29

2.2K 69 0
                                    

Makan, tidur buang air dan manja-manjaan sama kak Nadia 3 hari ini sampe bosan. Akhirnya aku di beri tahu kami sudah di china, dan kapal akan berlabuh untuk mengisi bahan bakar. Lalu melanjutkan perjalanan selama sehari lagi.

"Kapten kita langsung pulang saja, berapa jam lagi?" Kak Nadia.

"Mungkin sehari lagi nona, jika rute aman maka 6 jam lagi kita sampai di pelabuhan dekat kota tempat tinggal anda" Kapten Alfa.

"Oke baiklah, aku sam Lova mau ke dek kapal, bisa?" Kak Nadia.

"Bisa nona, di wilayah asia tenggara kita masih aman kok" Kapten Alfa.

"Monitor kepada semua kru kapal, siapkan dek kapal untuk Princes segera, tetap waspada awasi sekitarnya, instrusksi selesai. Silahkan princes dan nona Nadia" Kapten

Aku menyeret tangan kak Nadia untuk berjemur di dek kapal. Aku dan kak Nadia sudah memakai bikini seksi kecuali celanaku yang celana dalam cowok. Gila apa kalau pake celana dalam cewek, otongku cuma ketutup setengah aja.

Kursi malas outdoor namanya seperti yang ada di pantai untuk berjemur ada satu buah namun lebar banget. Aku dan kak Nadia berbaring sambil memakai kacamata hitam. Uhh aku udah kayak orang kaya kan? Hehehe...

Sambil berjemur di bawah sinar matahari pagi, tangan kak Nadia menggenggam tanganku. Emang dia itu bule asli amerika besar di indonesia, kulitnya itu lho mulus dan halus, lalat aja ogah singgah.

Wajahnya yang cantik dan datar jarang senyum kayak aku, senyum tapi irit banget. Kata abah Bim jodoh itu pasti ada kesamaanya kalau nggak fisik ya sifatnya. Dan kayaknya kak Nadia jodohku kali ya? Yang satu cantik tapi datar, yang satu lagi manis tapi asem?.

"Kak?" Aku.

"Apa Va?" Kak Nadia.

"Haus, mau minum kak" Aku.

"Bentar sayang, kakak ambilin es teh kan? emuach" Kak Nadia.

"Iya kak es teh manis, makasih" Aku.

Rambut cokelat kak Nadia berkibar di tiup angin laut, badanya yang seksi dan tinggi memakai bikini membuat mataku betah memandanginya. Tak lama Kak Nadia kembali dengan membawa dua gelas satu es teh satunya lagi es jeruk. Aku pun bangun dan meminum es tehku.

"Kak sini deh" Aku.

"Iya kenapa sayang?" Kak Nadia.

"Kakak cantik banget" Aku.

"Makasih sayang, kamu juga kok tambah manis juga" Kak Nadia.

"Kok ini agak kembung sih kak?" Aku.

"Kakak pake pembalut sayang takut bocor nanti" Kak Nadia.

"Hehe lupa kalau kakak lagi mens" Aku.

"Mungkin besok udah nggak lagi sayang, udah 3 hari ini kan?" Kak Nadia.

"Iya kak, kakak udah nggak minum obat anti hamil kan?" Aku.

"Udah kakak buang kok, kamu hati-hati kalau pas kita make love sayang" Kak Nadia.

"Tenang aja kak, aku bisa ngontrol kok" Aku.

"Emuach kakak puas 3 hari ini nelen sperma kamu tiap hari, jangan pake kondom kayak waktu itu ya? Kakak nggak suka" Kak Nadia.

"Iya kak, kan itu cuma cobain aja" Aku.

"Iya tapi kakak nggak suka, lebih enak kalau langsung gitu" Kak Nadia.

"Masuk yuk kak? Udah panas banget kulitku" Aku.

Kami pun masuk ke kabin dan memakai kaos dan rok mini. Lalu kak Nadia menarikku ke pelukanya dan kami pun berciuman sambil berbaring di ranjang kabin. Bibir seksi kak Nadia terasa manis saat aku kecup. Lalu kak Nadia memeluk kepalaku ia benamkan di dadanya. Dan terlelap.

Pada saat bangun, aku sudah di dalam mobil dan kak Nadia yang menyetirnya. Kak Nadia membangunkanku sampai kami tiba di rumahnya kak Nadia. Sedari tadi aku belum makan dan perutku lapar sekali.

"Cuci muka aja sayang, nggak usah mandi badan kamu hangat nih" Kak Nadia.

"Iya kak, udah sampe rumah kakak aja" Aku.

"Kamu tidurnya lelap banget sih, habis cuci muka makan ya? Sama kakak" Kak Nadia.

Aku mengangguk turun dari gendongan kak Nadia. Menuju kamar mandi dan membasuh wajah, tangan dan kakiku dengan sabun agar kuman-kuman mati aku masih ingin sehat terus. Setelah itu, aku dan kak Nadia makan malam dengan lahap karena kelaparan.

"Uhh sambalnya enak kak" Aku.

"Nggak sakit perut kamu makan sambal pedes baget?" Kak Nadia.

"Nggak kak udah biasa, kakak kok dikit makanya?" Aku.

"Kakak nggak bisa makan banyak-banyak sayang, nanti berat badan kakak nambah" kak Nadia.

Habis makan malam, kak Nadia mengajakku bersantai di ruang TV sambil nonton film. Kak Nadia memelukku mesra, mungkin ia lelah. Dan aku peluk sambil mengecup bibirnya. Kaos yang kami kenakan sudah terlepas sehingga menyisakan bikini dan rok mini kami yang masih terpakai.

Jarang-jarang sih kak Nadia manja sama aku, seringnya kak Nadia yang manjain aku. Dan karena tadi siang kami sudah tidur, malam ini pasti begadang. Jika kak Nadia nggak PMS udah aku telanjangi tubuh seksinya, uhhh udah berapa hari aku puasa.

"Embhh lepas aja rok kamu sayang, ganggu" Kak Nadia.

"Iya kak, punya kakak juga ya?" Aku.

"Iya sayang, di rumah hangat nggak kayak di kapal dingin kalau malam" Kak Nadia.

"Kakak kalau di rumah cuma pake baju seadanya ya?" Aku.

"Seringnya sih cuma pake kaos atau hem yang besar" Kak Nadia.

"Kakak jarang maen gitu sama temen?" Aku.

"Jarang sih sayang, paling cuma sama Bella aja, tuh anak pengen maen ke sini kayaknya" Kak Nadia.

"Kapan kak?" Aku.

"Besok paling sama temen kamu itu, kayaknya sih udah tekken mereka" Kak Nadia.

"Si Gina emang gercep kak" Aku.

"Bella lihat temen kemu yang imut itu langsung mutusin pacarnya di luar sekolah, dan ngejar Gina. Kakak aja salut sama usaha Bella" Kak Nadia.

"Bagus juga kak, kalau kak Bella mau serius sama Gina, ia baik kok cuma agak ceplas-ceplos aja mulutnya" Aku.

"Cocok sama Bella kan sayang?" Kak Nadia.

"Hehe iya kakak bener banget tuh, mana si Gina bucinnya uhh" Aku.

"Embhhh Va, mau apa sih kamu?" Kak Nadia.

"Mau puting kakak, bosen nonton film jelek semua" Aku.

"Yudah sini, tiduran di paha kakak" Kak Nadia.

Kak Nadia mengambil bantal lalu ia taruh di pahanya, kepalaku berada di atasnya. Dengan senyum tipis kak Nadia menyingkap cup bra kananya dan puting pink yang menonjol bersentuhan dengan bibirku. Ku jilati dahulu sampai basah lalu aku hisap putingnya.

"Embhh pelan-pelan hisapnya sayang" Kak Nadia.

Tangan kanan kak Nadia mengelus-elus perutku yang kotak-kotak. Gerakan tangan kak Nadia yang sensual mengarag ke payudaraku yang masih terbungkus bra. Namun kak Nadia hanya melewatinya dan turun lagi langsung meremas sesuatu yang ada di sana.

LovaLove ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang