21.07.2023
___________________________
Hari ini adalah hari yang sangat disenangi oleh semua murid. Pasalnya, hari ini mereka tidak perlu belajar penuh karena seluruh jajaran pengajar sedang melakukan rapat. Jadi, mereka mendapat jam istirahat lebih banyak selama dua jam ke depan.Hal ini sudah pasti tidak akan di sia-siakan oleh Yumna. Dia dengan semangatnya menarik ketiga temannya untuk keluar dari kelas. Rasanya sudah lama dia tidak melakukan kesenangan lamanya. Hari ini dia ingin memuaskan diri untuk melakukan hal menyenangkan versi dirinya.
"Ayo, cepat!" Teriak Yumna pada ketiga sahabatnya yang berjalan mengikuti Yumna yang sudah berada di depan karena berlari.
"Baterai Yuyum hari ini full banget, ya. Pasti tuh anak merasa merdeka karena jam kosong begini." Ucap Nuha.
"Tebak-tebakan yuk. Kira-kira Yuyum bakal kemana?" Ujar Raya.
Zeba terkekeh geli. Pertanyaan Raya itu adalah pertanyaan termudah untuk dijawab. Semua orang juga pasti akan tau kemana langkah Yumna akan berhenti.
"Kemana lagi, Ya? Liat dari mukanya Yuyum aja udah ketahuan kemana arahnya."
Nuha menganggukkan ucapan Zeba. Dia juga yakin kemana arah Yumna akan pergi.
"Tuh 'kan? Nggak meleset sama sekali." Ujar Zeba saat melihat Yumna berdiri tegak di depan kelas Rawi.
"Awi... Main yuk!"
Seketika, ketiga sahabat Yuyum melongo di tempat mereka berdiri. Seruan Yumna yang diikuti oleh tawa penghuni kelas Rawi sukses membuat bulu kuduk mereka berdiri.
"Apa-apaan itu? Yuyum masih waras 'kan?" Seru Nuha.
"Awi? Ih lucu." Kekeh Raya geli.
Sementara Zeba masih melongo melihat kelakuan aneh Yumna. Rasanya sudah lama Yumna tidak lagi berada dalam mode bar-bar. Saat ini dia seolah melihat sosok Yumna yang dulu. Menyebalkan, namun lucu di satu waktu.
Mereka melihat Rawi keluar dari kelas dengan wajah masam. Dia menatap Yumna seakan ingin menelannya bulat-bulat.
"Aku udah bilang jangan panggil begitu 'kan? Kenapa ngeyel?" Gertak Rawi sambil menarik hidung Yumna.
Yumna dengan cengengesan mengusap hidungnya. "Imut tau. Lagian aku nanti 'kan jadi bagian dari keluarga. Boleh dong panggil kamu Awi." Ujar Yumna dengan percaya diri.
"Awi, Yuk main."
Suara Angga yang datang dari belakang membuat Rawi dengan cepat menggeplak kepala Angga dengan buku yang ada di tangannya.
"Najis." Kesal Rawi.
Angga hanya tertawa senang. Dia sedikit terkejut tadi saat mendengar Yumna menyerukan itu pada Rawi. Karena setahunya, panggilan itu adalah panggilan khusus dari keluarga Rawi yang tidak ada orang lain tau selain dia dan Gara. Ternyata Yumna juga sudah mengetahui hal itu. Bagi Angga, itu artinya Yumna sudah masuk dalam kategori orang dekat Rawi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkara Cinta Yumna
Ficción General"Aku tau kamu bohong. Tapi aku tetap tersenyum untuk semua yang kamu lakukan. Aku tetap merasa bahagia karena bisa bersama dengan kamu. Karena aku sungguh-sungguh mencintai kamu, Rawi." Rawi termenung di depan ruang tunggu pasien. Kepalanya tidak la...