Di sekolah cuma latihan soal sama guru terus dan kami para murid berlomba siapa yang paling bisa menjawab pertama kali dan benar. Ini sekarang sedang viral di kelasku yang anak-anaknya pintar-pintar cuma aku yang agak lola.
Pelajaran matematika yang biasanya pagi di sekolah lain tapi di hari jumat ini matematika di taruh di jam terakhir. Tentu aku senang karena bisa melihat miss Karen yang super hot dan montok itu. Guru favoritku adalah miss Karen dan juga Coach Dilla, mereka berdua cantik dan montok.
Saat ini kami sedang mengerjakan soal terakhir sebelum jam pulang. Aku berusaha mengerjakan secepat mungkin, harus jaga image dong sama misa Karen karena ia mengajarnya asik sekali. Tapi yah memang otakku itu agak lola jadinya aku yang terakhir mengumpulkan soal itu.
Bukan hanya itu saja tapi pakiannya selalu seksi. Lihat saja sekarang miss Karen memakai rok hitam di atas lutut dan jaz yang di kancing, belahan payudaranya itu lho bikin otakku malah treveling ke mana-mana. Andai saja wajahku berada di situ pasti enak dan empuk kayaknya.
"Sudah selesai Lova?" Miss Karen.
"E-ehh sudah miss, ini dia" Aku.
"Bagus deh, ohh iya kamu ada waktu kan habis ini?" Miss Karen.
"Ada kok misa, ada apa ya?" Aku.
"Habis ini ikut saya ke ruangan kepala sekolah ya?" Miss Karen.
Aku mengangguk dan tak lama miss Karen sudah membereskan laptopnya memasukanya ke tas. Ia mengajakku ke ruang kepala sekolah. Sampai di ruang kepala sekolah. Tante Maggie tersenyum tahu maksud miss Karen kayaknya.
"Hai Lova kita ketemu lagi, Karen nggak sabar mau ngobrol sama kamu kayaknya, ayo kita masuk ke ruang isolasi kemarin" Tante Maggie.
"Ada apa sih tante?" Aku.
"Masuk aja yuk nanti kamu bakalan tahu nak" Tante Maggie.
Selain tattoku sebagai kunci ruang ini retina mata tante Maggie juga bisa, pintu pun terbuka dan kami masuk ke dalamnya. Di dalam ruang isolasi anti sinyal apapun itu, ada sebuah kursi tempat khssus untukku duduk. Tante Maggie di sebalah kiriku dan Miss Karen di depanku.
"Karen tunjukkan jati dirimu kepada princes" Tante Maggie.
Miss Karen mengangguk dan mengambil sesuatu di tasnya. Ketika aku melihat sesuatu yang di ambil miss Karen aku bingung. Miss Karen mengambil sebuah kalung, bukan kalung yang bagus terbuat dari emas. Tapi sebuah kalung untuk anjing warnanya merah dan ada tulisan Renakaren.
"Princes inilah karen yang sebenarnya, dia memiliki 2 kepribadian yaitu Karen seperti yang princes lihat sebelumnya, dan ini dia yang satunya lagi namanya Rena" Tante Maggie.
"Rena siapa sih tante?" Aku.
"Rena adalah peliharaan mama kamu sayang, tante jadi ingat pas kamu usia 2 tahun Rena suka sama kamu, suka banget. Coba lihat dia princes" Tante Maggie.
Tentu saja aku kaget, aku lihat Miss Karen atau yang sekarang berbeda seperti bukan dia. perlahan miss Karen duduk di lantai sambil menyerahkan kalung anjing itu kepadaku. Ia duduk di lantai tak peduli pakaiannya kotor.
"Pakaikan kalung itu di leher Karen princes, hanya kamu yang bisa" Tante Maggie.
Aku menerima kalung anjing yang di berikan oleh miss Karen yang lagi duduk menunggu sambil melepas bajunya sampai telanjang bulat. Aku pun memakaikan kalung anjing ini ke leher miss Karen, lalu miss Karen tiba-tiba pingsan, namun 15 detik kemudian ia bangun.
"Nah miss Karen sudah nggak ada lagi princes, ia kini adalah Rena peliharaan mama kamu dan otomatis kamu juga majikan Rena" Tante Maggi.
"Kok bisa sih tan?" Aku.
"Ceritanya panjang princes, tapi akan tante ceritakan singkat saja. Asal usulnya kita nggak tahu karena sedari bayi ia sudah di jadikan peliharaan oleh sebuah genk gebong narkoba" Tante Maggie.
"Karen tumbuh sebagai peliharaan ia selalu di siksa dan di jadikan budak seks saat usianya 10 tahun. Nah saat itu mama kamu kebetulan di ganggu sama genk pemilik Rena, mama kamu menghabisi semuanya lalu menyelamatkan Rena" Tante Maggie.
"Rena tahu kalau mama kamu yang menyelamatkanya jadi ia jadi sangat patuh, dan Rena di urus oleh psikiater dan jadilah miss Karen itu, tapi tetap saja yang mendominasi adalah Rena" Tante Maggie.
"Jadi 2 keperibadian itu, Rena yang asli, untuk miss Karen ia adalah yang ke dua. Lihat saja Princes wajah Rena lebih ekpresif beda sama Karen ia datar saja" Tante Maggie.
Aku lihat miss Karen yang kini adalah Rena, ia mendekatiku dengan berjalan memutariku yang duduk di kursi. Lalu Rena mengendus-endus badanku, saat mata Rena melihat tatto di bahu kiriku ia langsung kaget dan duduk memeluk kakiku.
"Rena sudah ingat dan kembali kepada majikannya yaitu kamu princes" Tante Maggie.
"Aku masih terkejut dan syok sih tante" Aku.
"Tapi inilah asli dari miss Karen princes yaitu Rena peliharaan princes sendiri, jangan kamu tolak princes Rena akan menyakiti diri sampai mati" Tante Maggie.
Benar saja kata Tante Maggie, Rena terlihat kecewa memeluk kakiku, matanya berkaca-kaca. Sumpah miss Karen sudah nggak aku kenal lagi, ekpresi wajahnya beda banget. Aku pun menerima meski aneh di dalam hatiku. Aku tersenyum tipis sambil mengelus rambut Rena.
"Apa kau Rena, kau ingat denganku?" Aku.
"Ahhh... Ahhh..." Rena.
"Dia nggak bisa bicara princes, yah cuma desahan saja. Kalau Ahh... Artinya tidak tapi kalau embh... Aryinya iya, princes" Tante Maggie.
"Kenapa telanjang juga sih tante?" Aku.
"Rena nggak suka pake baju, princes. Kalau di paksa ia akan merobek-robeknya bahkan mama juga udah bosen" Tante Maggie.
Mau nggak mau aku harus menerima Rena sebagai peliharaanku, ada rasa senang sih karena aku sendiri merasa kedekatan dengan Rena, mungkin karena pas aku bayi Rena selalu bersamaku.
Aku mengelus rambutnya, tapi Rena malah menghindari tanganku lalu dengan semangat tersenyum senang Rena menjilati tanganku dengan lidahnya yang lembut dan hangat. Tanganku sampai basah Rena jilati, aku tarik tanganku, Rena malah mendekatkan wajahnya di selangkanganku.
"Hihi Rena menemukan apa yang paling ia sukai, Princes" Tante Maggie.
"Apa itu tante?" Aku.
"Rena sangat suka menjilati princes apalagi penis, Rena sangat suka. Lihat saja wajahnya" Tante Maggie.
Wajah Rena kini dekat sekali di pahaku, ia mengigit rokku menyilakkanya ke atas sehingga celana dalamku terlihat. Lalu Rena mengeluskan pipinya ke penisku yang masih berada di dalam celana dalamku sambil melihatku dengan puppy eyesnya.
"Kau mau itu Rena?" Aku.
"Embh... Embh..." Rena.
Aku pun terpaku pada wajah Rena yang puppy eyesnya imut, celana dalamku di gigit Rena dan di turunkan sehingga penisku bebas di depan wajah Rena. Lalu dengan buru-buru tak sabar lidah Rena menjilat batang penisku.
"Uhhh wow penis princes besar dan panjang sekali" Tante Maggie.
"Tante mau?" Aku.
"Embhh... Nggak princes tante puas melihatnya saja, tante ini lesbian" Tante Maggie.
KAMU SEDANG MEMBACA
LovaLove ✓
Romance* Warning * 21+ * GxG * Lesbian * Futanari * Uncensored * BDSM