Tadi malam aku mendapat pesan dari tante Maggie yang semalam aku tolong untuk menemuinya sambil membawa berkas untuk mendaftar sekolah. Apa mungkin ia ingin membantuku mencari sekolah? Entahlah yang penting aku di suruh ke sekolah Senior High School Girl atau yang di singkat SHg.
Aku penasaran dengan sekolah ini, ku cari informasi lewat internet. Ternyata ohhh ternyata ini sekolah super elit buat kalangan holkay kawan, tapi kenapa aku di suruh ke sana? Apa mungkin di tawari menjadikan tukang sapu? Tak masalah sih seandainya iya, yang penting kerjanya santai.
Sehabis mandi dengan mengantri dahulu, aku kembali ke kamarku memakai pakian dalam lalu hem putih dan rok hitam selutut. Sepatu Flat aku pakai sambil menenteng tas berisi berkas sekolah dari SMP ku aku berangkat jalan kaki keluar kamar kosku menuju ke jalan raya. Aku naik angkot jurusan alamat SHg yang lumayan dekat, mau jalan kaki males.
Angkot nggak sesesak pagi hari ini naik karena ini jam sudah pukul 9 pagi. Aku duduk di depan bersama supir yang sudah akrab denganku tapi aku tak tahu namanya. Sampai di depan gerbang besar SHg aku turun tak lupa membayar ongkos angkotnya.
"Gila, ini sekolah apa hotel sih? Mewah amat" Tanyaku dalam hati.
*Tin... Tin......*
Sedang asik-asiknya melihat sekolah ini aku di kagetkan bunyi klakson, untung aku tidak latah bayangkan jika latah malunya itu lho, apa lagi mobil yang mau lewat itu mobil spot mewah. Mau aku tendang tentu mikir seribu kali, gores aja aku harus bayar dengan harga diriku mungkin.
"Neng mau ke mana? Kok bengong di sini?" Tanya satpam.
"Ehhh pak saya mau, ini saya bawa kartu nama apakah orangnya benar di SHg ini?" Aku bertanya sambil memperlihatkan kartu nama tante Maggie yang punya gelar macam-macam di belakang namanya.
"Ohhh ini milik ibu Maggie kepala sekolah di sini, ayo neng mampir ke pos biar saya telfon ibu maggie" Jawab pak satpam.
Di pos satpam aku duduk menunggu pak satpam melapor pada kepala sekolah yang ternyata tante Maggie yang aku tolong itu pantesan mobilnya mewah. Selesai melapor pak satpam mengantarku ke ruang kepala sekolah karena aku sudah di tunggu. Aku pun masuk ke ruangnya kepala sekolah SHg.
"Silahkan duduk dek, semalam nggak sempet kenalan panggil aja tante Maggie oke?" Sapa kepala sekolah SHg ini kepadaku.
"Ehhh iya tante saya Lova" balasku setelah duduk di hadapan tante Maggie.
"Terima kasih ya sekali lagi berkat kamu tante selamat coba kalau nggak ada kamu tante mungkin sudah meninggal" kata tante Maggie.
"Nggak mungkin tante, mereka kan cuma preman tukang palak kan tante?" Balasku dengan muka heran.
"Nggak Lova, mereka itu suruhan saingan bisnis keluarga tante, tapi lupain aja lah tante juga selamat kok" kata tante tersenyum tipis.
"Syukurlah tante kalau nggak jadi beban" kataku lega.
"Tante udah biasa sih. Ohh iya Lova sudah bawa yang tante minta?" Tanya tante maggie.
"Sudah tante omong-omong buat apa ya berkas-berkasnya?" Tanyaku balik sambil menyerahkan berkas mapku.
"Coba tante liat nilai ijasahmu dulu ya? Emb bagus sih. Jadi gini tante mau nawari kamu sekolah di sini dan bebas biaya tentunya sampai lulus" kata tante menawariku.
"Tapi apa nggak ngerepotin tante?" Tanyaku ragu-ragu.
"Nggak Lova, malah tante berharap Lova nggak nolak hitung-hitung balas budi tante. Tante selalu kepikiran soalnya kalau ada yang nolong tante tapi nggak tante balas" ucap tante Maggie agak maksa.
"Oke saya mau tante, makasih banget" kataku sambil tersenyum.
"Bagus deh tante seneng, dan ada asramanya kok untuk siswi di sini dan semuanya wajib tinggal di asrama bisa kan?" Tanya tante Maggie memberiku formulir.
"Bisa kok tante, kebetulan saya ngekos" Balasku sambil mengisi Formulir.
"Sulit buat kamu ya Lova yang tinggal sendiri, tante baca surat keterangan panti ini, tapi kamu harus semangat ya?" Ucap tante Maggie.
"Hehe makasih tante, ini dia formulirnya" kataku lalu ku serahkan formulir yang sudah aku isi.
"Baik, dan sekolah akan di mulai 3 hari lagi Lova, kamu siap-siap aja dulu dan bawa berkas-berkas asli ini lagi, tante cukup salinan foto copy ini aja" balas tante Maggie.
"Makasih banget tante, saya pulang dulu" Pamitku pada tante Maggie.
"Bawa surat keterangan ini Lova sebagai bukti kamu sudah ketrima di sekolah ini, besok pas sudah pindah asrama bakalan di kasih kartu pelajar khusus SHg" Tante Maggie menyerahkan surat keterangan.
Keluar dari ruangan kepala sekolah aku langsung menuju pos satpam mengucapkan terima kasih pada pak satpam yang tadi mengantarku. Aku pulang ke kos-kosan dengan berjalan kaki lewat trotoar. Dari tadi aku melihat banyak mobil keren keluar masuk sekolah SHg ini mungkin itu para murid yang kembali ke asrama dari liburan mereka.
Sampai di kos-kosanku aku melihat bang Keynan lagi sibuk sama pacarnya bercanda ria maklum ini masih liburannya. Aku menyapa bang Keynan tapi pacarnya itu sedang pamitan pulang karena hari menjelang siang dan bang Keynan punya kerjaan di kantor papanya, karena bang Keynan sendiri sudang aku anggap kakakku dan sering bercerita.
"Yang abis dapet jatah seneng amat bang?" Sapaku sambil tersenyum lebar.
"Hahaha dua ronde Va puas deh abang, ohhh iya habis dari mana neng cantik amat?" Balas bang Keynan sambil genit mukanya.
"Nggak usah genit deh bang, nggak cocok sama muka" Kataku malas.
"Jiah sombong amat lu, habis COD sama siapa hayo?" Tanya bang Keynan penasaran.
"Ehhh bang lu tau SHg kan?" Tanyaku dan di jawab anggukan oleh bang Keynan.
"Gue sekolah di situ bang akhirnya" lanjutku.
"APA? KOK BISA MIMPI KALI LU" Tanyanya teriak sekaligus kaget.
"ish... Bang nggak usah teriak napa, budek kuping gue" kataku jengkel.
"Anjing gue syoklah Va, itu sekolah buat murid jenius tau nggak lo udah nyampe terkenal ke luar negeri kata adik temen gue yang sekolah di situ banyak bule-bule cakep" Ucap bang Keynan ribut.
"Rejeki gadis baik-baik bang hihihi" Balasku sambil tertawa.
"Jiah... Gadis baik apaan? Mau bilang banci tapi kok cantiknya minta ampun, tapi sayang nggak punya meki punyanya otong" Kata bang Keynan sewot.
"Sialan, kita gelud yuk bang?" Kataku dengan nada marah.
"Hehehe lagi lemes gue Va habis dua ronde tadi, peace..." Kata bang Keynan sambil mengacungkan dua jari.
"Anjing lu bang pokonya bantuin bawain barang-barang gue ke panti ya?" Kataku sambil menatap horor.
"Iya-iya Va, pas juga gue lagi bawa mobil jeep gue" balasnya sambil mengacungkan jempol.
Aku pun masuk ke kos-kosanku untuk mebereskan apa saja yang akan aku bawa pindah ke asrama sekolah besok. Misal Berkas-berkas penting, baju-baju, peralatan sekolahku dan lainya. Sisa barang yang nggak aku bawa aku bakal kasihkan ke bunda di panti. Setelah beres aku membawa sisa barang di bantu bang Keynan dan membawanya ke panti.
Bunda senang aku datang dan bertanya mengapa aku pindah, setelah aku beri tahu bahwa aku sekolah di SHg dan harus tinggal di asrama bunda menangis terharu memeluku. Aku balas memeluk bunda dan mendengar pesan-pesan bunda, belajar yang rajin di sekolah baruku dan menyuruhku sesekali melihat bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
LovaLove ✓
Romance* Warning * 21+ * GxG * Lesbian * Futanari * Uncensored * BDSM