareng. Dia baru keluar ngajar satu jam lagi." Keluh Yumna lewat sambungan telepon saat baru sampai di pelataran butik.

"Siapa tau ada Angga sama Rawi di situ. Mereka fitting hari ini juga kok."

Yumna akhirnya pasrah untuk masuk ke dalam butik terlebih dulu. Kedua temannya itu pasti akan terlambat datang nantinya.

"Yuyum!!"

Yumna tersentak kaget saat seorang laki-laki meneriaki nama itu. Dia dengan spontannya menoleh ke arah suara tersebut. Bisa-bisanya laki-laki itu memanggil namanya dengan sembarangan.

"Kamu tuh. Kita udah pada tua tau! Jangan panggil gitu lagi." Keluh Yumna dengan wajah kesal.

"Emang panggilan lo Yuyum kok." Elak Angga.

Yumna mencebikkan bibirnya dengan kesal. Lalu matanya kini menatap Rawi yang hanya diam bak patung di samping Angga.

"Kamu mau panggil aku Yuyum juga?" Tanya Yumna penuh peringatan.

Rawi yang tadi terdiam hanya menggeleng tanpa suara. Hal itu tentu membuat Yumna merasa tidak enak hati. Dia berpikir laki-laki itu masih kesal padanya karena sikap menyebalkannya dulu.

Rawi berjalan lebih dulu ke dalam butik meninggalkan Yumna dan Angga.

"Ngga... Rawi kayaknya marah ya sama aku? Apa dulu aku separah itu jahilin dia?"

Angga tertawa dengan kikuk karena mendapatkan pertanyaan seperti itu. Dia juga mengutuk Rawi yang masih saja bersikap dingin pada Yumna. Padahal beberapa waktu lalu sahabatnya itu berkata akan mencoba mendekati Yumna. Omongan dan perilakunya sama sekali tidak bisa sejalan.

"Ngga... Beneran, ya? Emang aku apain Rawi sih dulu?" Tanya Yumna lagi.

Angga menjadi bingung menanggapi pertanyaan Yumna tadi. "Alah. Lo kayak nggak tau si Rawi aja, Yum. Mana pernah dia murah senyum." Kekehnya dengan salah tingkah.

"Udah. Ayo kita masuk. Nanti Rawi bisa ngamuk karena capek nunggu di dalam sendirian." Ajak Angga untuk mengalihkan pembicaraan. Dia benar-benar tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan tersebut.

Yumna mengikuti langkah Angga dengan tidak bersemangat. Sampai mereka duduk di ruang tunggu pun Yumna masih merasa tidak antusias. Matanya sesekali akan jatuh pada Rawi yang tampak sibuk dengan ponselnya. Sementara Angga bolak balik melihat contoh pakaian yang ada di butik.

Perkara Cinta YumnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang